HOME, BisnisYuk

Triyogo, Anak Petani yang Sukses Bertransaksi Miliaran Rupiah Lewat Agen BRIlink

Triyogo, Anak Petani yang Sukses Bertransaksi Miliaran Rupiah Lewat Agen BRIlink

MOMSMONEY.ID -  Besar sebagai anak buruh tani, tak membuat Sultan memupus harapan menjadi pengusaha. Pria yang lahir di Gunung Kidul pada 35 tahun silam itu kini sudah memiliki 11 karyawan dan tiga gerai layanan konter ponsel plus aktivitas pembayaran keuangan di Jakarta. Triyogo membuktikan dirinya bisa menjadi pengusaha dan juga menjadi sarjana dengan usahanya sendiri.

Triyogo merantau ke Jakarta tahun 2011 lalu seusai tamat Sekolah Menengah Atas (SMA). Saat itu Triyogo memupus harapan untuk kuliah karena sadar orangtuanya adalah petani. Setiba di Jakarta, Ia bekerja sebagai karyawan di salah satu konter pulsa ponsel. Ia bekerja selama dua tahun sembari mengumpulkan modal untuk membuka usaha konter ponsel sendiri.

Setelah menguasai model bisnis pulsa ponsel, Triyogo memutuskan berhenti menjadi karyawan dan memutuskan diri berwirausaha sendiri. Ia menggunakan modal seadanya untuk menyewa sudut toko berukuran 2 x 2 meter di daerah Petukangan, Kecamatan Pesangrahan, Jakarta Selatan. Berjualan pulsa saat itu tak butuh lahan luas, yang penting ada etalase tempat ponsel dan sim card disimpan.

Perlahan tapi pasti, usaha Triyogo dengan nama Sultan Mobile Shop itu berkembang dengan pesat. Ia kemudian memutuskan memperluas gerai. Tahun berlalu, Triyogo akhirnya memiliki tiga gerai plus menambah karyawan. Berkat bisnis ini pula, Triyogo merampungkan kuliah di salah satu kampus di Jakarta.

Baca Juga: Plafon KUR 2022 Naik, Berikut Tips Pengajuan KUR BRI untuk UMKM

Namun memasuki tahun 2019, bisnis konter pulsa mulai memudar. Di sisi lain, kompetitor juga semakin banyak. Kondisi semakin berat saat pandemi covid-19 datang. Pendapatan Triyogo sempat tiarap saat pembatasan sosial diberlakukan. Transaksi penjualan pulsanya semakin lama semakin merosot. “Beruntung saat itu saya dikenalkan dengan pemasaran BRIlink, dan saya ditawarkan menjadi agen,” kata Triyogo.

Triyogo ingat, saat itu Ia diminta untuk ikut menjadi agen dengan jaminan Rp 3 juta. Jaminan itu dibayarkan karena Ia diberikan mesin Electronic Data Capture (EDC). Saat itu Triyogo ambil kesempatan karena tak ada modal lain yang Ia keluarkan. Berbeda jika Ia harus membuka usaha baru, yang tentu saja butuh modal tambahan.

“Saya ambil karena ini bisnis ini hanya melakukan transaksi, saya tidak perlu simpan barang, tidak ada kedaluwarsa dan tidak busuk juga,” kata Triyogo. Setelah resmi menjadi agen, Triyogo hanya menambah modal untuk membuat neon box reklame yang mudah terlihat. Dengan adanya reklame itu, warga yang lalu Lalang bisa melihatnya.

Baca Juga: Mundur Jadi Manajer Hotel Demi Bikin Usaha Tumbler Bahan Kayu Jati Kualitas Ekspor

Awal mula menjalankan usaha sebagai agen BRIlink, dilakukan saat lebaran tahun 2020. Saat itu masih pandemi covid-19, sehingga aktivitas mudik tidak boleh dilakukan. Karena banyak warga yang tak pulang dan pengunjung bank dibatasi, alhasil warga datang ke konter milik Triyogo. “Banyak warga perantauan kirim uang melalui kami ke kampung halaman,” kata Triyogo.

Sejak saat itulah, beragam transaksi di konter milik Triyogo bertambah dengan pesat. Selain melayani jasa transfer uang, Tri juga mulai kebanjiran nasabah yang ingin membeli token listrik, bayar tagihan listrik, PDAM, internet, BPJS, serta top up serta kartu elektronik dan juga top up gojek, OVO dan dompet digital lainnya.

Perlahan transaksi yang semula hanya puluhan kemudian naik menjadi ratusan transaksi per hari. Jumlah transaksi semakin tinggi saat akhir pekan atau saat perbankan tutup. Triyogo bilang, layanan bisnis mereka ramai dikunjungi nasabah saat perbankan tidak melayani nasabah. “Seperti akhir pekan, hari libur dan juga saat malam hari,” kata Triyogo.

Saat ini, Triyogo rata-rata bisa melayani 200 nasabah di hari kerja bahkan sampai 350 nasabah di akhir pekan. Dari sisi transaksi juga sudah mencapai ratusan juta rupiah per hari. Di hari kerja nilai transaksi berkisar antara Rp 120 juta – Rp 170 juta, kemudian di akhir pekan bisa sampai Rp 250 juta, artinya dalam sebulan transaksi bisa lebih dari Rp 3,6 miliar per bulan.

Baca Juga: Bunga Deposito BRI dan Mandiri, Senin 21 Februari 2022

Nilai transaksi jumbo inilah yang membuat Triyogo mendapatkan penghargaan dari Bank BRI. Baru-baru ini, Triyogo mendapat penghargaan sebagai agen BRIlink dengan prediket juragan dengan transaksi lebih dari 1.500 kali transaksi per bulan  dengan transaksi lebih dari Rp 1,5 miliar dan mendapatkan hadiah laptop. “Sebelum itu juga pernah dapat penghargaan LCD TV dan juga personal computer (PC).

Layanan nomor wahid

Meski baru dua tahun menjadi agen BRIlink, Triyogo ternyata punya jurus yang bisa memikat nasabah untuk datang dan kembali mampir. Agar nasabah betah datang, Triyogo berusaha membuat standar layanan seperti perbankan. Karyawan yang bekerja di gerainya harus bersikap ramah.

Setelah itu, semua transaksi wajib terdokumentasi dalam bentuk catatan transaksi yang juga dipegang oleh nasabah. Saat transaksi, nasabah tak perlu repot menunggu dari awal sampai akhir. Ia cukup menitipkan transaksinya, kemudian mendapat tanda terima. “Karena sudah percaya, warga yang mau transfer tinggal kasih uang dan minta tanda terima. Setelah itu Ia pulang dan menunggu hasil transfer diterima tujuan,” kata Triyogo.

Bagi Triyogo, yang penting dalam melayani jasa agen BRIlink adalah, mendapatkan kepercayaan nasabah. Jika kepercayaan itu sudah diperoleh, nasabah akan datang kembali bahkan dengan nilai transaksi yang lebih banyak. “Kunci dari menjadi agen BRIlink ini adalah, dapatkan kepercayaan nasabah,” kata Triyogo yang kini ingin menambah gerai lagi.

Baca Juga: Nilai Transaksi Semakin Moncer, Agen BRIlink Kini Bisa Menyalurkan Kredit

Selain layanan, Triyogo juga memiliki kunci bisnisnya dalam pemilihan lokasi. Lokasi strategis untuk agen BRIlink adalah, lokasi yang banyak ditempati warga sektor usaha informal serta industri rumahan seperti industri konveksi. Lokasi yang cocok lainnya adalah, daerah yang banyak dihuni oleh kelompok urban atau perantauan.

Dalam pengalaman Triyogo, yang banyak datang melakukan transaksi berasal dari pekerja sektor informal yang ingin kirim uang ke kampung halaman. Semakin banyak kehadiran kelompok ini, semakin besar potensi transaksinya. Anda mau menjadi agen BRIlink seperti Troyogo?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News