MOMSMONEY.ID – Indonesia masih memiliki daya tarik untuk pasar konsumen. Untuk itu, Indonesia menegaskan posisinya sebagai salah satu pasar e-commerce paling dinamis di dunia.
Dari hasil riset terbaru YouGov mengungkap bahwa Indonesia kini berada di peringkat kedua dari 55 pasar global, hanya di bawah Tiongkok dan di atas India dalam hal preferensi belanja online dibandingkan toko fisik. Namun, konsumen Indonesia juga semakin fokus pada value for money: aktif mencari promo, mempertimbangkan ongkos kirim, serta menuntut harga terjangkau dan layanan berkualitas dalam setiap transaksi.
Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia & India mengatakan, e-commerce di Indonesia tumbuh dengan kecepatan luar biasa, tetapi pertumbuhan transaksi dan pengguna berjalan beriringan dengan perubahan preferensi konsumen. Konsumen kini lebih cerdas, lebih selektif, dan menuntut value for money yang lebih besar, kecepatan pengiriman, serta personalisasi yang lebih baik.
“Platform dan penjual harus cepat beradaptasi untuk memenuhi ekspektasi ini,” katanya dalam siaran pers, Selasa (16/9).
Baca Juga: Simak Tips Aman Menggunakan Kartu Kredit Virtual untuk Belanja Online
Seperti apa tren belanja online pada konsumer di Indonesia? Simak di bawah ini :
Pergeseran Tren Belanja Online:
- Indonesia berada di peringkat #2 dunia dalam preferensi belanja online, hanya di bawah Tiongkok dan di atas India – menegaskan semakin pentingnya Asia Tenggara dalam peta e-commerce global.
- Alasan utama konsumen Indonesia lebih memilih belanja online dibanding toko fisik adalah: harga lebih murah (68%), lebih banyak pilihan (57%), promo/deal/sale (48%), lebih mudah/nyaman (47%), dan layanan pengiriman (46%).
- Dalam empat tahun terakhir, preferensi belanja online melonjak pada kategori utama: +18% untuk baju & sepatu, serta +15% untuk musik, video, dan buku.
Preferensi belanja online terus menguat di berbagai sektor
- Marketplace tetap menjadi kanal utama penemuan produk, sementara preferensi kanal kedua berbeda menurut generasi: Gen Z mengandalkan influencer, Millennials pada ulasan produk, dan Gen X pada rekomendasi keluarga/teman.
Preferensi Konsumen: Value for Money Jadi Kunci
- Value for money kini tidak lagi sekadar harga murah. Konsumen mempertimbangkan harga produk, ongkos kirim, kecepatan pengiriman, serta keseluruhan pengalaman belanja.
- 2 dari 3 konsumen menyebut ongkos kirim tinggi dan waktu pengiriman lama sebagai kekhawatiran utama.
- 79% konsumen online selalu mencari promo saat berbelanja, dengan gratis ongkir sebagai insentif paling dicari sekaligus jawaban atas kekhawatiran utama mereka.
- Dari 4 konsumen merasa algoritma rekomendasi produk masih belum sesuai selera, meski mereka lebih responsif terhadap iklan yang dipersonalisasi.
Dampak Video Online terhadap Intensi Belanja
- Konsumsi video online di Indonesia sangat tinggi, dengan video pendek bertema hiburan, komedi, dan kuliner sebagai genre paling digemari.
- Preferensi konten berbeda menurut generasi: Gen Z: fesyen & kecantikan (#2 setelah hiburan/komedi). Gen X: kesehatan & kebugaran (#3 setelah hiburan dan kuliner). Millennials: bisnis & keuangan (#4)
- Bagi platform e-commerce dan brand, konten video dapat menjadi kanal pemasaran yang efektif: Konten kuliner → promosi bahan makanan/peralatan dapu. Konten fesyen & kecantikan → produk marketplace untuk Gen Z. Konten finansial → produk gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari
Seiring konsumen Indonesia semakin nyaman berbelanja online, brand dan platform harus terus berevolusi. Survei ini dirancang untuk membantu mereka menghadirkan pengalaman belanja yang personal dan relevan, menyesuaikan strategi dengan perilaku tiap generasi, serta mengintegrasikan konten kreatif sebagai sarana pemasaran.
Baca Juga: Riset Juni 2025, Millennial Lebih Boros, Gen X Lebih Aktif
Selanjutnya: EMAS Patok Harga IPO di Rp 2.880, Valuasi Mahal dan Kenaikan Saham Terbatas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News