Santai

Apa Benar Daging Kambing Bikin Hipertensi? Ternyata Tidak, Ini Alasannya

Apa Benar Daging Kambing Bikin Hipertensi? Ternyata Tidak, Ini Alasannya

MOMSMONEY.ID - Daging kambing selalu menjadi hidangan utama dalam perayaan Idul Adha.

Di samping rasanya yang enak dan banyak disukai, namun ada anggapan bahwa mengonsumsi daging kambing dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Apakah anggapan ini benar? Yuk, cari tahu jawabannya lewat artikel ini.

Baca Juga: 30 Desain Poster Idul Adha 2025 Terbaru Gratis Edit dan Download

Kandungan nutrisi daging kambing

Daging kambing merupakan sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi. Melansir laman Health Line, tidak hanya kaya akan protein berkualitas tinggi, daging domba juga merupakan sumber zat besi, seng, dan vitamin B12 yang besar.

Konsumsi teratur dapat meningkatkan pertumbuhan, pemeliharaan, kinerja otot dan membantu mencegah anemia. Sebab, dalam 100 gram daging kambing, terdapat sekitar 25 gram protein, serta vitamin dan mineral penting seperti zat besi, zinc, dan vitamin B12.

Meski begitu, daging kambing juga mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, terutama pada bagian tertentu yang berlemak.

Hubungan antara daging kambing dan hipertensi

Ada beberapa faktor terkait konsumsi daging kambing dan hipertensi yang akhirnya membuat orang beranggapan bahwa penderita hipertensi sebaiknya tidak mengonsumsi daging kambing. Antara lain:

1. Kandungan lemak jenuh

Daging kambing mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

2. Natrium

Makanan yang tinggi natrium, seperti daging olahan atau daging yang dimasak dengan banyak garam, dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah.

Baca Juga: 30 Link Twibbon Hari Raya Idul Adha 1446 H dengan Desain Terbaru

3. Porsi dan frekuensi konsumsi

Mengonsumsi daging kambing dalam porsi besar dan terlalu sering dapat meningkatkan risiko hipertensi. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan seimbang dengan makanan lain, daging kambing tidak selalu menjadi penyebab hipertensi.

Menurut sebuah jurnal kesehatan National Institutes of Health, meskipun ada rumor yang beredar bahwa konsumsi hidangan daging kambing meningkatkan tekanan darah, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini.

Faktor seperti konsumsi lemak pada daging kambing, penggunaan natrium dalam pengolahan daging kambing, hingga frekuensi konsumsi adalah faktor penyumbang terbesar munculnya risiko hipertensi setelah makan daging kambing.

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi daging kambing dengan bijak dan seimbang.

Jika Anda memiliki riwayat hipertensi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai pola makan daging kambing yang sesuai kondisi masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News