BisnisYuk

UMKM Perempuan Tries Hands Sukses dengan Dukungan Program SisBerdaya

UMKM Perempuan Tries Hands Sukses dengan Dukungan Program SisBerdaya

MOMSMONEY.ID - Tries Hands salah satu usaha mikro, kecil, dan mengengah (UMKM) perempuan mengalami peningkatan eksposur dan penjualan setelah memenangkan program pemberdayaan UMKM SisBerdaya 2024.

Tries Yuliany Fransiska, pendiri Tries Hands sejak 2019, merupakan pemenang program yang diadakan oleh DANA Indonesia bersama Ant International tersebut. Berhasil menyabet peringkat pertama, ia mendapatkan dana hibah untuk modal mengembangkan bisnisnya.

Tries Hands berfokus pada produk kerajinan tangan untuk produk-produk seperti tas, topi, pouch, dan lain-lain. Menurut Tries, dampak yang paling ia rasakan setelah mengikuti program SisBerdaya adalah eksposur dan branding.

"Yang sebelumnya hanya dilirik di lingkungan sendiri, sekarang sudah dikenal di komunitas UMKM, bahkan dilibatkan aktif di kegiatan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah)," ceritanya kepada Kontan.co.id di Jakarta, Rabu (7/5).

Baca Juga: DANA & Ant International Targetkan 5.000 UMKM Perempuan Belajar Bisnis hingga AI

Peningkatan penjualan juga dirasakan oleh Tries. Sebelum mengikuti program SisBerdaya, produksinya maksimal 100 buah kerajinan per bulan. Kini, kata Tries, ia bisa memproduksi 150 buah atau lebih dalam satu bulan.

Sekarang, peningkatan penjualan dan omset masih menjadi target utama Tries dalam mengembangkan bisnisnya.

"Targetnya, satu sampai tiga tahun ke depan, saya bisa memformulasikan ilmu yang sudah saya dapat dari SisBerdaya untuk makin mendorong pertumbuhan bisnis," ujar dia.

Tries mengatakan, ia masih ingin fokus mengembangkan bisnisnya di pasar dalam negeri. Meski begitu, lanjut Tries, ekspor tetap ada dalam rencana ke depan.

Baca Juga: BI: Keberlanjutan UMKM Perempuan Rendah, Akses Keuangan Digital Penting

"Beberapa produk Tries Hands juga sudah sempat dibawa ke luar negeri lewat hand carry, seperti ke Belgia dan Australia," tambahnya.

Lebih lanjut, bisnisnya pun sedang mengembangkan lini produk baru di bidang fesyen, khususnya kain tenun Baduy. Ide ini didapatkan Tries karena ia belajar, bisnis yang baik harus memiliki unique selling point (UPS).

Setelah menjalani naik turunnya bisnis, Tries membeberkan, menjalankan usaha nyatanya penuh ketidakpastian.

Namun, "Kalau kita tidak memulai sesuatu, artinya 100 persen gagal. Sementara itu, kalau kita sudah mencoba melangkah atau melakukan sesuatu, 50 persen sudah berhasil,” imbuhnya.

Tries juga percaya, konsistensi adalah kunci mengembangkan bisnis. Apalagi, jika dimulai dengan niat untuk mendukung perekonomian keluarga sebagai perempuan.

Selanjutnya: China Mulai Campur Bijih Emas di Dalam Negeri, Tekan Biaya dan Perkuat Pasokan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News