InvesYuk

6 Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas Saat IHSG Sideways, Rabu (12/6)

6 Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas Saat IHSG Sideways, Rabu (12/6)

MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak sideways pada perdagangan hari ini, Rabu (12/6). Pasar menunggu data ekonomi dari Amerika Serikat di pekan ini. 

IHSG ditutup turun 0,95% kemarin Selasa (11/6) ke posisi 6.855,69. Net sell asing di pasar reguler mencapai Rp 1,23 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, BBNI, ASII dan TLKM.

Sementara itu, pagi tadi, Nasdaq dan S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua pada Selasa (11/6), didorong oleh kenaikan dari 7,3% saham Apple.

Tim Riset BNI Sekuritas memperkirakan, IHSG berpotensi bergerak sideways hari ini, di tengah menunggu data inflasi AS malam nanti dan keputusan Fed Rate pada Kamis pagi.

Rentang pergerakan IHSG ada pada support 6.800-6.830 dan resistance 6.880-6.900.

Beberapa saham menjadi ide trading dari BNI Sekuritas yaitu BMRI, AMMN, UNTR, INCO, INKP, dan MAPA.

Berikut ulasan teknikalnya:

1.BMRI 
Buy on Weakness dengan area beli di 6.125, cutloss jika break di bawah 5.975. Jika tidak break di bawah 5.975, potensi naik ke 6.200-6.350 short term. 

2. AMMN 
Spec Buy dengan area beli di 11.725, cutloss jika break di bawah 11.500. Jika tidak break di bawah 11.500, potensi naik ke 12.100-12.400 short term. 

3. UNTR 
Spec Buy dengan area beli di 21.850, cutloss jika break di bawah 21.750. Jika tidak break di bawah 21.750, potensi naik ke 22.000-22.150 short term. 

4. INCO 
Spec Buy dengan area beli di 4.300, cutloss jika break di bawah 4.200. Jika tidak break di bawah 4.200, potensi naik ke 4.350-4.430 short term. 

5. INKP 
Buy on Weakness dengan area beli di 8.950, cutloss jika break di bawah 8800. Jika tidak break di bawah 8.800, potensi naik ke 9.100-9.300 short term. 

6. MAPA 
Spec Buy dengan area beli di 750, cutloss jika break di bawah 730. Jika tidak break di bawah 730, potensi naik ke 770-800 short term.     

Rekomendasi ini bukan bertujuan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Jangan lupa sesuaikan keputusan investasi dengan tujuan dan profil risiko masing-masing. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News