MOMSMONEY.ID - Sama seperti makhluk hidup lainnya, kucing juga rentan terserang berbagai jenis penyakit. Ada penyakit yang menyerang organ dan sistem di dalam tubuh kucing, ada pula penyakit yang menyerang kulit alias bagian luar tubuh mereka.
Salah satu penyakit kulit yang umum menyerang kucing adalah ringworm. Penyakit ini perlu Anda waspadai, sebab bisa menular ke manusia dengan mudah.
Jadi, yuk pahami dulu apa itu ringworm dan bagaimana cara menanganinya. Dikutip dari Daily Paws, Purina, dan VCA Hospitals, berikut penjelasan mengenai penyakit ringworm pada kucing.
Baca Juga: Pecinta Hewan Harus Tahu, Ini Penyakit yang Umum Menyerang Kucing!
Apa itu ringworm?
Walaupun bernama ringworm, penyakit ini tidak ada hubungannya dengan cacing.
Faktanya, ringworm atau dermatophytosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur berukuran mikroskopis yang memakan protein pada bulu dan kulit kucing, sehingga menyebabkan kulit kucing gatal, bersisik, dan memerah.
Ringworm dinamakan demikian karena penyakit ini menyebabkan lesi berbentuk lingkaran atau cincin kemerahan pada kulit. Terkadang, lesi ini juga diikuti dengan penebalan kulit dan bulu kucing yang rontok.
Biasanya, ringworm ditemukan di bagian kepala, telinga, punggung, hingga kaki si kucing.
Dari mana kucing tertular ringworm?
Ringworm adalah penyakit yang bersifat zoonotic. Artinya, penyakit ini bisa ditularkan dari manusia ke hewan, begitu pula sebaliknya.
Ringworm biasanya ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita, mulai dari sesama kucing, anjing, hingga manusia.
Selain tertular dari penderitanya, ringworm juga bisa ditularkan melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi jamur ringworm, misalnya kasur, furnitur, karpet, dan permukaan lainnya.
Baca Juga: Tips Memilih Kandang yang Nyaman untuk Kucing Peliharaan
Apa tanda kucing terkena ringworm?
Jika kucing peliharaan Anda terkena ringworm, kemungkinan besar mereka akan menunjukkan tanda-tanda atau gejala seperti berikut:
- Lesi berbentuk lingkaran atau cincin pada kulit kucing.
- Kulit dan bulu kucing terasa bersisik dan berketombe.
- Ada bagian kulit kucing yang menebal, disertai dengan bulu rontok.
- Kulit yang memerah dan gatal.
- Si kucing sering menjilati dan menggaruk-garuk area yang sama.
Sebagai catatan, tanda-tanda di atas tidak selalu muncul pada kucing yang terkena ringworm. Tak hanya itu, beberapa tanda tersebut juga bisa merujuk pada jenis penyakit kulit yang lainnya. Jadi, pastikan Anda membawa kucing peliharaan ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Bagaimana cara mengobati ringworm?
Untuk mengobati ringworm pada kucing peliharaan, dokter hewan biasanya akan memberikan perawatan berupa obat antijamur. Ada obat oral yang perlu diminum, ada pula obat topikal seperti salep yang bisa dioleskan pada kulit kucing.
Selain itu, terkadang dokter hewan juga akan menyarankan memandikan si kucing dengan sampo antijamur. Supaya mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi kucing peliharaan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat.
Itulah hal-hal yang perlu diketahui seputar ringworm pada kucing peliharaan. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News