MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar dunia tembus rekor tertinggi anyar di atas US$ 3.200 per troi ons. Kekhawatiran mengenai dampak perang tarif pada ekonomi global, mendorong investor beralih pada aset yang aman.
Mengutip Bloomberg, Jumat (11/4), harga emas spot naik hingga 1,4% pada perdagangan di pasar Asia. Harga emas spot bertengger di level US$ 3.215,78 per troi ons pada pukul 09.41 WIB, melampaui rekor tertinggi sebelumnya pada Kamis, saat ditutup naik lebih dari 3%.
Status emas sebagai tempat berlindung semakin solid minggu ini, dengan agenda tarif Presiden AS Donald Trump berubah-ubah. Hal itu memicu aksi jual saham, obligasi dan dollar AS, sebab kekhawatiran akkan resesi global melanda Wall Street.
Risiko dan ketidakpastian tetap ada bahkan setelah jeda tarif selama 90 hari untuk pungutan yang lebih tinggi terhadap puluhan mitra dagang AS. Sementara, bea masuk untuk semua impor dari China tetap diberlakukan sebesar 145%.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 43.000 Hari Ini 11 April 2025
Liu Yuxuan, pengamat logam mulia di Guotai Junan Futures Co., mengatakan emas adalah tempat terbaik di pasar saat ini. "Ketegangan perdagangan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah memperdalam ketidakpercayaan terhadap dollar AS, sehingga meningkatkan permintaan akan aset lindung nilai lainnya," kata dia, dilansir Bloomberg, hari ini.
Terdapat skeptisisme yang meningkat bahwa perundingan perdagangan sebelum batas waktu 90 hari berikutnya akan selesai tepat waktu, meskipun Direktur Dewan Ekonomi Gedung Putih Kevin Hasset mengatakan AS sudah sangat maju dalam perundingannya dengan mitra dagang.
Kenaikan harga emas yang lebih dari 20% pada tahun ini juga didoorong oleh pembelian bank sentral dan harapan pelonggaran moneter Federal Reserves. Pada Kamis, data menunjukkan inflasi AS pada Maret mendingin. Para pedagang sekarang berekspektasi tiga kali pemotongan suku bunga selama sisa tahun ini.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas, karena tidak memberikan bunga.
Selanjutnya: Tarik Ulur Tarif Trump dan Menimbang Skenario Terburuk Nasib Industri Sawit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News