MOMSMONEY.ID - Pemerintah Indonesia semakin serius unutk mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk industri pesawat terbang. Salah satunya dengan berhasil uji terbang Bioavtur J2.4 besutan Pertamina
Bali International Airshow yang bakal digelar 18-21 September 2024 mendatang pun menjadi ajang promosi untuk produk bahan bakar ramah lingkungan ini. Apalagi, Pertamina menjadi sponsor utama pameran dan penyuplai bahan bakar selama pameran.
"Di Bali International Airshow, Pertamina menyuplai avtur ramah lingkungan atau sustainable aviation fuel (SAF) tentu menjadi langkah yang baik untuk membantu target net zero emission," ujar Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, dalam keterangan persnya, Senin (19/8/2024)
Baca Juga: Pemerintah Berupaya Turunkan Harga Tike Pesawat, Ini Catatan Pengamat
Seperti diketahui International Civil Aviation Organization (ICAP) telah mencanangkan target nol emisi karbon penerbangan pada tahun 2050 mendatang. Terlebih, sektor penerbangan berkontribusi menyumbang 2% dari total emisi karbon secara global.
Wiko Migantoro, Wakil Direktur PT Pertamina, menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan ke depannya. Salah satunya dengan pengembangan SAF untuk sektor penerbangan.
"Pada Bali International Airshow ini kami mulai memasarkan bahan bakar SAF ini kepada airline dan kami jamin pasokannya akan cukup dan reliable," katanya.
Baca Juga: Bali International Airshow bakal Digelar 18-21 September 2024
Asal tahu saja, Pertamina memproduksi SAF di kilang Cilacap dengan bahan baku refined belached deodorized palm kernel oil (RBDPKO) dengan campuran 2,4%. Biovtur produksi Pertamina ini sudah melewati uji terbang dan terbukti andal.
"Kami sudah berhasil kembangkan SAF dimana sudah diproduksi dari kilang Cilacap dan sudah diujicoba untuk penerbangan Jakarta-Solo," sebutnya.
Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, pun mengapresiasi langkah cepat Pertamina dalam mengembangkan bioavtur. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi dunia penerbangan Indonesia.
"Apresiasi kepada Pertamina dengan bioavtur ini maka kita dapat bonus, kalau bisa kita kembangkan lebih awal," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News