MOMSMONEY.ID - Ada beberapa jenis penipuan di aplikasi Telegram yang harus dihindari pengguna aplikasi chatting ini. Pengguna Telegram dapat mengirim pesan, berkas, panggilan suara dan video, serta bergabung dengan grup dan kanal hanya dengan nama pengguna.
Popularitas dan fitur anonimitas tersebut memberikan keuntungan bagi penipu. Jory MacKay, seorang pengamat media sosial dari Aura.com menjelaskan bahwa ada beberapa alasan kenapa penipu menggunakan Telegram.
Grup Telegram dapat menampung hingga 200.000 orang. Dengan begitu, penipu bisa menargetkan banyak orang dengan skema investasi mata uang kripto.
Baca Juga: Cara Membuat Tulisan WhatsApp Makin Menarik, Cocok untuk Pemasaran Produk
Maka dari itu, ikuti tips mengenali jenis penipuan di aplikasi Telegram yang harus dihindari berikut ini:
1.Saluran dan grup palsu
Penipu membuat grup dan saluran Telegram untuk menambahkan ribuan pengguna. Penipu akan mengumpulkan data atau mengelabui pengguna agar mau mengakses tautan berbahaya.
Obrolan grup Telegram dapat berupa siaran saja atau komunikasi terbuka, tergantung pada izin posting. Penipu akan membuat kanal Telegram dan meniru perusahaan resmi atau menjanjikan informasi mengenai investasi dan kripto.
Admin kanal kemudian akan mengirimkan pesan langsung (DM) kepada pengguna untuk mencoba mencuri informasi penting atau mengelabui mereka agar mau mengakses tautan berbahaya.
Cara mengenali penipuan salah satunya adalah jangan mau ditambahkan ke grup atau saluran yang tidak dikenal. Selain itu, laporkan penipu atau kanal Telegram berbahaya.
Ubah pengaturan “hanya kontak” yang dapat menambahkan Anda ke grup dan kanal baru. Pilih menu privasi dan keamanan, klik grup & kanal untuk mengubah siapa saja yang dapat menambahkan ke grup di “kontak Saya”.
2.Penipuan mata uang kripto
Penipu menjalankan berbagai penipuan mata uang kripto di Telegram, termasuk kanal grup investasi palsu, hadiah, skema pump and dump. Meskipun pendekatannya mungkin berbeda, tujuannya sama yaitu membuat korban berinvestasi kripto.
Saran investasi apa pun harus ditanggapi dengan hati-hati. Kanal Telegram yang tidak diverifikasi patut diwaspadai, lakukan riset sebelum berinvestasi.
3.Penipuan tugas berbayar
Penipu Telegram menyamar sebagai akun bisnis resmi dan menawarkan bayaran untuk berbagai tugas, seperti mengunjungi situs web. Namun untuk mulai bekerja, Anda perlu membuat akun di situs web ini dan menyetor sejumlah uang.
Setelah "tugas" pertama selesai, Anda akan dibayar sedikit fee agar semakin tertarik. Selanjutnya, Anda akan ditawari "tugas premium" yang membutuhkan investasi awal lebih besar.
Namun, setelah membayar dan menyelesaikan pekerjaan, Anda tidak akan bisa menarik uang dan akan dipaksa untuk menambah saldo akun.
Solusinya, jangan pernah membayar atau melakukan transfer ke orang dan akun yang tidak dikenal.
4.Iklan lowongan kerja palsu dan penipuan rekrutmen
Telegram juga digunakan oleh penipu untuk menawarkan lowongan kerja yang meminta Anda membuat akun palsu untuk melakukan wawancara. Selama wawancara, Anda akan diminta untuk memberikan informasi pribadi seperti nomor KTP.
Waspadai tanda-tanda penipuan lowongan kerja ini. Jangan mudah percaya dengan wawancara kerja apa pun yang dilakukan melalui Telegram.
5.Tautan ke malware dan scareware
Peretas akan menyebarkan malware di grup, saluran Telegram populer atau menggunakan bot untuk mengelabui pengguna agar mengunduh versi palsu aplikasi.
Anda akan menerima pesan yang mengarahkan untuk mengklik tautan atau mengunduh aplikasi. Cara termudah untuk mencegah serangan phishing yang mengandung malware adalah dengan tidak mengakses tautan dari pengirim atau bot yang tidak dikenal.
Untuk perlindungan tambahan, pertimbangkan untuk mengunduh program antivirus yang tepercaya.
6.Penipuan asmara
Penipu membuat profil palsu yang menyamar sebagai individu dengan look yang menarik di Telegram. Akhirnya, mereka menciptakan skenario darurat dan meminta Anda mengirimkan sejumlah uang.
Dalam kasus lain, penipu ini juga memeras korban dengan ancaman akan membagikan foto atau video intim mereka. Waspadai tanda-tanda penipuan asmara dan jauhi akun yang tidak Anda kenal sejak awal, jangan tertipu visual yang tidak meyakinkan.
Cara melindungi diri dari penipuan telegram
Langkah-langkah yang diperlukan agar tetap aman di Telegram pada dasarnya sama dengan platform daring lainnya. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga diri saat menggunakan Telegram:
1.Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di akun telegram
Langkah ini menciptakan lapisan keamanan ekstra pada akun Telegram, bahkan jika peretas berhasil mengakses kata sandi. Anda juga dapat mengaktifkan kode sandi atau kunci ID sidik jari untuk menjaga keamanan akun.
2.Sembunyikan nomor telepon
Tips ini adalah pengaturan privasi yang membatasi siapa saja yang dapat melihat nomor telepon yang terhubung dengan nama pengguna Telegram Anda. Pengguna dapat memilih untuk menampilkannya kepada semua orang, hanya kontak Anda, atau tidak kepada siapa pun.
Ubah pengaturan "terakhir terlihat" dan nonaktifkan menu ini untuk mencegah orang asing melihat kapan terakhir kali Anda online.
3.Gunakan perangkat keamanan siber
Sebagian besar perangkat bisa memanfaatkan perangkat lunak antivirus dan VPN untuk mengenkripsi data saat menjelajahi web di tempat umum. Selain itu, jangan klik tautan yang mencurigakan.
4.Laporkan ke pihak yang berwenang
Melaporkan penipuan kepada pihak berwenang dapat membantu Anda pulih dari pencurian identitas dan melindungi orang lain agar tidak menjadi korban. Jika Anda memberikan informasi pribadi kepada penipu, isi surat pernyataan pencurian identitas resmi, lalu ajukan laporan ke polisi setempat.
Baca Juga: Ingat HP Cepat Habis Karena Foto & Video WhatsApp? Nonaktifkan Fitur Ini Ya!
Itulah panduan langkah demi langkah yang memuat tentang cara mengatasi berbagai jenis jenis penipuan di aplikasi Telegram.
Selanjutnya: Saham Semen di Tengah Lesunya Permintaan: Mana yang Layak Lirik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News