KONTAN.CO.ID - Petani melon di sejumlah sentra produksi Jawa Timur menghadapi tantangan besar dalam musim tanam tahun ini. Performa tanaman yang menurun akibat cuaca tidak menentu dan meningkatnya serangan virus tanaman membuat hasil panen jauh dari harapan.
Di berbagai wilayah seperti Nganjuk, Madiun, dan Kediri, tanaman melon yang biasanya tumbuh optimal terganggu pada fase pembentukan dan pembesaran buah. Buah yang dihasilkan terlihat lebih kecil dari ukuran normal, permukaannya kasar, warnanya kurang cerah, bahkan beberapa mengalami keretakan dan bentuk tidak sempurna.
"Upaya kami untuk menjaga kualitas tanaman tahun ini menghadapi banyak hambatan," ujar Edi, petani melon asal Desa Purwotengah, Kediri, dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (9/7).
Hal senada disampaikan Arif Nur Azis, petani melon di wilayah yang sama. Menurutnya, perubahan cuaca yang tidak menentu mempersulit pengendalian virus tanaman yang cepat menyebar saat kelembapan tinggi.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran lebih luas di kalangan petani, terutama menyangkut hasil panen yang tidak memenuhi standar kualitas pasar. Tak sedikit petani mengalami kerugian akibat menurunnya kualitas dan kuantitas buah melon yang dihasilkan.
Baca Juga: Produksi Nikel Turun, PT Vale (INCO) Andalkan Efisiensi dan Diversifikasi Pendapatan
Mujet, Owner Saclar Buah Group Kediri, menyampaikan bahwa para petani berharap ada pendampingan lebih lanjut dalam hal pengendalian penyakit tanaman. “Kami juga berharap ada peningkatan akses terhadap varietas benih yang tahan virus karena menyangkut hasil yang dihasilkan,” kata Mujet.
Pemerintah daerah Jawa Timur melalui dinas pertanian setempat telah merespons situasi ini dengan meningkatkan pemantauan dan menyusun rencana edukasi bagi petani, serta penguatan sistem monitoring kesehatan tanaman di lapangan.
Kondisi saat ini menjadi pengingat penting bahwa sektor hortikultura, khususnya melon, perlu sistem pertanian yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan serangan penyakit. Kolaborasi antara petani, pemerintah, dan pihak swasta dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan produksi di tengah tantangan yang berkembang.
Selanjutnya: Aturan Baru Pelabelan Kualitas Beras Berpotensi Menekan Keuntungan Pengusaha Beras
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News