MOMSMONEY.ID - Merasa stres dengan keuangan? Simak taktik psikologis untuk membongkar akar masalah dan membangun hubungan uang yang sehat.
Banyak orang dewasa kesulitan menabung atau mengelola uang, seringkali menyalahkan diri sendiri. Padahal, hubungan kita dengan uang adalah perjalanan seumur hidup.
Melansir dari Sun Life, banyak perilaku keuangan kita dibentuk oleh pengalaman masa lalu, baik pribadi maupun sosial.
Chantel Chapman, pendidik keuangan, menyatakan, pengalaman merasa tidak berharga atau kehilangan kendali akan tercermin dalam interaksi kita dengan uang. Dengan memahami asal-usul keyakinan dan tindakan ini, kita dapat maju dengan percaya diri.
Kesulitan finansial seringkali bukan masalah anggaran, melainkan memiliki akar yang lebih dalam. Pengalaman masa lalu, bahkan yang tidak berhubungan langsung dengan uang, seperti tumbuh dalam rumah tangga yang menganggap uang sebagai konflik dapat membentuk pendekatan keuangan kita.
Baca Juga: 10 Strategi Disiplin Finansial yang Bikin Hidup Lebih Tenang dan Kaya Bertahap
Uang berkaitan erat dengan rasa kendali, harga diri, dan keamanan. Perasaan tidak aman di aspek hidup manapun dapat memengaruhi keputusan finansial.
Untuk memahaminya, kita perlu menelusuri:
- Nilai-nilai budaya.
- Pelajaran dari keluarga dan pengasuh.
- Pengalaman dengan institusi sosial.
Membangun kesadaran finansial aman
Mengubah kebiasaan dimulai dengan menciptakan ruang aman dan menumbuhkan rasa ingin tahu.
1. Ciptakan ruang aman: Mulailah refleksi saat Anda dalam kondisi mental yang nyaman. Jika Anda takut, alat apapun tidak akan berguna.
2. Renungkan pola pikir: Setelah tenang, eksplorasi perasaan Anda:
- Apa yang Anda rasakan saat memikirkan keuangan?
- Pola belanja atau menabung apa yang Anda perhatikan?
Ini adalah proses penemuan diri untuk membuat keputusan yang lebih tepat.
Empat pola perilaku uang
Perilaku ini hanyalah respons, bukan kekurangan karakter.
- Si Penghindar: Lebih suka tidak memeriksa saldo. Respons perlindungan diri saat uang terasa membebani.
- Si Pemberi Berlebihan: Mengutamakan kebutuhan orang lain. Sering dipicu kondisi sosial yang melabeli kebutuhan diri sendiri sebagai keserakahan.
- Si Pencari Kendali: Terobsesi anggaran atau menyangkal kebahagiaan. Berakar dari ketidakstabilan masa lalu atau ketakutan akan kelangkaan.
- Si Pemboros: Meredakan ketidaknyamanan melalui belanja. Mungkin terkait dengan trauma yang belum terselesaikan.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Mental yang memutar Anda Sukses Finansial Jangka Panjang
Tiga langkah menjinakkan rasa malu
Anda hanya perlu rasa ingin tahu, bukan perbaikan diri.
Langkah 1: Menyebutkan dan menjinakkan rasa malu
Sebutkan keyakinan buruk Anda ("saya tidak pandai mengelola uang"). Telusuri asal-usulnya. Ingat, perilaku ini adalah respons, bukan cacat karakter.
Langkah 2: Menenangkan sistem saraf
Ambil napas dalam-dalam dan praktikkan kasih sayang pada diri sendiri. Literasi keuangan mudah diakses jika sistem saraf Anda merasa aman.
Langkah 3: Nikmati prosesnya
Pemulihan finansial adalah perjalanan seumur hidup. Ini adalah fase penyempurnaan, di mana hubungan Anda dengan uang akan terus berkembang seiring perubahan hidup.
Perilaku finansial Anda dapat berubah dan berkembang. Tanyakan pada diri sendiri: Bagaimana keputusan keuangan saya akan terlihat jika didasari rasa percaya diri?
Anda berhak mendapatkan kejelasan tentang tujuan keuangan dan keyakinan dalam membuat keputusan cerdas. Fokus pada kemajuan, rasa welas asih, dan langkah-langkah kecil. Karena setiap perjalanan finansial itu unik.
Selanjutnya: Ekonomi Dinilai Stabil, Bank Sentral Eropa (ECB) Pertahankan Suku Bunga 2%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News