M O M S M O N E Y I D
HOME, Keluarga

Mengenal Terarium, Ekosistem Mini Buatan di Dalam Kaca

Mengenal Terarium, Ekosistem Mini Buatan di Dalam Kaca
Reporter: Anggi Miftasha  |  Editor: Anggi Miftasha


MOMSMONEY.ID - Pernahkah Anda menderngar tentang terarium? Jika Anda seorang pecinta tanaman hias, jangan sampai ketinggalan dengan tren yang satu ini.

Mendengar kata terarium, Anda mungkin akan mengaitkannya dengan akuarium. Akan tetapi, terarium tidak menggunakan air dan ikan dalam menghidupkan ekosistemnya.

Apa Itu Terarium?

Terarium berasal dari bahasa Latin terra (bumi) dan arium (tempat atau wadah). Maka, dapat dipastikan bahwa isi terarium hanya berasal dari tanah, seperti tumbuhan dan tanah.

Dilansir dari Almanac.com, terarium adalah ekosistem miniatur yang terbuat dari tanah, batu, dan tanaman yang disusun dalam toples atau wadah kaca tertutup. Ini seperti taman rumah kaca mini!

Baca Juga: 5 Tips Membuat Taman Rumah yang Mewah, Mudah Dilakukan!

Sejarah Terarium

Asal usul terarium ini ditemukan pertama kali oleh dokter di London yang bernama dr. Nathaniel Ward pada awal tahun 1800-an.

Saat itu, dia menempatkan kepompong dalam toples tertutup, sehingga dia bisa mengamati munculnya ngengat sphinx.

Tanpa sadar, beberapa tanaman muncul dari tanah di dasar toples, termasuk pakis yang tumbuh subur. Ini mengejutkan Ward karena dia tak berhasil menanam pakis di halaman rumahnya sendiri.

Dari penemuan mengejutkannya ini, Ward membuat beberapa wadah pakis yang kemudian disebut sebagai peti Wardian.

Terarium awal ini kemudian menjadi populer, terutama di kalangan orang kaya, yang memiliki kotak hiasan besar untuk dibuat menjadi terarium tanaman hias, taman mini, hingga pemandangan hutan.

Isi Terarium

Tujuan terarium sebenarnya sebagai hiasan dekorasi, maka keindahan di dalamnya harus benar-benar diperhitungkan.

Dilansir dari Britannica.com, tanaman yang biasa ditanam di terarium pada suhu dingin seperti lumut, lumut kerak, bloodroot, pakis kayu, violet, trailing arbutus, dan anemon.

Sementara pada suhu yang lebih hangat, dapat berisi berbagai begonia, puring, peperomia, ara merayap, cemara cina, dan tanaman tropis lainnya.

Lapisan bawah terarium tanaman biasanya berisi pasir atau kerikil besar yang dicampur dengan sedikit arang. Di atasnya ada lapisan tanah setebal 2-3 cm atau sekitar 1 inci.

Saat ini, ada banyak hiasan tambahan untuk di dalam terarium, seperti jalan setapak, pagar, dan lampu.

Baca Juga: Ini 6 Rekomendasi Tanaman Hias Indoor Berukuran Mini

Bagaimana Cara Terarium Bekerja?

Saat ini, terarium terbagi menjadi dua kategori berbeda, yakni terarium terbuka dan tertutup. Setiap jenis ini bekerja dengan cara yang berbeda.   

Terarium tertutup adalah ekosistem yang berfungsi penuh, karena seluruhnya terisolasi di dalam wadah transparan tertutup rapat. Tanaman di dalamnya mendapatkan nutrisi dari dalam tanah yang terus-menerus didaur ulang. Saat tanaman tumbuh, dia akan mengambil nutrisi dari dalam tanahnya. Saat kemudian tanaman mati, dia akan mengembalikannya lagi ke tanah.

Begitu pula dengan air di dalam terarium yang menciptakan siklus air mini melalui transpirasi dan kondensasi. Baik tanaman dan tanah di terarium melepaskan uap air. Ini mengembun di dinding terrarium dan jatuh kembali ke tanah untuk digunakan lagi. Siklus ini sama seperti hujan di ekosistem alam ini. Maka, mereka tetap membutuhkan sinar matahari. Tanaman yang tumbuh paling baik di terarium tertutup adalah tanaman yang menyukai kelembapan, seperti pakis, lumut, dan baby tears.

Sementara terarium terbuka, secara permanen terbuka ke lingkungan luar, sehingga ada banyak sirkulasi udara di seluruh terrarium. Kelembapan juga berkurang karena tidak ada siklus air seperti di terarium tertutup. Kondisi ini menyebabkan terarium lebih kering dan sedikit lembap. Ini ideal untuk tanaman seperti kaktus dan sukulen. Namun, Anda harus menyirami terarium terbuka setiap beberap aminggu dan memberi mereka banyak cahaya sinar matahari langsung agar tetap sehat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

IHSG Diperkirakan Naik Hari Ini (17/11), Simak Rekomendasi Saham dari Sinarmas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguji penguatan pada hari pertama pekan ini, Senin, 17 November 2025. 

Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Senin (17/11/2025) Kompak Stagnan

Harga emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Senin (17/11) kompak stagnan. Emas Galeri 24 1 gram (gr) di Rp 2.413.000, emas UBS 1 gr Rp 2.415.000.

Goedam dan 8 Drakor Horor Bikin Merinding, Jangan Tonton Sendiri

Bagi penggemar cerita horor, simak beberapa rekomendasi drama Korea horor seram dan menegangkan ini. ​

IHSG Diproyeksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan MNC Sekuritas Senin (17/11)

IHSG diproyeksi menguat pada perdagangan Senin (17/11/2025).​ Simak rekomendasi saham pilihan MNC Sekuritas​ berikut ini

Teknologi Percetakan Kini Ramah UMKM, Begini Cara Memulai Usahanya

​UMKM kini punya peluang usaha baru di sektor percetakan berkat mesin otomatis yang harganya semakin terjangkau.

Promo Superindo Weekday 17-20 November 2025, Aice Box-Mama Lemon Diskon hingga 50%

Cek promo Superindo Weekday hari ini periode 17-20 November 2025 untuk belanja hemat di Superindo terdekat awal pekan ini.

Unik, 6 Film Ini Ceritakan Tentang Spiritual Awakening Secara Mendalam

Buat yang masih awam tentang spiritual awakening, berikut ada rekomendasi film yang menjelaskan tentang kebangkitan spiritual.

4 Buku Finance Terbaik untuk Pemula yang Ingin Atur Uang dan Investasi

Bagi yang ingin mulai fokus mengatur keuangan dan memahami cara mengelola uang, coba baca rekomendasi buku finance terbaik berikut ini.​

Promo HokBen x Bank Saqu November Cashback 50%, Makan Menu Favorit Lebih Irit

Promo HokBen dan Bank Saqu selama November 2025. Nikmati menu-menu favorit HokBen dan dapatkan cashback sampai 50%.

8 Drakor Olahraga Terbaik dari Lari sampai Angkat Beban Ada Semua

Suka dengan dunia olahraga? Coba tonton rekomendasi drama Korea olahraga beragam cabor ini saja, yuk.​