Santai

Pengertian Efek Rumah Kaca, Proses Terjadi & Dampaknya

Pengertian Efek Rumah Kaca, Proses Terjadi & Dampaknya

MOMSMONEY.ID - Pernahkah Anda merasa akhir-akhir ini Bumi terasa panas? Melihat berita soal mencairnya es di kutub dan perubahan cuaca ekstrem? Peristiwa-peristiwa ini muncul karena efek rumah kaca yang berlebihan dan berlangsung terus-menerus. 

Melansir Belajar Kemdikbud, pengertian efek rumah kaca adalah istilah untuk menggambarkan kondisi panas matahari yang terperangkap oleh gas emisi pada atmosfer Bumi. 

Gas-gas emisi yang ada di atmosfer seperti karbon dioksida dapat menahan panas Matahari. Karbon dioksida yang ada pada atmosfer bumi ini sebagian besar berasal dari asap kendaraan, asap pabrik dan kebakaran hutan.

Baca Juga: Begini Lo Cara Titipku Jaga Kualitas Pesanan Konsumen

Gas-gas lain yang juga menyumbang efek rumah kaca antara lain uap air, metana, ozon, nitrous oksida, chloro fluoro carbon, dan hydro fluoro carbon

Akibat efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan Bumi terperangkap. Sehingga, Bumi semakin hangat dari tahun ke tahun. 

Melansir Gramedia, efek rumah kaca bisa menghangatkan Bumi sampai 15 derajat Celcius. Sebenarnya, efek rumah kaca ini bisa membuat Bumi menjadi tempat yang layak huni. Sebab, tanpa efek ini Bumi hanya akan jadi tempat yang beku dan tidak layak huni.

Namun, sejak adanya revolusi industri, gas-gas emisi yang ada pada atmosfer kian bertambah. Konsentrasinya juga semakin meningkat sehingga efek rumah kaca juga semakin besar. 

Proses terjadinya efek rumah kaca

Secara singkat, proses terjadinya efek rumah kaca bermula dari panas Matahari yang merambat melalui atmosfer. Sebagian panas Matahari ini diserap oleh Bumi. Sebagian panas lainnya dipantulkan kembali oleh Bumi.

Nah, sebagian panas yang dipantulkan oleh Bumi tersebut, sebagian diserap oleh gas-gas di atmosfer.

Baca Juga: 5 Tips Makeup Flawless Tanpa Foundation, Ternyata Sederhana!

Saat proses terjadinya efek rumah kaca, ada gas yang keluar dan membentuk lapisan yang menyelimuti Bumi. Gas kaca tersebut berupa karbon dioksida, metana, nitrogen dioksida, dan beberapa gas lainnya. 

Kemudian, energi yang memantul lagi ke Bumi sebanyak 25% dipantulkan awan dan partikel lain, 25% terserap awan, 45% terserap muka Bumi, dan 10% dipantulkan lagi oleh permukaan Bumi.

Melalui proses ini, terdapat partikel gas yang melayang di antara Bumi dan lapisan atmosfer yang mengakibatkan panas bumi memantul dan harus di bawa keluar. 

Namun, panas bumi yang kembali masuk menyebabkan suhu Bumi naik dan menghangat. Bila hal ini terlus berlanjut, maka Bumi akan semakin panas dan menyebabkan peristiwa pemanasan global. 

Akibat pemanasan global, maka Bumi memiliki risiko mencairnya es di kutub, kerusakan ekosistem, tingginya tingkat keasaman laut, dan menipisnya lapisan ozon.

Jika hal ini terus terjadi, maka akan ada kenaikan air laut yang bisa menenggelamkan dataran rendah serta menyebabkan bahaya sinar ultraviolet. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News