BisnisYuk

Venteny Raih Kenaikan Kredit Rating Menjadi A- dan Dapat Sertifikasi Orange Seal

Venteny Raih Kenaikan Kredit Rating Menjadi A- dan Dapat Sertifikasi Orange Seal

MOMSMONEY.ID - PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) mendapat kenaikan kredit rating dari Kredit Rating Indonesia dan sertifikasi Stakeholder-Verified Orange Seal dari IIX Global.

Lembaga Pemeringkat Kredit Indonesia (KRI) secara resmi telah menaikkan peringkat kredit Venteny dari sebelumnya BBB+ menjadi A-, menunjukkan peningkatan signifikan dalam profil kredit perusahaan. 

Kenaikan ini mencerminkan fundamental bisnis semakin solid, tata kelola perusahaan menjadi lebih baik, dan prospek pertumbuhan positif di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Informasi saja, Venteny adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada penyediaan pendanaan produktif bagi UMKM hingga kesejahteraan dan pemberdayaan sumber daya manusia di Asia Tenggara,

"Peningkatan peringkat kredit ini adalah bentuk pengakuan atas strategi bisnis yang berkelanjutan dan kemampuan kami dalam menjaga stabilitas keuangan," ujar Jun Waide, Founder dan Group CEO PT Venteny Fortuna International Tbk, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4). 

"Kami akan terus mendorong pertumbuhan yang sehat dan bertanggung jawab di seluruh lini bisnis perseroan," ujarnya. 

Kinerja positif ini tidak lepas dari fokus perusahaan dalam membangun model bisnis yang adaptif dan berorientasi pada dampak jangka panjang. Venteny secara konsisten mengembangkan solusi yang menjawab kebutuhan nyata para pekerja dan pelaku bisnis. 

Baca Juga: Kantongi Pinjaman JPY 200 Juta, Venteny Alokasikan untuk Inovasi Teknologi

Mulai dari akses terhadap kesejahteraan finansial, pelatihan keterampilan, hingga pendampingan usaha. 

Langkah-langkah strategis ini turut memperkuat posisi VENTENY sebagai mitra andal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Asia Tenggara.

Selain itu, Venteny juga secara resmi meraih sertifikasi Stakeholder-Verified Orange Seal dari IIX Global, sebuah pengakuan internasional atas komitmen dan progres nyata perusahaan dalam mendukung kesetaraan gender dan aksi iklim.

Sertifikasi ini menilai bagaimana misi, praktik, kebijakan, hingga hasil nyata perusahaan mencerminkan perhatian terhadap isu-isu keberlanjutan yang berdampak langsung pada masyarakat dan lingkungan.

Sertifikasi ini juga menandakan Venteny telah melakukan verifikasi dampak gender dan iklim secara langsung bersama para pemangku kepentingan, termasuk karyawan dan pelanggan. 

Dengan pendekatan partisipatif ini, Venteny berhasil membangun tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap keterbukaan informasi yang disampaikan, sekaligus memperkuat posisinya sebagai perusahaan yang layak menjadi tujuan investasi berbasis gender (gender-lens investment). 

"Di Venteny, kami percaya bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari sisi finansial, tapi juga dari dampak positif yang kami bawa bagi masyarakat. Sertifikasi Orange Seal menjadi bukti nyata atas dedikasi kami untuk membangun budaya perusahaan yang inklusif dan memberdayakan," tambah Jun.

Baca Juga: Pendapatan Melonjak 86%, Laba Bersih Venteny (VNTY) Anjlok 60,5% di Kuartal III 2024

Dengan dua pencapaian ini, Venteny semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya unggul secara bisnis, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial.

Mereka berkomitmen untuk terus memberikan inovasi dan kontribusi nyata bagi kemajuan karyawan, mitra, dan masyarakat luas. 

Pencapaian ini juga sejalan dengan arah kebijakan pemerintah Indonesia dalam memperkuat kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Salah satunya tercermin dalam Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

Lewat beleid itu, pemerintah menargetkan peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi serta penguatan peran mereka dalam pengambilan keputusan. 

Inisiatif seperti yang dijalankan Venteny menjadi bagian penting dalam mendukung target nasional menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News