InvesYuk

Selain Saham, Ini Sederet Instrumen Investasi yang Cocok Untuk Diversifikasi

Selain Saham, Ini Sederet Instrumen Investasi yang Cocok Untuk Diversifikasi
Reporter: Sanny Cicilia  |  Editor: Sanny Cicilia


MOMSMONEY.ID - Pasar saham bukan satu-satunya instrumen investasi yang bisa dipilih. Memang, pasar saham belakangan ini memperlihatkan keuntungan yang menggiurkan. Padahal, tetap saja ada risiko yang bisa membuat pasar saham berfluktuasi. 

Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun, mungkin investor merasa khawatir. Namun, hal ini justru bisa dimanfaatkan untuk mengevaluasi strategi investasi dan memperkuat portofolio melalui diversifikasi. 

Direktur Retail Markets & Technology BNI Sekuritas Teddy Wishadi, menekankan pentingnya melakukan diversifikasi dalam berinvestasi. Dengan menyebar alokasi dana ke berbagai instrumen, investor dapat mengelola risiko secara lebih efektif, serta menjaga stabilitas dan kinerja portofolio dalam jangka panjang. 

Berikut ini beberapa instrumen investasi yang patut dipertimbangkan saat IHSG mengalami tekanan: 

1. Obligasi Pemerintah 
Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh negara sebagai salah satu cara untuk memperoleh dana pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Produk seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel menjadi pilihan menarik karena dijamin sepenuhnya oleh pemerintah, sehingga memberikan tingkat keamanan yang tinggi bagi investor. 
 
"Investasi di obligasi pemerintah memungkinkan investor memperoleh penghasilan tetap dari imbal hasil dalam bentuk kupon sambil menunggu kondisi pasar saham kembali stabil," ujar Teddy. 
 
2. Obligasi Korporasi 
Obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan  sebagai sarana untuk menghimpun dana. Meski tingkat risikonya lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah, obligasi korporasi umumnya menawarkan kupon yang lebih besar. Instrumen ini cocok bagi investor yang ingin memperoleh pendapatan tetap dengan potensi keuntungan lebih tinggi, namun tetap berada dalam koridor risiko yang terkendali.  
 
3. Reksadana Pasar Uang & Pendapatan Tetap
Reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap dikelola oleh manajer investasi profesional dan terdiri dari instrumen seperti deposito, surat utang jangka pendek, dan obligasi. Keduanya cocok bagi investor yang menginginkan kestabilan nilai investasi dan kemudahan likuiditas. 

Selain tiga instrumen utama di atas, Teddy juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan diversifikasi ke aset lain seperti emas, deposito berjangka, mata uang asing (valas), serta properti. Masing-masing memiliki karakteristik dan potensi imbal hasil yang berbeda, sehingga dapat melengkapi portofolio sesuai profil risiko investor. 

Menurut Teddy, ketika pasar sedang tidak bersahabat, pilihan instrumen yang tepat dan strategi diversifikasi yang matang bisa menjadi kunci menjaga ketahanan portofolio. Jangan melihat penurunan sebagai ancaman semata, tetapi juga sebagai peluang untuk membangun fondasi investasi yang lebih kuat. 

Nah, platform digital New BIONS dari BNI Sekuritas bisa juga jadi pilihan untuk mengakses instrumen investasi ini. Teddy bilang, dalam satu platform digital ini pun investor bisa mendapat informasi pasar dan analisis dari tim riset BNI Sekuritas.

Selanjutnya: Rupiah Jisdor Melemah 0,26% ke Rp 16.680 per Dolar AS pada Rabu (24/9/2025)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News