MOMSMONEY.ID - Di awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah tipis. Senin (11/4), IHSG turun 0,098% atau 7,04 poin ke 7.203,79 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pelemahan IHSG terseret penurunan tujuh indeks sektoral. Sektor barang baku terjun 3,11% pada hari ini. Sektor energi melorot 1,95%. Sektor infrastruktur tumbang 1,55%. Sektor keuangan melorot 1,39%. Sektor properti dan real estat tergerus 1,05%. Sektor barang konsumsi primer turun 0,96%. Sektor barang konsumsi nonprimer melemah 0,54%.
Sementara sektor transportasi dan logistik melonjak 5,51%. Sektor teknologi melesat 0,97%. Sektor perindustrian menguat 0,31%. Sektor kesehatan naik 0,17%.
Baca Juga: Bunga Deposito BCA dan BNI Pada 11 April 2022, Tertinggi 2,50%
Total volume transaksi bursa mencapai 46,18 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 21,36 triliun. Sebanyak 412 saham turun harga. Ada 154 saham yang menguat dan 128 saham flat.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai pelemahan IHSG hari ini dicermati karena berbagai sentimen baik dari luar maupun dalam negeri. Pertama, investor mencermati rilis data inflasi di hari Selasa untuk melihat arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) kedepannya.
William melihat bahwa Presiden The Fed untuk Cleveland, Loretta Meester percaya The Fed akan mampu menjaga inflasi tanpa memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi. Namun, Meester menambahkan bahwa lockown yang terjadi di China, akan memberikan tekanan untuk inflasi.
“Patut dicermati bahwa, AS setuju untuk mencabut status perdagangan dari Rusia dan juga melarang impor minyak dan gas dari Rusia,” ungkap William dalam risetnya, Senin (11/4).
Baca Juga: Rekomendasi Kegiatan Seru Saat Ngabuburit dengan Platform Video Pendek
Kedua, investor juga masih mencermati pertemuan kanselir Austria, Karl Nehammer dengan Presiden Russia, Vladimir Putin di Moskow, Senin ini, dimana ini adalah pertemuan pertama antara pemimpin European Union (EU) dengan Putin sejak perang dengan Ukraina dimulai.
Patut diketahui bahwa, G7 setuju untuk mencabut Russia dari Dewan Hak Asasi Manusia dan investor juga masih akan melihat pertemuan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba yang akan bertemu pemimpin G7 dan pemimpin NATO di Brussels, untuk membahas pasokan senjata ke Ukraina.
Sementara pasar dalam negeri, William melihat investor masih akan mencermati rilis data inflasi di hari ini, khususnya setelah kebijakan lockdown yang dilakukan di China.
Baca Juga: Resep Takjil Kurma ala Sisca Soewitomo
“Tensi masih tinggi setelah Rusia menunjuk pemimpin perang yang baru, Jendera Alexander Dvornikov, setelah pemimpin sebelumnya gagal untuk merebut Kyiv,” ujarnya.
William menyebut, World Bank memperkirakan bahwa perang akan mengakibatkan kontraksi ekonomi di Ukraina sebesar 45% dan Russia diperkirakan akan terkontraksi 11%.
William proyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat di rentang 7.100 sampai 7.230.
Baca Juga: Ketahui Apa Saja Nutrisi yang Perlu Didapatkan Anak Kucing dari Makanannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News