InvesYuk

Investor Wajib Tahu, Ini Panduan Membaca Laporan Keuangan Emiten!

Investor Wajib Tahu, Ini Panduan Membaca Laporan Keuangan Emiten!

MOMSMONEY.ID - Investor saham wajib tahu cara membaca laporan keuangan perusahaan. Simak panduannya di sini!

Membaca laporan keuangan mungkin terdengar teknis dan membingungkan bagi sebagian investor, terutama yang baru terjun ke dunia pasar modal. Namun, memahami laporan keuangan sangat penting agar investor dapat mengambil keputusan berbasis data, bukan sekadar spekulasi. 

Memahami laporan keuangan adalah langkah awal menuju pengambilan keputusan investasi yang lebih rasional dan berkelanjutan. Teddy Wishadi, Direktur Retail Markets & Technology BNI Sekuritas, mengatakan, laporan keuangan adalah cerminan kondisi perusahaan seperti sehat atau tidaknya, tumbuh atau stagnan, efisien atau boros.

Dengan memahami struktur laporan keuangan dan tahu apa yang harus dianalisis, investor bisa lebih percaya diri dalam menentukan pilihan investasi. 

Baca Juga: Bitcoin Melorot, Ini 5 Kripto Top Gainers dan Top Losers 24 Jam Terakhir

Sebelum menganalisis, menurut Teddy, investor perlu memahami tiga laporan keuangan utama perusahaan publik, yaitu Laporan Laba Rugi yang menunjukkan pendapatan dan keuntungan, Neraca Keuangan yang menggambarkan aset serta kewajiban, dan Laporan Arus Kas yang memantau aliran uang dari operasional, investasi, dan pendanaan.

"Ketiga laporan ini saling melengkapi dan tidak dapat dianalisis secara terpisah. Dengan mempelajari seluruh komponen laporan keuangan, kita bisa mendapatkan gambaran yang utuh dan menyeluruh tentang kondisi finansial sebuah perusahaan,” ungkap Teddy dalam artikel yang dirilis BNI Sekuritas, Senin (25/8). 

Menurut Teddy, berikut ini panduan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan: 

  1. Laporan Laba Rugi. Apakah perusahaan untung?  Lihat apakah pendapatan naik setiap tahun. Periksa juga margin laba (selisih antara pendapatan dan biaya). Jika biaya operasional terlalu tinggi, itu bisa jadi tanda masalah. 
  2. Neraca Keuangan. Seberapa kuat kondisi finansialnya? Cek aset (yang dimiliki) dan utang (yang harus dibayar). Perusahaan yang sehat biasanya punya aset lebih besar dari utangnya, dan nilai ekuitas yang terus naik.
  3. Laporan Arus Kas. Apakah bisnis benar-benar menghasilkan uang? Laba besar belum tentu berarti uang tunai masuk. Pastikan arus kas dari operasional positif. Cek juga apakah perusahaan sedang berinvestasi atau justru berutang.
  4. Rasio Keuangan. Agar analisis lebih tajam. Gunakan rasio ini untuk membantu menilai empat hal berikut:
  • Likuiditas: kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
  • Profitabilitas: seberapa besar perusahaan menghasilkan laba dari usahanya.
  • Solvabilitas (utang): seberapa besar ketergantungan perusahaan pada pembiayaan utang.
  • Efisiensi: seberapa optimal perusahaan menggunakan aset untuk menghasilkan pendapatan. 

Baca Juga: Harga Emas Siang Ini Tergelincir Setelah Menanjak Jumat Lalu

Memahami laporan keuangan bukan hanya untuk investor profesional. Siapa pun bisa melakukannya dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman dasar. Alih-alih mengikuti tren pasar atau rekomendasi tanpa riset, membaca laporan keuangan memberi investor kendali dan kepercayaan diri dalam membuat keputusan.

Kata Teddy, investasi cerdas bukan soal keberuntungan, tapi soal informasi dan analisis. "Oleh karena itu, manfaatkan segala akses yang ada seperti program-program edukasi dari perusahaan sekuritas," sarannya. 

Selanjutnya: Asiavesta Investama Jaya Melepas Seluruh Saham Hassana Boga Sejahtera (NAYZ)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News