InvesYuk

Tiga Hari Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Mencapai US$ 3.764

Tiga Hari Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Mencapai US$ 3.764
Reporter: Dupla Kartini  |  Editor: Dupla Kartini


MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global kembali memperpanjang rekor tertinggi alias all time high. Para pedagang menunggu pidato Ketua Fed Jerome Powell untuk mencari pandangan baru mengenai arah kebijakan moneter bank sentral.

Mengutip Bloomberg, Selasa (23/9) pukul 15.35 WIB, harga emas spot mencapai US$ 3.764,85 per troi ons, melampaui rekor tertinggi sebelumnya US$ 3.759, yang ditorehkan kemarin. Artinya, harga emas sudah tiga hari berturut-turut mengukir rekor tertinggi sepanjang masa.

Investor berbondong-bondong masuk ke dana berbasis emas yang diperdagangkan di bursa (ETF). Kepemilikan ETF pada Jumat meningkat paling cepat dalam lebih dari tiga tahun,  menyusul penurunan harga singkat minggu lalu, sebab Powell mengekang ekspektasi pelonggaran suku bunga yang cepat.

Analis BMO Capital Markets, termasuk Helen Amos dan George Heppel, menjelaskan, setelah harga sempat turun pasca-pemotongan suku bunga 25 bps, yang mungkin karena adanya persepsi kehati-hatian dalam komentar Powell di FOMC, kini momentum kenaikan baru muncul, dengan arus masuk ke ETF masih menjadi pendorong utama.

"Dengan siklus pemotongan suku bunga yang sudah di depan mata, kami rasa risk-reward tetap positif bagi harga emas hingga kuartal keempat," kata mereka dalam catatan, mengutip Bloomberg, hari ini.  

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Sentuh Rekor Tertinggi Baru, Bertengger di atas US$ 3.700

Powell dijadwalkan menyampaikan pidato mengenai prospek ekonomi pada Selasa, setelah perkiraan suku bunga triwulanan atau dot plot, menunjukkan kiasaran lebih luas.

Sementara, beberapa pejabat The Fed pada Senin menegaskan kembali perlunya mengambil pendekatan hati-hati terhadap keputusan suku bunga ke depan. salah satunya, Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, yang mengatakan bahwa ia melihat ruang terbatas untuk pengurangan lebih lanjut di tengan meningkatnya tekanan harga.

Para pedagang juga akan mencermati indikator ekonomi AS, termasuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang akan dirilis Jumat. Ukuran inflasi pilihan Fed itu kemungkinan tumbuh pada kecepatan lebih lambat pada bulan lalu, yang akan meningkatkan argumen untuk pemotongan suku bunga.

Chirs Weston, Kepala riset di Pepperstone Group Ltd., mengatakan, manajer investasi dan pedagang dapat mengimbangi saham utama AS mereka dengan eksposur jangka panjang dalam emas. "Diversifikasi pilihannya adalah emas. Ini masuk akal mengingat korelasinya yang rendah dengan kelas aset utama lainnya, dan fakta bahwa semua orang dapat melihatnya melonjak lebih tinggi," katanya, melansir Bloomberg, Selasa.

Selanjutnya: IHSG Naik 1,06% ke 8.125 pada Selasa (23/9/2025), PGEO, ADRO, BRPT Top Gainers LQ45

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News