MOMSMONEY.ID - TANGERANG SELATAN Mahasiswa BINUS ASO School of Engineering (BASE) memamerkan 76 karya tugas akhir dalam gelaran BINUS-ASO Exhibition 2025 yang berlangsung pada 11–12 Juli 2025 di Sport Hall BINUS Alam Sutera, Tangerang Selatan.
Pameran ini menjadi wadah bagi hampir 100 mahasiswa dari program Automotive Robotics Engineering dan Product Design Engineering untuk menunjukkan hasil inovasi mereka kepada publik dan pelaku industri.
Acara tahunan ini dirancang untuk mempertemukan dunia akademik dengan kebutuhan nyata di industri, serta mendorong kolaborasi antara mahasiswa dan perusahaan.
Lewat tiga segmen utama pameran karya tugas akhir, open house, dan industry gathering BINUS-ASO ingin menjembatani potensi akademik dengan peluang profesional secara langsung.
“Mahasiswa kami tidak hanya menunjukkan kreativitas teknis, tetapi juga kemampuan menjawab tantangan industri. Pameran ini menjadi ajang bagi mereka untuk mendapat umpan balik, menjalin koneksi, bahkan membuka peluang karier,” ujar Prof. Eng. Fergyanto E. Gunawan, Dekan BINUS ASO School of Engineering pada Jumat (11/7).
Baca Juga: CFX Dorong Peningkatan Literasi Aset Kripto Bagi Generasi Muda
Dalam sesi industry gathering, mahasiswa mendapat kesempatan berdiskusi dengan berbagai mitra industri, seperti PT Qualis Indonesia, PT Indomobil, PT Federal Izumi Manufacturing, hingga PT Hitachi Construction Machinery Indonesia (HCMI). Kehadiran para profesional ini menandakan kuatnya minat industri terhadap lulusan teknik dari BINUS ASO.
Menurut Prof. Eng keterlibatan industri terhadap pendidikan teknik di BINUS ASO semakin intensif, terutama dalam program internship yang menjadi bagian dari kurikulum kampus merdeka.
"Kami bahkan sering kehabisan mahasiswa karena permintaan dari industri sangat tinggi. Misalnya, setiap tahun Hitachi mengambil 10 mahasiswa kami untuk magang. Toyohashi University di Jepang rutin menerima lima orang. Minggu lalu, Toyota juga sedang menjajaki kerja sama,” jelasnya.
Prof. Eng. Fergyanto menekankan bahwa di tengah gencarnya digitalisasi dan otomatisasi, peran insinyur teknik tetap tak tergantikan.
"Meski ada revolusi AI, sektor seperti kendaraan listrik tetap butuh mechanical engineers dalam jumlah besar. Apalagi dengan transisi dari mesin pembakaran ke elektrifikasi, kebutuhan akan automotive dan robotic engineers justru semakin penting,” ujarnya.
Saat ini, jumlah mahasiswa aktif di BINUS ASO mencapai sekitar 400 orang. Dengan sistem kelas kecil berkapasitas maksimal 30 mahasiswa, BASE menjaga kualitas pembelajaran secara ketat.
“Kami ingin memastikan 90% mahasiswa lulus tepat waktu. Ini pencapaian yang tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Kami percaya bahwa mutu pendidikan teknik harus dijaga sejak ruang kelas,” kata Prof. Eng.
.
Selanjutnya: Naik 5 Hari Beruntun, IHSG Menguat Total 2,65% Sepekan Hingga Jumat (11/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News