MOMSMONEY.ID - Pasar saham AS melonjak tajam pada Senin, 4 Agustus 2025. Apakah ini sinyal Bitcoin cs akan mengekor naik?
Kemarin (4/8), indeks-indeks saham utama di Wall Street, seperti Dow Jones naik 1,3%, S&P 500 plus 1,5%, dan Nasdaq naik 2%. Pasar saham AS memulihkan sebagian besar penurunan yang terjadi pekan lalu.
Lonjakan tersebut didorong oleh laporan pendapatan positif perusahaan seperti Idexx dan Tyson. Ada juga optimisme bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September, setelah data pekerjaan yang mengecewakan akhir pekan lalu.
Namun, ketegangan tetap tinggi di tengah upaya intervensi pemerintah AS terhadap The Fed dan Biro Statistik Ketenagakerjaan (BLS) yang membuat pasar khawatir akan politisasi kebijakan moneter dan kredibilitas data ekonomi.
Menurut Fahmi Almuttaqin, analis pasar kripto di Reku, rebound pasar saham AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga tersebut membuka momentum risk-on, yang bisa memperkuat arus modal ke aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, yang sempat melemah dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Bergerak Liar, Berpeluang ke US$ 4.000 pada Akhir 2026
“Bahkan di tengah lonjakan ketegangan politik, investor institusi tmasih agresif mengakumulasi aset kripto dengan berkembangnya tren strategi treasury Bitcoin dan strategic Ethereum reserve. Ini menciptakan dukungan fundamental yang lebih kuat terhadap harga aset-aset kripto secara umum," bebernya melalui siaran pers, hari ini (5/8).
Namun, kata Fahmi, ketidakpastian ke depan masih tinggi, politisasi kebijakan moneter dan tekanan inflasi yang berpotensi mempersulit pemangkasan suku bunga menjadi faktor utama yang harus terus dipantau.
Potensi bullish pasar aset kripto
Potensi berlanjutnya tren bullish di pasar kripto masih terlihat dengan melemahnya tekanan jual dan preferensi investor untuk tidak melepas Bitcoin yang dimiliki.
Fahmi menyebut, indikator NUPL yang merepresentasikan agregat laba atau rugi di seluruh pemegang Bitcoin dan sering digunakan sebagai indikator sentimen, saat ini menunjukkan angka 0,54.
"Secara historis, level ini seringkali diikuti oleh kenaikan harga lanjutan, baik secara langsung maupun tidak, hingga indikator menyentuh atau mendekati area Euphoria di sekitar 0,75 sebelum terjadi fase bearish,” jelas Fahmi.
Baca Juga: Reli Bitcoin Cs Diwarnai Profit Taking, Investor Tunggu Kejelasan Suku Bunga The Fed
Jika data inflasi CPI atau inflasi AS yang akan dirilis pada 12 Agustus, menunjukkan kenaikan tidak terlalu tinggi, atau bahkan lebih baik dari ekspektasi, maka besar kemungkinan reli pada instrumen yang berisiko seperti saham dan kripto dapat berlanjut.
Di kondisi saat ini, kata Fahmi, investor dapat memposisikan portofolionya untuk menyambut potensi bullish jangka menengah-panjang, dengan tetap memperhatikan risiko koreksi dan
meningkatnya volatilitas jangka pendek. Investor dapat menyeimbangkan risiko dengan mendiversifikasikan aset sesuai dengan profil risiko yang dimiliki.
Mengutip coinmarketcap.com, Selasa (5/8) pukul 18.13 WIB, Bitcoin dihargai US$ 114.762. Raja aset kripto ini naik tipis 0,40% dalam 24 jam terakhir.
Di sisi altcoins, harga Ethereum dibanderol US$ 3.672 pada waktu yang sama. Altcoin pemegang kapitalisasi pasar terbesar ini naik 3,14% dalam 24 jam terakhir.
Selanjutnya: Sinarmas AM Catat Kinerja Reksadana Saham Solid Melalui Simas Syariah Unggulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News