BisnisYuk

Optimalkan Pemanfaatan Affiliate Marketing, Ini 4 Aspek yang Bisa Dimanfaatkan UKM

Optimalkan Pemanfaatan Affiliate Marketing, Ini 4 Aspek yang Bisa Dimanfaatkan UKM

MOMSMONEY.ID - Ninja Xpress baru saja meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 5 tentang Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce. Hasil riset ini diluncuran bekerja sama dengan Populix.

Studi yang melibatkan lebih dari 300 responden ini mempelajari fenomena Affiliate Marketing guna mendukung para pelaku UKM dalam meningkatkan penjualan melalui strategi affiliate marketing di social commerce dan platform e-commerce.

Affiliate Marketing merupakan suatu bentuk pemasaran dimana perusahaan membayar pihak ketiga (affiliator) untuk mempromosikan dan mendapatkan pelanggan baru. Dari data Suara UKM Negeri Vol 4 terkait Social Commerce dijelaskan sekitar 50% dari para penjual mengalami kesulitan dalam menciptakan konten yang efektif, sementara 48% lainnya merasa sulit untuk mengikuti perubahan algoritma platform yang terus berubah.

Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress menjelaskan, affiliate marketing telah menjadi salah satu strategi kolaborasi pemasaran yang kuat dalam ekosistem social commerce.

"Melihat hal tersebut, sebagai sahabat UKM kami berkomitmen untuk secara proaktif mendukung UKM dalam memanfaatkan potensi penuh dari affiliate marketing untuk meningkatkan penjualan mereka, salah satunya dengan memberikan akses informasi mengenai fenomena yang terjadi saat ini melalui survey Suara UKM Negeri Vol.5," ujar Andi, Senin (20/5).

Dalam riset ini dijabarkan empat aspek kunci yang bisa dipertimbangkan UKM dalam mengoptimalkan pemanfaatan affiliate marketing. Empat kunci tersebut antara lain:

1. People

Ini menjadi aspek penting lantaran mayoritas E-Shopper lebih memiliki affiliate marketing dari pengguna media sosial biasa dan teman sendiri, daripada artis atau influencer dengan jumlah pengikut tinggi.

Data menunjukkan bahwa mayoritas e-shopper cenderung melakukan pembelian melalui affiliate marketing yang berasal dari pengguna media sosial biasa (80%), artis atau influencer (69%), atau teman mereka sendiri (42%).

Lebih lanjut, sebagian besar e-shopper (sekitar 30%) memilih untuk berbelanja dari affiliate marketing yang memiliki jumlah pengikut di media sosial kurang dari 500, sedangkan 21% memilih affiliate marketing dengan pengikut dalam kisaran 500 hingga 800.

Hanya sekitar 3% e-shopper yang cenderung membeli dari affiliate marketing dengan jumlah pengikut antara 8000 hingga 1 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor kepercayaan dan kedekatan personal lebih berpengaruh daripada jumlah pengikut dalam memengaruhi perilaku pembelian e-shopper melalui affiliate marketing.

Baca Juga: 15 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan yang Luar Biasa, Apa Saja?

2. Platform

Social commerce menjadi platform pemasaran utama bagi para affiliator.  Social Commerce seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp merupakan platform utama yang sering digunakan oleh para afiliasi untuk pemasaran dengan kemampuan mereka dalam menarik jumlah pembeli yang besar.

Para afiliator menggunakan media sosial ini untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan cara membagikan tautan produk bersama dengan konten visual seperti foto atau video, yang dapat menarik perhatian calon pembeli.

Adapun platform paling dominan untuk affiliate marketing di Indonesia adalah Shopee, dengan penggunaan mencapai 71%, diikuti oleh TikTok Shop yang mencapai 68%. Tokopedia digunakan oleh 21% affiliate marketing, sementara Lazada dan Bli Bli memiliki tingkat penggunaan masing-masing sebesar 16% dan 6%.

3. Price

Berdasarkan survei, produk fesyen menjadi kategori paling banyak dieli melalui affiliate marketing.

Produk fashion merupakan kategori paling diminati dan banyak dibeli melalui affiliate marketing dengan persentase mencapai 74%, diikuti oleh produk kecantikan (56%),
produk untuk kebutuhan rumah dan gaya hidup (50%), aksesori (43%), dan produk makanan dan minuman (40%).

UKM yang bergerak dibidang fesyen,
kecantikan, kebutuhan rumah tangga, hingga F&B dapat memanfaatkan affiliate marketing dengan lebih maksimal.

Sementara itu, mayoritas anggaran belanja untuk pembelian melalui affiliate marketing berada dalam rentang Rp 100.000 hingga Rp 250.000, dengan persentase sebanyak 47%.

4. Performance

Pengiriman standar dominan di kalangan e-shopper Indonesia. Yang mana, sebanyak 75% e-shopper cenderung memilih pengiriman standar dengan waktu pengiriman 1-2 hari, sedangkan 44% lebih memilih pengiriman ekonomi dengan durasi
pengiriman 1-4 hari.

Sebagian lainnya memanfaatkan layanan pengiriman khusus seperti same day, xpress, cargo, instant, dan sejenisnya. Pembeli online mengharapkan pengiriman yang efisien namun terjangkau secara biaya.

Dalam konteks UKM yang menggunakan banyak afiliasi, layanan manajemen gudang dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan proses pengiriman barang secara efektif dan efisien, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.

Adapun, Mahari Hadistian, Owner dari Urbangeeks, toko online serbaguna yang menjual berbagai produk elektronik seperti speaker, heatset, sampai aksesoris handphone menjelaskan, sebagai pemilik toko online yang menjual berbagai produk dari elektronik sampai aksesoris, dia menyadari bahwa salah satu hal yang penting dalam pemasaran adalah adanya review dan testimoni.

"Semakin banyak testimoni produk, maka semakin besar kesempatan brand untuk meyakinkan pembeli, sehingga adanya affiliate marketing menjadi
solusi bagi kami untuk mendapatkan testimoni yang dibagikan," katanya.

Baca Juga: Rupiah Belum Bertenaga Ditutup di Rp 15.978 per dollar, Intip Proyeksi Besok!

Dia juga mengatakan, sejak membuka toko online di salah satu platform sosial commerce, hampir 100% pendapatannya didapatkan melalui kerjasama dengan para affiliate marketing.

Meski begitu, terdapat tantangan yang dihadapi dalam pemilihan affiliator yang tepat. Karenanya, Ninja Xpress bekerja sama dengan Live Champ memberikan akses bagi para UKM untuk bertemu dengan affiliator yang tepat dengan brand mereka.

Tidak hanya mempertemukan, Live Champ juga memberikan rekomendasi affiliator dan juga membantu dengan skema kerjasama dengan para affiliator sehingga UKM dan juga affiliator dapat bekerjasama dengan efektif dari sisi sumber daya manusia yang mempersiapkan kerjasama, efektivitas pembagian komisi affiliator, hingga membantu UKM untuk memastikan kolaborasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan kesepakatan kerjasama.

Sementara itu,  Cindy yang merupakan seorang affiliate marketing dengan followers yang mencapai 80.000 di platform Tiktok, juga mengatakan bahwa pihaknya pun mengalami kendala dalam  memilih produk yang cocok untuk mereka rekomendasikan, yang sesuai dengan karakteristik audiens kami.

"Dengan adanya dukungan dari Ninja Xpress melalui Live Cham akan sangat membantu kami dalam memilih brand dan produk yang tepat sampai membantu kami dalam bekerjasama dengan para pemilik bisnis UKM," kata Cindy.

Ninja Xpress juga menyediakan berbagai layanan seperti Seller Craft untuk membantu UKM dalam memaksimalkan berbagai platform penjualan, Ninja Fulfillment dan Ninja Direct diharapkan dapat menjadi jawaban yang dihadapi oleh UKM terkait affiliate Marketing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News