MOMSMONEY.ID - Berikut ini kesalahan keuangan yang harus dihindari saat menghadapi bencana alam yang perlu Anda tahu.
Bencana alam bisa datang tiba-tiba dan membawa dampak besar bagi kehidupan, termasuk dalam aspek keuangan.
Sebagai Moms yang bertanggungjawab atas finansial keluarga, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilaksanakan agar tidak terperosok lebih dalam secara ekonomi.
Keputusan yang keliru bisa membuat proses pemulihan pascabencana semakin sulit.
Oleh karena itu, berikut adalah 12 kesalahan keuangan umum, menurut Forbes, yang sering terjadi setelah bencana alam dan bagaimana Moms dapat menghindarinya:
Baca Juga: Tips dan Trik Membuat Keputusan Finansial di Tahun 2025
1. Mengambil Keputusan Finansial Secara Tiba-tiba
Saat bencana melanda, tekanan emosional sering kali membuat Moms terburu-buru membuat keputusan tanpa pertimbangan matang.
Misalnya, meminjam uang dengan bunga tinggi atau menjual aset dengan harga rendah. Usahakan untuk menenangkan diri sebelum mengambil langkah besar dalam keuangan keluarga.
2. Tidak Memahami Cakupan Asuransi
Banyak orang baru memahami ketidaktahuan mereka mengenai polis asuransi saat bencana terjadi.
Pastikan Moms memahami dengan mendetail perlindungan yang diberikan oleh asuransi rumah, kesehatan, atau kendaraan.
Jika perlu, konsultasikan dengan agen asuransi atau ahli keuangan.
3. Tidak Berkomunikasi dengan Penyedia Asuransi
Setelah bencana, perusahaan asuransi biasanya menerima banyak klaim secara bersamaan.
Jangan menunggu mereka menghubungi, tetapi segera ajukan klaim dan aktif berkomunikasi untuk memastikan proses berjalan dengan baik.
Baca Juga: Ini Cara Mendapatkan Voucher hingga Rp 150.000 dengan Reward BCA
4. Mengabaikan Pemberi Pinjaman dan Penyedia Layanan
Jika Moms kesulitan membayar cicilan rumah, listrik, atau tagihan lainnya, segera hubungi penyedia layanan tersebut.
Banyak institusi yang memberikan relaksasi atau penundaan pembayaran bagi korban bencana.
5. Tidak Mendokumentasikan Kerusakan dan Daftar Barang
Moms mungkin akan kesulitan mendapatkan klaim asuransi jika tidak memiliki bukti yang jelas.
Foto dan video barang yang rusak, serta catatan daftar aset sebelum bencana, sangat membantu dalam proses klaim.
6. Meremehkan Waktu dan Biaya Pemulihan
Pemulihan dari bencana bisa memakan waktu lebih lama dan biaya lebih besar dari yang diharapkan.
Moms sebaiknya membuat anggaran yang realistis dan memiliki dana darurat agar tidak kewalahan selama proses pemulihan.
7. Terjebak dalam Penipuan atau Kontraktor Curang
Banyak oknum memanfaatkan situasi darurat untuk menipu korban bencana.
Jangan langsung percaya pada bantuan atau kontraktor tanpa melakukan riset terlebih dahulu.
Pastikan kredibilitas mereka sebelum menyerahkan uang atau informasi pribadi.
Baca Juga: Investasi Emas di Tahun 2025, Simak Plus dan Minusnya!
8. Tidak Mencari Nasihat dari Profesional
Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional dalam mengelola keuangan setelah bencana.
Jika memiliki akses ke penasihat keuangan atau layanan hukum dari tempat kerja, manfaatkan fasilitas tersebut.
9. Mengandalkan Nasihat yang Keliru
Moms mungkin mendapatkan berbagai saran dari keluarga atau teman mengenai cara mengatasi krisis keuangan.
Namun, pastikan nasihat tersebut berasal dari orang yang benar-benar paham mengenai situasi finansial dan bukan sekadar berdasarkan pengalaman pribadi yang mungkin tidak relevan.
10. Tidak Memanfaatkan Bantuan yang Tersedia
Ada banyak program bantuan dari pemerintah maupun organisasi sosial untuk korban bencana.
Jangan ragu untuk mencari dan mengajukan permohonan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga Moms.
Baca Juga: Cara Efektif Meningkatkan Literasi Keuangan di Era Digital
11. Menggunakan Dana Asuransi untuk Hal yang Tidak Mendesak
Jika Moms menerima klaim asuransi, gunakan dana tersebut sesuai peruntukannya, seperti perbaikan rumah atau biaya hidup.
Jangan tergoda untuk menggunakannya untuk belanja yang kurang penting agar keuangan tetap terjaga.
12. Memilih Kontraktor yang Tidak Dapat Dipercaya
Ketika memperbaiki rumah yang rusak, pastikan Ibu memilih kontraktor yang memiliki reputasi baik.
Periksa ulasan pelanggan, minta referensi, dan hindari memberikan uang muka yang terlalu besar sebelum pekerjaan dimulai.
Selanjutnya: Sebulan Harga Emas Antam Naik 7,50%, Hari Ini Bergeming (9 Februari 2024)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News