Santai

Yuk Mulai Hindari 7 Kebiasaan Toxic yang Jarang Disadari tapi Sering Dilakukan Ini

Yuk Mulai Hindari 7 Kebiasaan Toxic yang Jarang Disadari tapi Sering Dilakukan Ini
Reporter: Christ Penthatesia  |  Editor: Christ Penthatesia


MOMSMONEY.ID - Yuk, ketahui beberapa kebiasaan toxic yang sebaiknya mulai dihilangkan agar tidak menjadi kebiasaan buruk.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perilaku buruk utama yang harus dihindari adalah merokok, mengonsumsi terlalu banyak lemak, dan tidak berolahraga 150 menit per minggu.

Meski begitu masih ada banyak kebiasaan buruk dan toxic yang sering dilakukan namun jarang disadari oleh kebanyakan orang.

Jika punya beberapa kebiasaan toxic ini, mulai hindari yuk, agar tidak menghambat perkembangan diri.

Baca Juga: Kenali Tanda Burnout & Cara Cepat Mengatasinya untuk Jaga Kesehatan Mental

Membandingkan diri

Membandingkan diri dengan orang lain merupakan kebiasaan toxic yang sebaiknya mulai berhenti dilakukan. Melansir dari laman Prevention, Psikolog Renee Elxebert Ph.D menjelaskan, hal tersebut bisa memicu timbulnya rasa iri, meningkatkan kecemasan, dan juga stres.

Sebaiknya, mulai untuk berfokus dengan diri sendiri dan memperbaiki diri yang bisa mengurangi tingkat stres, kecemasan, perasaan senang, dan percaya diri.

Merasa gagal

Fokus pada kegagalan juga bukan merupakan kebiasaan yang baik. Kebiasaan ini bisa membawa diri pada keadaan yang tidak berkembang. Fokus pada kegagalan juga membuat seseorang hanya fokus pada hal negatif saja.

Ada baiknya untuk mulai menghilangkan kebiasaan ini dan menggantinya dengan bersyukur, mulai berpikir positif, dan mengatur kembali sistem yang pernah gagal.

Overthinking

Kebiasaan buruk lainnya yang sebaiknya mulai dikurangi adalah overthinking. Sebagai gantinya, cobalah untuk mulai fokus dengan apa yang bisa dikontrol.

Mengurangi overthinking, menurut psikiater Mimi Winsberg, M.D, bisa membantu menonaktifkan pikiran yang berlebihan. Sebab, kebiasaan toxic ini akan membuat seseorang kehilangan kendali akan hal-hal yang bisa dikontrolnya.

Baca Juga: Beda dari Baby Blues, Kenali Postpartum Depression dan Gejalanya pada Ibu Baru

Multitasking

Multitasking di waktu yang tidak tepat juga bisa menjadi kebiasaan buruk. Multitasking tidak membuat semua pekerjaan bisa selesai dengan cepat. Mengutip dari laman Life Hack, sebaiknya berhenti untuk melakukan segala hal dalam waktu bersamaan.

Sebaliknya, lakukan semua hal penting satu per satu dan gunakan manajemen waktu untuk menyelesaikannya. Sebagai tips, buatlah to do list sebelum memulai aktivitas agar tahu mana yang harus diprioritaskan.

Berada di lingkungan toxic

Sudah bukan rahasia lagi bahwa dalam kehidupan sosial tentu ada saja beberapa kelompok atau lingkungan yang membawa pengaruh buruk. Mulailah untuk memilah pertemanan bahkan pasangan agar tidak terjebak dalam lingkungan toxic.

Perlu diketahui bahwa lingkungan toxic juga bisa memengaruhi kebiasaan seseorang jika tidak bisa menyaring mana yang baik dan buruk.

Baca Juga: 4 Manfaat Sarung Bantal Sutera untuk Rambut dan Kulit, Bikin Tidur Lebih Bersih

Berbelanja impulsif

Kedok self reward kerap dijadikan alasan untuk berbelanja impulsif. Padahal, jika diteruskan secara berlebihan, kebiasaan ini bisa membawa diri untuk menjadi orang yang boros.

Gantilah kebiasaan ini dengan memberikan self reward atau healing pada diri dengan hal selain materi. Ada banyak hal lain, selain materi, yang bisa digunakan untuk memberikan self reward pada diri sendiri.

Doomscrolling sebelum tidur

Doomscrolling adalah aktivitas yang secara tidak sadar dilakukan terus menerus, kegiatan ini terjadi saat Anda terus-menerus menggulir sosial media melalui ponsel Anda hingga berjam-jam.

Saking tidak disadarinya, terkadang menjelang tidur pun Anda masih sering menggulir ponsel Anda yang pada akhirnya mengganggu jam tidur.

Menurut Dr. Ray, ND MS Peneliti Pengobatan Integratif Dokter Naturopati pada laman American Association of Naturopathic Physicians, konsumsi konten media sosial dan internet secara berlebihan sebelum tidur dapat mengganggu tidur karena paparan cahaya birunya.

"Bahkan, dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah kecemasan dan depresi. Otak secara alami cenderung menggunakan doomscrolling untuk memuaskan keinginan manusia mengetahui informasi agar merasa aman atau menghindari bahaya," ujarnya.

Yuk, mulai hindari kebiasaan toxic tersebut jika sudah mulai menyadarinya, ya.

Selanjutnya: LPH LPPOM Terus Berupaya Memperkuat Ekosistem Halal di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News