M O M S M O N E Y I D
InvesYuk

Waspadai Risiko dari Investasi Saham, yang Sekadar Ikut-Ikutan

Waspadai Risiko dari Investasi Saham, yang Sekadar Ikut-Ikutan
Reporter: Francisca Bertha Vistika  |  Editor: Francisca bertha


MOMSMONEY.ID - Moms, kalau ingin investasi saham, sesuaikanlah dengan kebutuhan Anda, bukan semata ikut-ikutan trend atau orang sekitar. 

Saat pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu,  terdapat lonjakan investor baru, terutama dari generasi milenial. 

Salah satu pendorongnya adalah pengaruh media sosial, dengan kemudahan akses terhadap informasi turut telah mempengaruhi gaya hidup dan pandangan terhadap investasi. Akan tetapi, justru banyak dari investor pemula yang bingung memilih saham apa untuk berinvestasi dan hanya mengikuti tren tanpa melakukan analisa.

Dilansir dari laman resmi Edukasi CIMB Sekuritas banyak dari investor baru terkena sindrom FOMO (Fear Of Missing Out), atau rasa takut ketinggalan, adalah perasaan yang sering kali muncul ketika kita melihat orang lain terlibat dalam investasi yang menguntungkan. 

Baca Juga: Waspada Lembaga Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong dengan Kenali Ciri-Ciri Ini

Biasanya gejala  FOMO cenderung memiliki sifat emosional yang tidak terkontrol, karena adanya  rasa takut menghadapi risiko atau kerugian yang disebut dengan Fear. 

Tak hanya pemula, investor berpengalaman pun dapat merasa takut jika mereka pernah mengalami kerugian sebelumnya. Alhasil mereka membuat keputusan investasi sulit, bahkan irasional, yang salah satunya bisa memunculkan panik menjual saham saat harganya turun tanpa pertimbangan yang matang.

Di samping itu, ada pula investor yang justru  terlalu ingin mendapatkan imbal hasil yang besar dalam waktu yang singkat. Keinginan untuk cepat kaya dapat mendorong keputusan investasi yang kurang realistis malah berisiko tinggi atau disebut dengan Greed.

Pesan dari tim CIMB Sekuritas, jangan sampai mengejar saham yang sedang mengalami kenaikan tinggi atau rally, dan akhirnya tersangkut di posisi atas.  Butuh kemampuan  analisa dengan matang sebelum membuat keputusan dalam berinvestasi.

Perlu diingat bahwa ketika rugi tidak ada siapa pun yang bisa disalahkan, karena keputusan investasi merupakan tanggung jawab sendiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Pakubuwono XIII Wafat: Mengenang Jejak Raja-Raja Surakarta dari Pakubuwono III - XIII

Para raja memiliki pengaruh besar akan kokohnya Keraton Surakarta beserta adat istiadat yang terus hidup sampai sekarang.

Indodana Perluas Layanan PayLater, Ajak Pengguna Atur Keuangan Lebih Cerdas

​Indodana PayLater hadir membantu masyarakat mengatur keuangan dengan aman, fleksibel, dan inklusif.

Lihat Tulisan di Ponsel Mulai Buram? Hati-hati Tanda Pre-Presbiopia

Memasuki usia 30-an anda mengalami kesulitan membaca tulisan secara jelas di ponsel? Bisa jadi tanda Pre-presbiopia

Promo J.CO Combo Bliss 3-7 November, Paket 1/2 Lusin Donuts + 2 Minuman Harga Spesial

J.CO hadirkan promo Combo Bliss dari 3-7 November 2025. Nikmati paket 1/2 lusin Donuts + 1 J.COOL Twist + 1 Iced Brown Sugar Latte harga spesial.

DASH Menanjak 20% di Pasar Kripto yang Keok, Ini Daftar 5 Kripto Top Gainers!

Koin DASH yang naik hampir 20% menduduki puncak kripto top gainers 24 jam, menurut Coinmarketcap.        

FajRi Resmi Berpisah Setelah 11 Tahun, Fajar Tulis Pesan Haru di Instagram Pribadi

Pasangan bulu tangkis Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto resmi berpisah. 11 tahun berjuang bersama, sudah banyak prestasi yang mereka torehkan.

Saat Kopi Semakin Populer, Pendidikan Pertanian Jadi Fondasi Utama

​Industri kopi sedang naik daun. Tapi di balik aroma kopi yang wangi, ada satu hal yang justru makin penting: belajar pertanian kopi.

5 Tren Pembiayaan Berkelanjutan, Fondasi Ekonomi di Masa Mendatang

Chief Sustainability Officer DBS Bank Helge Muenkel mengulas 5 tren pembiayaan berkelanjutan.              

Jadwal Supermoon 5 dan 6 November 2025, Jarak Terdekat Bumi dan Bulan di Tahun Ini

Ada fenomena langka Bulan Purnama Perige atau Supermoon 5 dan 6 November 2025, jarak terdekat Bumi dan Bulan di tahun ini.

Harga Emas Hari Ini Melorot di bawah US$ 4.000, China Akhiri Insentif Pajak Emas

Perubahan insentif pajak penjualan emas di China, dapat membebani permintaan di salah satu pasar logam mulia terbesar di dunia.