Santai

Riset, Konsumsi Open Internet di Indonesia Meningkat Setahun Terakhir

Riset, Konsumsi Open Internet di Indonesia Meningkat Setahun Terakhir

MOMSMONEY.ID - Konsumsi atas open internet atau internet terbuka sudah lazim beberapa waktu terakhir. Open internet ini terdiri dari situs berita/web, layanan Over The Top (OTT), Connected TV, streaming musik/audio hingga game online.

Ternyata, berdasarkan hasil riset "Gateway to The Open Internet" yang dilakukan The Trade Desk bersama Kantar,  konsumsi open internet mengalami peningkatan dalam setahun terakhir.

"Jadi 7 dari 10 masyarakat Indonesia menyatakan bahwa mereka telah meningkatkan penggunaan open internet mereka dalam satu tahun belakang," ujar Country Manager The Trade Desk Indonesia, Florencia Eka, Rabu (15/2).

Sementara itu, 2 dari 3 masyarakat Indonesia diperkirakan akan meningkatkan waktu penggunaan saluran open internet selama 6 bulan.

Berdasarkan riset ini juga, ditunjukkan bahwa masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu di open internet. Dari 283 jam yang dihabiskan rata-rata konsumen Indonesia di media digital dalam sebulan, lebih dari 55% waktu tersebut dihabiskan di saluran-saluran open internet.

"Dengan catatan sisa waktu, atau 45% itu dihabiskan di media sosial, user generated platform, dan live game streaming.," ujarnya.

Baca Juga: Pinjam KUR BRI Rp 150 Juta di 2023, Berapa Cicilannya?

Tak hanya itu, riset ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang melek digital pun menjadi lebih selektif terhadap kualitas konten yang mereka konsumsi, menurut Florencia, ketika masyarakat diminta untuk memilih prioritas utama mereka dalam memilih konten, pilihan utama mereka adalah konten premium diikuti dengan kredibilitas kontan.  Adapun, konten premium ini adalah konten yang diproduksi secara profesional.

Menurut Florencia, ini berlawanan dengan user generated content (UGC), yang mana konten ini dibuat oleh user sendiri, atau tidak dibuat secara profesional.

Fokus terhadap konten premium dan kredibilitas turut mempengaruhi pandangan masyarakat Indonesia terhadap brand yang beriklan di open internet. Ketika membandingkan platform konten premium dengan platform UGC, 67% masyarakat Indonesia cenderung lebih memercayai brand yang beriklan di OTT.

Adapun, riset ini dilakukan melalui survei kepada 1.000 masyarakat berusia 16-65 tahun pada September 2022, yang mempertimbangkan usia dan jenis kelamin untuk menjadi representatif secara nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News