MOMSMONEY.ID - Vivo V30 muncul ke hadapan publik bersama dengan saudaranya Vivo V30 pro. Vivo hadirkan RAM dan penyimpanan yang besar.
Vivo V30 adalah smartphone kelas menengah premium dengan versi yang lebih ringan dari Vivo V30 Pro.
Sumit Adhikari, pengamat gadget dari Androidheadlines.com, menjelaskan, desainnya yang sama dengan Pro.
“Vivo V30 punya tampilan yang ramping dengan tepi melengkung. Hadirkan kesan premium berkat bodinya yang kokoh dan bagian belakang kaca,” ungkapnya.
Baca Juga: Vivo X200 Pasang Layar AMOLED yang Hadirkan 1,07 Miliar Warna, Intip Kehebatannya
Vivo tonjolkan kesan ramping dengan ketebalan 7,45 mm
Vivo V30 adalah ponsel yang luar biasa ramping, dengan ketebalan hanya 7,45 mm. Gadget ini merupakan ponsel tertipis Vivo dengan baterai 5.000 mAh, setara dengan Vivo Pro.
Model standarnya punya bobot 2 gram lebih ringan dengan berat 186 gram. Perangkat ini memiliki tinggi 164,4 mm dan lebar 75,1 mm, sehingga nyaman digenggam dan digunakan dengan satu tangan.
Desainnya yang melengkung dengan kaca di bagian depan dan belakang membuatnya agak licin. Ponsel ini memiliki bingkai plastik dengan lapisan mengkilap yang menyempurnakan tampilan kaca belakangnya yang juga mengkilap.
Vivo mengklaim bingkai tersebut memiliki sudut-sudut yang diperkuat dengan struktur bantalan untuk penyerapan guncangan yang lebih baik. Vivo V30 memiliki bingkai yang sedikit tersembunyi di bagian atas dan bawah.
Tidak ada speaker stereo di sini. Jadi Anda, hanya mendapatkan satu speaker yang menghadap ke bawah, di samping baki kartu SIM, port USB Type-C, dan mikrofon.
Vivo menawarkan V30 dalam empat warna, masing-masing dengan sentuhan akhir unik yang. Kami memiliki varian waving aqua dengan efek rippling magnetic particle.
Versi bloom white memiliki 3D petal pattern, lush green memiliki panel belakang yang dapat berubah warna, dan noble black menggunakan fluorite AG glass. Tonjolan kamera berbentuk persegi panjang juga dirancang dengan apik.
Bagian atas ponsel menampung dua kamera, sementara bagian bawah dilengkapi aura light dan lampu flash LED. Seperti ponsel Vivo lainnya, V30 memiliki tombol daya dan volume di sisi kanan.
Kedua tombol berada pada ketinggian yang nyaman dan cukup mudah dijangkau. Kembali ke bagian depan, lubang suara tersembunyi dengan rapi di bawah bingkai.
Sementara itu, punch hole untuk kamera selfienya juga terlihat lebih kecil.
Vivo pakai layar AMOLED & Schott Alpha
Vivo V30 memiliki layar AMOLED berukuran 6,78 inci dan resolusi 1,5K atau kerapatan piksel 453ppi. Perusahaan telah memasang panel pelindung kaca Schott Alpha pada layarnya.
Layar ini merupakan layar kelas atas dengan refresh 120Hz, touch sampling rate 300Hz, kedalaman warna 10-bit, dan rasio kontras 8.000.000:1. Vivo mengklaim kecerahan layarnya bisa mencapai 2.800 nits.
Sementara itu, Vivo V30 Pro mampu mencapai kecerahan puncak 1.200 nits. Dalam mode otomatis, kecerahan akan meningkat hingga 1.191 nits ketika ada cahaya terang diarahkan ke sensor.
Di malam hari saat layar perlu diredupkan, ponsel ini memanfaatkan peredupan PWM (pulse-width modulation) 2160Hz. Sumit mencatat tingkat kecerahan minimum hanya 2 nits.
Warna layar tampak cukup baik bahkan pada tingkat kecerahan rendah. Vivo V30 juga menawarkan sertifikasi low blue lighjt untuk hadirkan kenyamanan kepada pengguna.
Anda juga akan mendapatkan warna-warna cerah dengan kedalaman warna, saturasi, dan rasio kontras yang sangat baik. Jika tidak menyukai skema warna default, Anda dapat menyesuaikannya sesuai keinginan.
Vivo menawarkan tiga preset warna yakni Standar, Profesional, dan Cerah. Anda boleh memilih di antara ketiganya dan menyesuaikan suhu warna secara manual untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
Warna-warna yang memukau ditambah dukungan Widevine L1 DRM, menjadikan Vivo V30 ponsel yang layak untuk dibeli. Ponsel ini juga mendukung HDR10 untuk pengalaman menonton yang lebih baik.
Baca Juga: Vivo Y29 Gunakan Kapasitas Baterai 6500 mAh, Smartphone Paling Dicari di Kelasnya
Snapdragon 7 Gen 3 super tangguh
Vivo V30 ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 7 Gen 3. SoC 4nm ini diproduksi oleh TSMC dan dirilis pada awal 2024. Ponsel ini dibekali CPU octa-core Cortex-A715 berkecepatan 2,63GHz, tiga inti lainnya berkecepatan 2,4GHz, dan empat inti efisiensi Cortex-A510 berkecepatan 1,8GHz.
Prosesor ini juga dilengkapi GPU Adreno 720 dan mendukung RAM LPDDR5. Vivo telah memasangkan prosesor ini dengan RAM 8GB/12GB, penyimpanan UFS 2.2 128GB/256GB/512GB, serta 12GB+512GB.
Vivo V30 juga berkinerja baik dalam game dengan grafis intens pada pengaturan grafis sedang. Meningkatkannya ke pengaturan grafis tertinggi menyebabkan beberapa stugging, meskipun ponsel tidak terlalu panas.
Sumit menjalankan beberapa aplikasi Benchmark pada Vivo V30. Proses pengujian dimulai dengan uji Geekbench.
Karena Snapdragon 7 Gen 3 merupakan chipset kelas menengah. Ponsel ini mendapatkan skor 1.137 dalam uji CPU single core di Geekbench v6 dan 3.184 dalam uji multi core. Skornya mencapai 3.557 dalam uji GPU.
Selanjutnya, kami menjalankan 3D Mark Wildlife Extreme Stress Test pada Vivo V30. Uji coba intensif selama 20 menit ini dirancang untuk mensimulasikan penggunaan berat dalam jangka waktu lama.
Uji coba ini menguji kemampuan perangkat hingga batas maksimal untuk menentukan ketahanannya. Skor yang Sumit dapatkan berada dalam kisaran yang diharapkan.
Skor loop terbaiknya adalah 1.489, sementara skor loop terendahnya adalah 1.236. Ponsel ini memberikan stabilitas kinerja yang cukup baik, yaitu 83%.
Performa termal tak kalah penting untuk menentukan kualitas sebuah ponsel. Oleh karena itu, Sumit menjalankan uji termal pada Vivo V30.
Pertama, Sumit memeriksa suhu bodi perangkat segera setelah 3D Mark Wildlife Extreme Stress Test selama 20 menit. Di sisi layar, Vivo V30 mencapai suhu maksimum 45,5 derajat Celcius.
Heat gun Sumit mencatat suhu tertinggi 43,9 derajat Celcius di sisi belakangnya. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan model Pro yang mencapai suhu 45,5 derajat Celcius setelah 3D Mark Wildlife Extreme Stress Test.
Model non Pro ini secara mengejutkan mampu menangani suhu termal dengan baik. Menariknya, Vivo mengklaim kedua ponsel memiliki sistem pendingin yang sama.
Mereka mengklaim total area pendinginan 35.141 mm², ruang uap ultra wide berukuran 3.002 mm², dan 11 sensor suhu untuk menjaga suhu sistem tetap terkendali. Hal ini tampaknya tidak terlalu berpengaruh pada model Pro.
Vivo V30 juga lebih baik dalam menangani suhu termal selama penggunaan kamera. Setelah 5 menit merekam video 4K pada 30fps, suhunya mencapai 40,05 derajat Celcius.
Suhu maksimum perangkat setelah memainkan Genshin Impact pada pengaturan grafis tinggi selama 30 menit adalah 40,3 derajat Celcius.
Baca Juga: Vivo V50 Lite Tawarkan Konfigurasi Kamera Terbaik, Ada Aura Light Flashnya lo
Vivo V30 hanya punya satu speaker di bagian bawah
Vivo V30 hanya memiliki satu speaker di bagian bawah. Padahal, banyak ponsel pesaing menawarkan speaker stereo ganda.
Namun, speaker tunggal yang mengarah ke bawah ini cukup keras, terutama saat Anda masuk ke mode audio booster. Fitur ini otomatis aktif saat Anda menekan tombol volume atas setelah mencapai 100%.
Menaikkan volume ke level tertinggi tidak mempengaruhi kualitas audio. Sumit menguji kualitas output speaker Vivo V30 melalui lima parameter berbeda.
Sumit menggunakan lima trek audio yang sama untuk menguji kenyaringan dan distorsi, bass, treble, vokal, dan keseimbangan keseluruhan ponsel. Secara keseluruhan, hasilnya cukup baik, meskipun bassnya agak kurang.
Vivo bekali baterai 5.000mAh yang lebih efisien
Seperti saudaranya di model Pro, Vivo V30 dibekali baterai 5.000mAh. Lebih penting lagi, baterainya lebih efisien lo.
Selama tiga minggu penggunaan, Sumit tidak pernah perlu mengisi dayanya dua kali sehari. Sumit mengisi dayanya di pagi hari, menggunakannya sepanjang hari dan masih memiliki daya tahan baterai yang cukup baik setiap harinya.
Sumit juga mencoba mengisi daya perangkat hingga 100% dan memutar video YouTube beresolusi 1080p dengan suara 100% dan kecerahan manual maksimum hingga baterai habis. Perangkat ini bertahan selama 19 jam 45 menit sebelum baterainya habis.
Itu adalah performa terbaik yang pernah dicapai di ponsel kelas menengah. Sebagai informasi, Vivo V30 Pro hanya bertahan selama 18 jam 5 menit.
Vivo V30 tidak hanya tahan lama dengan sekali pengisian daya, tetapi juga bisa mengisi ulang daya dengan cepat. Ponsel ini mendukung pengisian daya kabel 80W, Vivo sudah menyertakan pengisi daya di dalam box ponselnya.
Butuh waktu 43 menit untuk bisa mengisi daya sampai 100%.
Baca Juga: Intip Kamera Vivo V40 yang Didukung oleh Zeiss Optics,Teman Setia Saat Traveling
Vivo pakai lensa utama 50 mp, hadirkan detail yang tajam
Vivo selalu memfokuskan seri V-nya pada kamera dan fotografi. Vivo V30 dan model proPro dilengkapi lensa utama 50MP yang luar biasa.
V30 Pro tidak memiliki lensa zoom optik 2x, tetapi performa kameranya tidak kalah. Kamera utamanya memiliki format optik 1/1,55 inci dengan aperture f/1.9, panjang fokus 23mm, dan piksel 1,0µm.
Kamera ini juga dilengkapi phase detection autofocus(PDAF) dan optical image sabilization (OIS). Dalam kondisi siang hari, kamera ini menghasilkan foto-foto cemerlang dengan detail, rentang dinamis, dan kecerahan yang luar biasa.
Terkadang Sumit mengalami masalah pencahayaan, terutama pada pemandangan berbayang. Namun, Vivo V30 menghasilkan foto yang memuaskan jika pencahayaannya cukup.
Dalam kondisi dalam ruangan dengan pencahayaan yang lebih sedikit, beberapa gambar hasilkan noise di area yang lebih gelap. Namun, warnanya tetap bagus.
Aplikasi kamera bawaan memungkinkan Anda beralih di antara tiga mode warna yang telah ditetapkan yakni vibrant, natural, dan textured.
Di atas 2x, kualitas foto hasil zoom menurun dengan cepat. Noise terlalu tinggi di area gelap. Beberapa foto dengan zoom hingga 4x atau 5x hasilnya cukup baik untuk diunggah ke media sosial.
Mengingat Vivo telah memfokuskan V30 pada fotografi, seharusnya mereka memperbaiki algoritma zoomnya. Mungkin pembaruan software dapat meningkatkan kualitas foto hasil zoom.
Kamera ultrawide 50MP Vivo V30 memiliki panjang fokus 15mm, arperture f/2.0, dan piksel 0,64µm. Kamera ini dilengkapi autofokus, tetapi tidak dilengkapi PDAF atau OIS.
Namun, hasil foto yang didapatkan dari kamera ultrawide ini patut dipuji. Detail, ketajaman, dan kecerahannya melimpah, semuanya dengan akurasi warna dan rentang dinamis yang sangat baik.
Vivo V30 juga tampil mengesankan dengan kamera swafotonya. Ponsel ini memiliki kamera 50MP dengan aperture f/2.0, panjang fokus 20mm, dan piksel 0,64µm.
Kualitas gambarnya sebanding dengan kamera belakang utama. Swafoto mampu menangkap warna kulit dengan baik sekaligus memberikan detail dan ketajaman yang luar biasa.
Vivo andalkan Funtouch OS 14 berbasis Android 14
Vivo menjalankan ponsel ini dengan Funtouch OS 14 berbasis android 14. Funtouch OS adalah salah satu antarmuka android yang paling banyak dikustomisasi.
Sistem operasi ini memungkinkan Anda untuk menyesuaikan hampir setiap aspek UI, mulai dari wallpaper, layar kunci, always-on display, font dan animasi.
Bagi para gamer, mode ultra game bawaan membantu meningkatkan pengalaman bermain game dengan kontrol ekstra untuk panggilan, notifikasi, dan lainnya. Pengalaman perangkat lunak di Vivo V30 terbilang lancar.
Dukungan pembaruan perangkat lunak Vivo untuk ponsel seri V-nya selalu buruk. Meskipun banyak merek pesaing meningkatkan dukungan mereka, Vivo tetap teguh pada pendiriannya.
Seri V30 dan model Pro hanya mendapat dua pembaruan OS android utama. Patch keamanan dijanjikan selama tiga tahun.
Itu dia penjelasan lengkap yang membahas mengenai penyimpanan, kualitas lensa dan software dari Vivo V30.
Selanjutnya: Kemendag Gandeng KAI Buka Akses Pasar UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News