MOMSMONEY.ID - Berikut panduan cara gaya hidup hemat untuk hadapi resesi yang sewaktu-waktu terjadi. Simak penjelasannya sampai akhir.
Di tengah bayang-bayang resesi ekonomi 2025, banyak keluarga mulai bertanya: apa saja kebiasaan hemat yang bisa menyelamatkan dompet saat kondisi memburuk?
Resesi bukan lagi isu jauh di luar sana, tanda-tandanya mulai terasa dari lonjakan harga bahan pokok hingga ancaman PHK di berbagai sektor.
Karena itu, penting untuk mulai menerapkan gaya hidup hemat sejak sekarang. Tak hanya soal menabung, tapi soal membentuk kebiasaan finansial cerdas yang bisa jadi tameng di masa sulit.
Artikel ini membahas lima kebiasaan hemat paling penting di tahun 2025 menurut New Trader U yang bisa Moms jadikan pegangan agar tetap stabil saat badai ekonomi menerpa.
Baca Juga: Cara Top Up ShopeePay Lewat LinkAja 2025, Sangat Mudah dan Tanpa Ribet!
1. Punya Dana Darurat Itu Bukan Pilihan, Tapi Wajib!
Apa sih pentingnya dana darurat di tengah ancaman resesi ekonomi 2025? Jawabannya: segalanya. Saat kondisi kerja tak lagi pasti, tabungan ini bisa jadi penyelamat utama.
Idealnya, Moms perlu simpan dana cadangan untuk menutupi pengeluaran penting selama 3 hingga 6 bulan. Enggak harus besar di awal, mulai aja dari Rp500 ribu per bulan, lalu tingkatkan seiring waktu.
Gunakan rekening tabungan terpisah biar tidak tergoda dipakai belanja. Dengan begitu, saat krisis datang, Moms bisa lebih tenang karena tahu keuangan rumah tangga tetap aman.
2. Lunasi Utang Berbunga Tinggi Sebelum Terlambat
Bagaimana cara melindungi keuangan keluarga dari efek domino resesi? Salah satu kuncinya: bebas dari utang berbunga tinggi. Kartu kredit, pinjaman online, dan cicilan yang bikin stres perlu segera dibereskan.
Moms bisa pilih metode bola salju (dari utang terkecil dulu) atau metode longsor (dari bunga tertinggi).
Dengan mengurangi beban utang, pengeluaran bulanan jadi lebih lega. Dan ketika ekonomi sedang sulit, fleksibilitas anggaran akan sangat berarti.
Baca Juga: Mau Kirim Saldo dari ShopeePay ke GoPay? Ini Cara Gampangnya di tahun 2025!
3. Jangan Andalkan Satu Gaji, Yuk Bangun Sumber Penghasilan Tambahan
Pertanyaan penting yang sering muncul, apa strategi paling aman menghadapi ketidakpastian ekonomi? Jawabannya: jangan cuma mengandalkan satu sumber penghasilan.
Di tahun 2025, punya side income bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan.
Moms bisa mulai dari hal simpel seperti menjual makanan rumahan, membuka jasa les privat, atau menjual produk digital seperti e-book atau template.
Diversifikasi penghasilan bukan hanya bikin kantong lebih aman, tapi juga membuka peluang baru.
4. Bijak Belanja, Uang Aman Saat Resesi
Belanja hemat bukan berarti pelit. Justru di tengah resesi ekonomi 2025, konsumsi yang sadar bisa jadi kunci bertahan. Terapkan "aturan 30 hari" sebelum membeli barang non-prioritas.
Pertanyaan seperti “Apakah saya benar-benar butuh ini?” harus jadi kebiasaan.
Pantau pengeluaran bulanan, potong langganan yang tak terpakai, dan fokus belanja pada hal yang benar-benar memberi nilai. Ingat, setiap rupiah yang diselamatkan hari ini bisa jadi penyelamat esok hari.
Baca Juga: Top Up GoPay Lewat Bank BCA 2025: Gimana Sih Caranya? Ini Panduan Praktisnya!
5. Pelajari Keterampilan DIY, Biar Gak Gampang Keluar Duit
Apa kaitan antara resesi dan keterampilan mandiri? Jawabannya besar sekali. Makin banyak yang bisa Moms lakukan sendiri, makin kecil ketergantungan pada jasa orang lain.
Mulai dari masak sendiri, servis AC, menjahit baju, sampai berkebun, semua bisa bantu memangkas pengeluaran.
Tak hanya hemat, keterampilan DIY juga memberi rasa percaya diri. Dan yang paling penting, Moms jadi lebih siap menghadapi situasi darurat tanpa perlu keluar banyak biaya.
Siap atau Tidak, Resesi Bisa Terjadi
Resesi ekonomi 2025 bukan soal jika, tapi kapan. Maka, daripada panik saat krisis datang, lebih baik bersiap sejak sekarang.
Membangun dana darurat, melunasi utang, mencari penghasilan tambahan, belanja secara sadar, dan belajar mandiri adalah lima gaya hidup hemat yang terbukti efektif menjaga kestabilan keuangan.
Moms tak perlu berubah drastis dalam semalam. Cukup mulai dari langkah kecil yang konsisten, maka ketahanan finansial akan terbangun seiring waktu.
Ingat, resesi bukan akhir segalanya dengan strategi yang tepat, justru bisa jadi momentum untuk membangun pondasi keuangan keluarga yang lebih kokoh!
Selanjutnya: Simalakama: Kejar Pertumbuhan Ekonomi atau Cegah Capital Outflow
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News