MOMSMONEY.ID - Beberapa orang perlu hati-hati konsumsinya. Ini dia kelompok orang yang sebaiknya menghindari konsumsi madu ya. Siapa saja?
Madu selama ini dikenal sebagai cairan manis alami yang menawarkan beragam manfaat kesehatan. Kandungan nutrisi di dalamnya membuat madu sering dianggap sebagai pengganti gula yang lebih sehat.
Madu mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang berfungsi memberikan energi, membantu tidur lebih nyenyak, menurunkan kadar kolesterol jahat, meredakan sakit tenggorokan, mempercepat pemulihan luka, hingga menyehatkan kulit dan rambut.
Hal ini disampaikan oleh dr. Tran Thi Tra Phuong dari Departemen Nutrisi dan Dietetika Rumah Sakit Umum Tam Anh, Hanoi.
Namun, tidak semua orang bisa menikmati madu dengan aman. Ada kelompok tertentu yang justru berisiko mengalami gangguan kesehatan apabila mengonsumsi madu secara berlebihan bahkan dalam jumlah kecil sekalipun.
Mengetahui siapa saja yang sebaiknya berhati hati adalah langkah penting agar manfaat madu tidak berubah menjadi masalah.
Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Boleh Mengonsumsi Madu atau Tidak? Ini Kata Dokter
Melansir dari laman VN Express International, berikut ini kelompok orang yang sebaiknya menghindari konsumsi madu:
1. Bayi di bawah usia satu tahun
WHO dan CDC menegaskan bahwa madu sebaiknya tidak diberikan pada anak di bawah 12 bulan. Alasannya, madu yang disimpan terlalu lama bisa mengandung spora Clostridium botulinum.
Sistem pencernaan bayi yang masih lemah tidak mampu menetralkan spora ini sehingga berpotensi menimbulkan botulisme, yakni keracunan serius yang bisa menyebabkan kelumpuhan otot, gangguan pernapasan, hingga kematian.
2. Penderita diabetes
Menurut Database Nutrisi Nasional USDA, satu sendok makan madu mengandung sekitar 64 kalori dan 17 gram gula, terutama fruktosa dan glukosa. Kandungan ini dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Karena itu, penderita diabetes harus berhati hati dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi madu agar tidak memicu lonjakan gula darah yang berbahaya.
3. Orang yang memiliki riwayat alergi
Mereka yang memiliki riwayat alergi serbuk sari, propolis, atau sengatan lebah berisiko mengalami reaksi alergi terhadap madu.
Gejalanya bisa ringan seperti gatal, ruam, dan bengkak di area wajah, hingga berat seperti sesak napas dan syok anafilaksis. Bagi penderita alergi, menghindari madu sepenuhnya adalah langkah paling aman.
Baca Juga: 4 Manfaat Madu Manuka Untuk Kesehatan, Bantu Bersihkan Usus
4. Orang yang memiliki tekanan darah rendah
Madu kaya kalium yang dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Walaupun bermanfaat bagi sebagian orang, bagi orang yang memiliki tekanan darah rendah kondisi ini bisa semakin memperburuk gejala seperti pusing, lemas, atau gangguan konsentrasi.
5. Penderita sindrom iritasi usus besar
Fruktosa dalam madu dapat memicu efek pencahar alami. Pada penderita sindrom iritasi usus besar, konsumsi madu sering memperburuk keluhan berupa perut kembung, diare, dan nyeri perut.
6. Penderita penyakit hati
Hati adalah organ penting dalam metabolisme gula. Madu yang tinggi kandungan gula bisa membebani fungsi hati, terutama pada penderita penyakit hati berlemak non alkohol. Konsumsi berlebihan berisiko menambah penumpukan lemak di hati sehingga kondisi semakin memburuk.
Baca Juga: Menilik Khasiat Madu Manuka untuk Asam Lambung yang Tidak Banyak Diketahui
7. Orang obesitas
Meski lebih sehat dibandingkan gula rafinasi, madu tetap tinggi kalori. Konsumsi berlebihan bisa meningkatkan asupan energi harian, memicu penambahan berat badan, dan memperlambat usaha menurunkan berat badan.
Rasa manis madu juga dapat merangsang nafsu makan sehingga membuat seseorang lebih sulit mengontrol pola makan.
8. Pasien pasca operasi
Madu diketahui bisa memengaruhi proses pembekuan darah. Hal ini membuat konsumsi madu setelah operasi berpotensi meningkatkan risiko perdarahan. Karena itu, pasien pasca operasi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi madu.
9. Orang yang sedang mengonsumsi obat tertentu
Madu mentah dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, termasuk pengencer darah, antibiotik, obat epilepsi yang mengandung fenitoin, hingga obat penurun gula darah. Interaksi ini bisa menurunkan efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Baca Juga: 4 Manfaat Madu untuk Wajah, Bekas Jerawat Jadi Cepat Hilang!
Itulah kelompok orang yang sebaiknya menghindari konsumsi madu. Dr. Phuong menegaskan, bahkan orang sehat sekalipun perlu mengonsumsi madu dalam jumlah wajar.
Semua jenis gula, baik alami maupun tambahan, sebaiknya tidak melebihi sepuluh persen dari total kebutuhan kalori harian orang dewasa.
Untuk menjaga manfaat madu tetap optimal, pilih madu murni dan hindari mencampurnya dengan air mendidih karena suhu tinggi bisa merusak enzim serta nutrisi penting.
Dr. Phuong juga mengingatkan, madu sebaiknya tidak dikonsumsi bersama produk kedelai seperti susu kedelai atau susu kacang hijau, karena kombinasi tersebut dapat menimbulkan reaksi biokimia yang berbahaya.
Hal yang sama berlaku pada madu yang dimakan bersamaan dengan makanan laut, karena bisa mengiritasi saluran pencernaan dan berpotensi menyebabkan diare atau keracunan makanan.
Selanjutnya: 7 Pemain Ini Tampil Lebih Baik Setelah Tinggalkan MU, Siapa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News