MOMSMONEY.ID - Kolaborasi PT Pertamina International Shipping (PIS) bersama Pertamina Foundation dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menemukan individu hiu paus baru di area Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC).
Dengan tambahan tersebut, jumlah hiu paus yang terdata di TNTC yang terletak di Kwatisore, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, kini mencapai 203 individu.
Temuan ini merupakan hasil monitoring yang dilakukan sejak November 2023 di Whale Shark Center (WSC) Kwatisore, yang kini dikelola secara bersama oleh PIS dan KLHK.
Temuan tersebut sekaligus menjadi hadiah spesial untuk keberlanjutan hayati di lautan yang bertepatan dengan momen World Ocean Day atau Hari Laut Internasional.
"Dari hasil monitoring didapatkan adanya individu-individu baru hiu paus di kawasan TNTC sehingga jumlah populasinya meningkat," ujar Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus dalam rilis, Rabu (12/6).
"Tentunya, ini merupakan kabar gembira dari upaya baik yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir, dan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan ekosistem laut, khususnya di kawasan perairan Indonesia Timur," katanya.
Kerjasama pengelolaan Whale Shark Center di Kwatisore ini mencakup beberapa program, di antaranya konservasi dan tagging hiu paus, Pertamina Ocean Warrior (Endangered Species Monitoring), pelatihan diving, dan Desa Energi Berdikari.
Baca Juga: 6 Spot Diving Terbaik di Dunia, Ada Raja Ampat dan Kepulauan Gili dari Indonesia
Program konservasi hiu paus ini diawali dengan kegiatan pemantauan populasi hiu paus di TNTC yang bersifat langsung, yaitu pencatatan kemunculan hiu paus oleh masyarakat atau tidak langsung.
Pencatatan tidak langsung dengan menggunakan alat bantu seperti kamera bawah air (metode photo-ID), penanda radio frequency identification (RFID), dan penanda pop-up satellite archival tag (PSAT).
Pemantauan ini bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang aspek biologis, ekologis dan perilaku hiu paus sehingga program dapat berjalan efektif dan populasi fauna dapat meningkat.
Semula populasi hiu paus di TNTC terdapat 195 ekor hiu paus. Namun, seiring dengan monitor yang terus dilakukan, mereka mencatat adanya individu baru yang jumlahnya mencapai 203 hiu paus per Mei 2024.
Selain monitoring, konservasi di TNTC juga dilanjutkan dengan proses tagging hiu-hiu paus untuk merekam dan mengolah data prilaku hiu paus. Di mana salah satu pemanfaatan data adalah untuk mempelajari rute migrasi hiu paus di area perairan Papua.
Berdasarkan laporan International Union for Conservation of Nature (IUCN), hiu paus merupakan salah satu hewan yang masuk ke dalam daftar merah terancam punah sejak 2016.
Sejak itu, upaya konservasi hiu paus digalakkan oleh berbagai pihak, termasuk oleh PIS sebagai perusahaan yang bergerak dan industri maritim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News