Bugar

Waspada, Inilah 6 Tanda Tubuh Kelebihan Protein yang Bisa Ganggu Fungsi Ginjal

Waspada, Inilah 6 Tanda Tubuh Kelebihan Protein yang Bisa Ganggu Fungsi Ginjal

MOMSMONEY.ID. Cek sederet tanda tubuh kelebihan protein yang buruk untuk kesehatan. Nutrisi penting dari protein memiliki banyak manfaat yang untuk tubuh baik organ maupun sistem pencernaan.

Protein merupakan nutrisi yang memiliki banyak fungsi vital dalam tubuh manusia, terdiri dari rantai asam amino yang berperan dalam berbagai proses biologis.

Protein merupakan komponen utama dalam pembentukan dan perbaikan sel-sel tubuh, termasuk otot, kulit, rambut, kuku, dan organ-organ lainnya.

Selain itu, Protein diperlukan untuk memperbaiki jaringan yang rusak akibat cedera, penyakit, atau aktivitas fisik.

Baca Juga: 5 Manfaat Cengkeh Untuk Kesehatan dan Kandungan Nutrisi yang Jarang Diketahui

Daging sebagai salah satu sumber protein

Nah, ada beberapa fungsi protein yang penting bagi tubuh yang wajib Anda ketahui.

Fungsi protein untuk tubuh

  • Pembentukan Enzim: Enzim adalah protein yang berperan sebagai biokatalisator dalam reaksi kimia tubuh. Enzim mempercepat reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh, memungkinkan proses metabolisme dan fungsi seluler berjalan dengan efisien.
  • Pembentukan Hormon: Beberapa hormon yang penting untuk regulasi berbagai fungsi tubuh, seperti hormon insulin (pengatur gula darah) dan hormon pertumbuhan, adalah protein.
  • Sistem Kekebalan Tubuh: Sebagian besar antibodi yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh adalah protein. Antibodi membantu melawan infeksi dan melindungi tubuh dari patogen yang merugikan.
  • Pembentukan Hemoglobin: Hemoglobin adalah protein yang mengikat oksigen dalam sel darah merah dan membantu mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
  • Pembentukan Sel Darah Putih: Protein berperan dalam pembentukan dan regulasi sel darah putih, yang penting dalam respons kekebalan tubuh terhadap infeksi.
  • Transportasi Nutrisi: Beberapa protein berfungsi sebagai pembawa molekul nutrisi, seperti protein yang membantu mengangkut lemak (lipoprotein) dan zat besi (transferrin).

Nah, dari serangkaian fungsi di atas, tentu konsumsi protein yang cukup baik untuk kinerja organ hingga pembetukan jaringan otot.

Namun, pastikan Anda tidak berlebihan dalam konsumsi protein, meski ada dampak baik maupun buruk bagi kesehatan.

Berikut ini ciri-ciri atau tanda tubuh kelebihan protein yang bermacam gejalanya dirangkum dari laman Eating Well.

Baca Juga: Sering Dilakukan Setiap Hari! Ini 5 Kebiasaan yang Jadi Penyebab Darah Tinggi

Tanda tubuh kelebihan protein

1. Sering buang air kecil

Apabila Anda merasa selalu ingin buang air kecil, bisa jadi ini menjadi tanda tubuh konsumsi protein berlebihan. Ginjal hanya dapat memproses begitu banyak protein dalam satu waktu, sehingga limbah dari protein yang dipecah dapat menumpuk.

Dalam studi tahun 2020 yang diterbitkan di Nutrients, peneliti menemukan bahw pola makan nabati dan protein susu rendah lemak memiliki risiko lebih rendah terkena batu ginjal dibandingkan yang mengonsumsi makanan tinggi daging, protein hewani, dan rendah kalsium.

Fenomena ini dapat dijelaskan oleh peningkatan produksi asam urat pada yang mengonsumsi makanan tinggi protein hewani, sehingga meningkatkan risiko terkena batu ginjal.

2. Suasana hati mudah berubah

Konsumsi makanan tinggi protein mungkin membantu dalam mempersiapkan diri dalam peningkatan massa otot. Namun, penelitian turut ungkap bahwa ini juga berkontribusi pada perubahan mood atau suasana hati yang buruk.

Penelitian tahun 2018 dari Lifestyle Genomics menemukan bahwa diet tinggi protein dan rendah lemak dapat meningkatkan risiko depresi pada orang dewasa yang sehat.

Sebuah studi tahun 2020 di Qom University of Medical Sciences Journal juga mengungkapkan bahwa diet rendah karbohidrat mungkin juga dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan stres.

Hasil ini sesuai dengan teori bahwa karbohidrat bertanggung jawab untuk melepaskan serotonin yakni hormon “perasaan baik” di tubuh. Sehingga, dengan mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah sedang dapat mengurangi risiko kecemasan dan depresi.

3. Mudah Sembelit

Pola makan tinggi protein seringkali rendah serat, terutama jika sumber protein utama adalah produk hewani yang dapat merusak sistem pencernaan. Serat membantu menggerakkan segala sesuatu di sepanjang usus, dan serat hanya dapat ditemukan pada makanan nabati.

Pertimbangkan untuk mencampurkan asupan protein dengan makanan yang mengandung serat dan protein, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, atau tempe, yang dapat memberikan dampak besar.

Anda juga dapat mencoba meningkatkan asupan buah dan sayuran untuk mendapatkan lebih banyak manfaat kesehatan.

4. Berat badan mudah naik

Makanan tinggi protein diklaim dapat membantu orang mengurangi berat badan. Dengan diet tinggi protein sering kali berarti mengonsumsi sangat sedikit karbohidrat, dan hal ini tidak berkelanjutan bagi sebagian besar dalam jangka panjang.

Tentu, hal ini dapat menyebabkan seseorang bisa konsumsi makanan lebih banyak. Ini menjadi tanda tubuh kelebihan protein karena seseorang akan merasakan berkurangnya energi untuk berolahraga yang dapat menaikkan kembali berat badan.

Anda perlu membentu pola aktivitas sehat seperti olahraga rutin yang dibarengi dengan konsumsi protein seimbang.

5. Tubuh mudah lelah

Konsumsi terlalu banyak protein tetap dapat membuat tubuh Anda lelah karena beberapa alasan. Seseorang yang konsumsi berlebihan dapat membebani ginjal, hati, dan tulang Anda sehingga menyebabkan organ bekerja lebih keras. 

Artinya, tubuh akan terganggu dengan adanya makanan tinggi protein yang membuat ginjal bekerja lebih berat.

6. Muncul bau mulut

Seseorang yang Anda kenal pernah mencoba diet keto, Anda mungkin pernah mendengar istilah Nafas Keto. Hal ini terjadi ketika Anda lebih fokus mengonsumsi protein dan lemak daripada karbohidrat sehat.

Tubuh Anda harus menyesuaikan diri dan memproduksi keton yang berbau tidak sedap, seperti aseton.

Itulah ciri-ciri hingga tanda tubuh kelebihan protein yang wajib Anda ketahui agar tidak bisa mengurangi konsumsi zat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News