MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global mengukir rekor tertinggi baru alias all time high. Emas melampaui rekor puncak Selasa lalu, di tengah para pedagang mempertimbangkan potensi penutupan pemerintah AS.
Hal itu dapat menunda rilis data sektor tenaga kerja minggu ini, sehingga berisiko mengaburkan jalur kebijakan moneter Federal Reserves.
Mengutip Bloomberg, Senin (29/9), harga emas spot diperdagangkan naik 1% mencapai rekor baru US$ 3.799,40 per troi ons pukul 10.10 WIB.
Investor akan memantau pertemuan yang direncanakan antara para pemimpin Kongres AS dan Presiden AS Donald Trump pada Senin, sehari sebelum dana federal berakhir jika kesepakatan mengenai RUU pengeluaran jangka pendek tidak dapat dicapai.
Penutupan pemerintah akan mengancam pelaporan data penting termasuk data pekerjaan pada Jumat, yang menurut para ekonom, akan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang lesu pada September.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Senin 29 September 2025 Naik Dekati Rp 2,2 Juta Per Gram
Data ketenagakerjaan yang lebih lemah akan memperkuat argumen pelonggaran kebijakan oleh pejabat bank sentral pada rapat keputusan suku bunga berikutnya di Oktober. Ini skenario yang akan membuat emas, yang tidak memberikan bunga, menjadi lebih menarik.
Terdapat ketidakpastian yang tinggi mengenai prospek suklis pemotongan suku bunga The Fed, dengan para pejabat menyuarakan pandangan yang berbeda, sementara beberapa data ekonomi dirilis lebih kuat dari perkiraan.
Para pedagang juga terus mempertimbangkan ancaman terhadap independensi bank sentral. Gubernur Fed Lisa Cook pada Kamis mendesak Mahkamah Agung untuk mengizinkannya tetap bekerja, sementara dia melawan upaya Trump untuk memecatnya.
Menurut ahli strategi Barclays Plc., Themistoklis Fiotakis dan Lefteris Farmakis, emas tidak terlalu mahal dibandingkan dengan dollar dan obligasi pemerintah AS, yang seharusnya memiliki tingkat premi terkait The Fed, mengingat sifat risiko dari potensi hilangnya independensi bank sentral. "Ini menjadikannya lindung nilai yang sangat bagus," katanya, melansir Bloomberg, hari ini.
Tahun ini, harga emas naik lebih dari 40%, mencapai puncak beturut-turut, karena permintaan bank sentral dan dimulainya kembali pemotongan suku bunga oleh The Fed. Goldmans Sachs Group Inc. dan Deutsche Bank AG memperkirakan reli harga emas akan berlanjut.
Selanjutnya: Mega Sale “Guncang” Tokopedia dan TikTok Shop Dongkrak Penjualan Bisnis Lokal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News