BisnisYuk

Tekanan Biaya Proyek Meningkat? Ini Strategi Material yang Lebih Hemat

Tekanan Biaya Proyek Meningkat? Ini Strategi Material yang Lebih Hemat

MOMSMONEY.ID - Ketegangan geopolitik dunia kembali memicu kekhawatiran akan kenaikan harga energi, terutama minyak. Lonjakan harga ini dapat berdampak langsung pada biaya logistik, operasional alat berat, hingga distribusi material faktor yang sangat krusial dalam proyek konstruksi.

Kondisi tersebut membuat pelaku proyek harus mulai mempertimbangkan efisiensi dalam setiap tahap pengerjaan.

Terutama saat penggunaan material konvensional, seperti beton atau sistem berat lainnya, menyedot lebih banyak energi dan waktu instalasi, yang dapat meningkatkan risiko pembengkakan anggaran maupun keterlambatan proyek.

"Setiap krisis memberi kesempatan untuk mengevaluasi kembali cara kita bekerja. Kenaikan harga energi membuka mata banyak pihak bahwa efisiensi energi dan logistik harus masuk dalam perencanaan teknis sejak awal,” ujar Novean Husni, Product Manager Vinilon Group, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (21/7). 
Baca Juga: Infrastruktur Air Bersih Jadi Strategi Sosial Vinilon Group

Salah satu pendekatan yang kini banyak dilirik kontraktor adalah beralih ke material konstruksi yang lebih ringan dan memiliki ketahanan jangka panjang.

Contohnya, penggunaan sistem perpipaan berdinding berstruktur seperti pipa KRAH, yang dinilai lebih efisien dari sisi instalasi dan distribusi dibanding sistem perpipaan konvensional.

Menurut Vinilon, pendekatan ini juga sejalan dengan upaya mitigasi risiko proyek yang semakin dibutuhkan dalam situasi ketidakpastian biaya energi global.

"Di situasi inilah pentingnya kolaborasi antara inovasi material yang efektif dan efisien dengan kebutuhan di lapangan,” tambah Novean.

Langkah-langkah efisiensi tersebut menjadi relevan bagi pelaku industri konstruksi agar proyek tetap dapat berjalan sesuai jadwal dan anggaran meski tekanan biaya terus meningkat.

Selanjutnya: Manfaat Makan Asparagus untuk Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait