MOMSMONEY.ID - Upaya modernisasi peternakan ayam petelur di Indonesia mendapat dorongan baru lewat kerja sama strategis antara Chickin Indonesia, Linkta Technologies Holdings Limited, dan Rainmakers Ventures. Ketiganya menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjalankan proyek percontohan (pilot project) peternakan ayam petelur berbasis teknologi.
Transformasi ini menyasar keterbatasan akses terhadap teknologi dan pembiayaan yang masih dihadapi oleh peternak skala kecil dan menengah. Chickin, yang sebelumnya fokus di sektor ayam broiler, akan menerapkan pendekatan digital ke segmen ayam petelur.
“Model ini kami harapkan dapat menjadi solusi konkret atas terbatasnya akses untuk berkembang di sektor ayam petelur,” ujar Tubagus Syailendra Wangsadisastra, CEO Chickin dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (4/7).
Baca Juga: Global Infotech Solution Kembangkan Teknologi SoftPOS Gantikan Mesin EDC
Dalam proyek ini, Chickin akan menyediakan sistem pemantauan performa kandang, penilaian kredit digital, serta platform pelibatan peternak. Linkta, sebagai mitra penyedia teknologi, akan menghadirkan sistem otomasi kandang dan bangunan modular yang telah teruji secara global, sementara Rainmakers akan memperkuat sisi pembiayaan sebagai co-investor strategis.
Pilot project rencananya akan dimulai di salah satu wilayah di Jawa Tengah, atau lokasi lain yang dinilai memenuhi syarat teknis dan strategis. Tahap awal proyek ini akan difokuskan untuk memvalidasi performa teknis dan finansial sebelum diperluas dengan dukungan lembaga pembiayaan seperti perbankan dan koperasi.
“Penandatanganan memorandum ini menjadi momentum penting bagi kami untuk berperan sebagai akselerator transformasi industri perunggasan di Indonesia,” kata Tubagus.
Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya membuka akses terhadap teknologi, tetapi juga membangun ekosistem usaha peternakan yang lebih produktif dan berdaya saing.
Dengan komitmen pengawasan berkala, proyek ini diharapkan menjadi fondasi pengembangan sistem peternakan ayam petelur yang lebih modern dan inklusif.
Para pihak menegaskan kolaborasi ini merupakan langkah awal menuju industri perunggasan yang berkelanjutan dan berdampak pada ketahanan pangan nasional.
Selanjutnya: Hari Bank Indonesia Setiap 5 Juli, Intip Perkembangan dan Sejarah Bank Sentral
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News