MOMSMONEY.ID - Kucing terkadang menjadi sangat misterius karena tak bisa ditebak apa mau dan maksudnya. Tak heran jika para pemilik kucing berusaha mencari tahu lewat tingkah laku dan ekspresi wajahnya. Misalnya, apakah kucing sedang bahagia, sedih, marah, atau sakit. Namun, benarkah kucing punya ekspresi wajah?
Sebelumnya, Anda harus tahu bahwa kucing dapat mengekspresikan perasaannya. Ini dia salurkan melalui body language atau bahasa tubuh dengan menggerakan tubuh, kepala, telinga, dan ekornya. Dengan bahasa tubuh ini, Anda dapat mengetahui kondisi apa yang sedang dialami oleh kucing.
Contohnya, seperti dilansir dari The Conversation, seekor kucing yang cemas atau takut mungkin akan berjongkok ke tanah, melengkungkan punggung mereka, menurunkan kepala, dan meratakan telinga. Kucing yang ketakutan dan terancam juga akan menyembunyikan diri, membuat bulu mereka berdiri di tepi (piloereksi), menggeram, mendesis, atau meludah.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Merek Vitamin untuk Kucing Peliharaan
Selain bahasa tubuh, ekspresi wajah kucing juga bisa menjadi indikator bagaimana perasaan kucing. Anda mungkin akan dengan mudah menebak ekspresi wajah kucing yang sedang marah. Akan tetapi, berbagai ekspresi wajah kucing, termasuk yang dibuat dalam situasi positif, belum banyak diselidiki.
Pada intinya, kucing memiliki ekspresi, tetapi tidak memberi tahu banyak tentang perasaannya karena hal ini ditunjukkan di wajahnya dengan sangat halus. Lebih tepatnya, kebanyakan manusia nyaris bisa atau sangat buruk dalam membaca ekspresi kucing. Ini diungkapkan lewat penelitian yang berjudul Humans Can Identify Cats Affective States from Subtle Facial Expressions dari University of Guelph, di Ontario Kanada.
Dilansir dari Medical News Today, penelitian ini melibatkan 6.329 peserta studi dari 85 negara dan meminta mereka menonton 20 video Youtube tentang kucing. Video tersebut memutarkan wajah kucing yang berfokus pada mata, moncong, dan mulut kucing dalam keadaan emosi negatif atau positif.
Baca Juga: Berapa Suhu Normal Tubuh Kucing? Ini Penjelasannya
Hasilnya, sebagian peserta mendapatkan skor buruk pada tes pengenalan wajah, dengan nilai rata-rata hampir di atas 11,85 poin dari 20. Namun, ada 13% peserta yang secara individual berhasil secara signifikan dalam mengidentifikasi valensi status kucing.
Disebutkan oleh seorang peneliti, Prof. Georgia Mason, kontak pribadi dengan kucing (misalnya, memiliki hewan peliharaan) memiliki sedikit efek yang menyebabkan seseorang berhasil menebak ekspresi kucing. Artinya, ketika seseorang memiliki keterikatan dengan hewan, dia mungkin akan dengan mudah menebak ekspresi kucing. Terutama orang-orang yang bekerja untuk hewan, seperti dokter hewan yang tentu telah mengenal banyak tentang perilaku mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News