MOMSMONEY.ID - Membebaskan anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler outdoor seperti olahraga dapat membantu anak mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan yang bermanfaat untuk kehidupan mereka ke depannya.
Dengan berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, anak-anak akan mendapatkan manfaat yang berkaitan dengan mental, sosial, emosional, fisik, dan pendidikan.
Selengkapnya, inilah 5 manfaat olahraga bagi perkembangan diri dan kehidupan sosial anak sebagaimana dilansir dari Novak Djokovic Foundation.
Baca Juga: Moms, Ternyata Rasa Bosan Bermanfaat untuk Otak Anak Lho! Ini Dia 4 Manfaatnya
1. Mengembangkan self-esteem
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terlibat dalam kegiatan olahraga dapat membantu pengembangan self-esteem (harga diri) dan kepercayaan diri anak. Self-esteem dan kepercayaan diri anak akan cenderung meningkat saat mereka melakukan gerakan seperti high-five dengan rekan satu tim atau berjabat tangan saat pertandingan selesai, juga ketika mereka mendapatkan dorongan dari pelatih atau teman-temannya.
Kendati demikian, pastikan untuk tidak membedakan sikap Anda kepada anak berdasarkan kemenangan atau kekalahan yang mereka alami ya Moms. Ada kalanya Anda harus memberikan anak kritik yang membangun guna membantunya belajar menerima kelemahan dan memperbaikinya.
2. Meningkatkan keterampilan sosial
Olahraga dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial yang bermanfaat hingga mereka tumbuh dewasa. Saat berolahraga, anak akan belajar tentang betapa pentingnya kerja tim dan bekerja sama dengan orang lain. Anak juga akan belajar berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai usia sekaligus mendapatkan kesempatan untuk berteman.
Dengan lingkaran pertemanan yang lebih luas, itu akan secara otomatis membantu meningkatkan keterampilan komunikasi anak yang berguna untuk kehidupan karir dan hubungan mereka di masa depan.
3. Membantu anak belajar menerima kekalahan
Dalam kehidupan, tentu akan ada saat-saat di mana kemenangan atau kekalahan datang. Melalui olahraga, anak akan belajar sportifitas sedari dini sebelum mereka benar-benar terjun ke dunia orang dewasa yang penuh dengan kompetisi.
Dibandingkan merasa benar-benar kalah, olahraga justru akan membantu anak belajar bagaimana menerima dan mengatasi kerugian. Yang terpenting, olahraga akan membantu anak memahami bahwa tidak apa-apa jika harus mengalami kekalahan sekaligus belajar untuk bangkit dan mencoba lagi.
4. Menjaga disiplin
Olahraga apapun akan menuntut para atletnya untuk menjaga kedisiplinan. Disiplin ini bisa berupa mental, fisik, atau taktis.
Tanpa adanya disiplin atau pengendalian diri, maka akan sulit bagi atlet untuk berhasil dalam olahraga apapun. Sebaliknya, memegang erat disiplin akan membantu atlet untuk mencapai tujuan dan potensi penuh mereka.
Dalam olahraga, anak perlu mengikuti seperangkat aturan, menerima perintah, serta menerima keputusan yang dibuat oleh pelatih. Saat anak kerap mendengarkan instruksi pelatih atau masukan dari teman-temannya, anak pun akan belajar keterampilan hidup yang penting dan bermanfaat untuk membantunya sukses di sepanjang karir maupun kehidupan personal mereka.
5. Membangun keterampilan kerja tim
Kerja tim adalah keterampilan yang perlu dipelajari sejak usia dini. Sebuah tim tidak akan berhasil jika mereka tidak mau atau tidak mampu bekerja sama.
Dengan mendorong anak untuk aktif dalam dunia olahraga, itu akan memberikan mereka pelajaran penting tentang bagaimana bekerja dalam tim. Pada gilirannya, bukan tidak mungkin jika anak akan menjadi mahir untuk memahami kekuatan dan kelemahan orang lain serta lebih mampu untuk memutuskan dan menyusun strategi atau rencana terbaik saat mereka bergabung dalam sebuah tim profesional di masa mendatang.
Moms, untuk membantu anak menjadi aktif dalam dunia olahraga, berikut beberapa cara yang bisa Anda coba:
- Tunjukkan kepada anak bahwa Anda juga aktif secara fisik dengan cara rajin berolahraga setiap hari.
- Dukung upaya anak dalam olahraga dan sempatkan diri Anda untuk hadir di setiap pertandingan yang mereka mainkan guna memberinya semangat.
- Batasi waktu anak untuk melakukan aktivitas pasif seperti menonton televisi atau bermain video game.
- Berolahraga bersama anak secara teratur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News