BisnisYuk

Master Bagasi Dukung Kebutuhan Diaspora Lewat Ekosistem Digital

Master Bagasi Dukung Kebutuhan Diaspora Lewat Ekosistem Digital

MOMSMONEY.ID - Mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, Master Bagasi menjembatani kebutuhan diaspora lewat ekosistem digital.

Peran diaspora Indonesia di luar negeri kian diperhatikan dalam mata rantai perekonomian global. Selain berperan sebagai duta budaya, mereka juga menjadi penghubung penting dalam memperkenalkan produk Indonesia ke pasar internasional.

Untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut, Master Bagasi, cross border e-commerce hadir sebagai solusi inovatif yang menghubungkan kebutuhan belanja diaspora dengan berbagai produk tanah air, khususnya dari pelaku UMKM.

CEO dan Founder Master Bagasi Amir Hamzah menyebutkan, populasi diaspora Indonesia yang diperkirakan lebih dari 12 juta di seluruh mancanegara, sangat berpotensi menjadi jembatan terwujudnya gelombang Nusantara di dunia.

Banyak dari mereka yang merindukan produk khas Indonesia, baik untuk konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, hadiah, atau bahkan untuk tujuan kerjasama bisnis.

Namun, Hamzah menilai, tantangan utama yang dihadapi diaspora adalah terbatasnya akses dan mahalnya biaya pengiriman barang dari Indonesia. Masalah inilah yang dipecahkan oleh Master Bagasi.

"Kami menyadari diaspora Indonesia memiliki potensi besar untuk menumbuhkan perekonomian nasional. Harapannya, mereka tetap bisa berbelanja produk-produk nusantara, meskipun berada di luar negeri," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1).

Baca Juga: Jangkau 100 Negara, Master Bagasi Dorong Penggunaan Produk Indonesia

"Karena itulah, Master Bagasi menjembatani dengan membangun ekosistem digital berbasis aplikasi yang telah diunduh lebih dari 37.000 kali di Play Store maupun App Store," ujar dia.

Master Bagasi hadir sebagai ekosistem digital diaspora yang membantu menghubungkan warga Indonesia dan penduduk dunia semakin kenal dan dekat dengan produk khas Nusantara hanya dalam satu genggaman.

Saat ini, lebih dari 16.000 user aktif yang rutin menggunakan layanan Master Bagasi untuk berbelanja maupun mengirim barang dari Indonesia. Selain itu, Master Bagasi telah melayani kebutuhan diaspora di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Hamzah menegaskan, Master Bagasi juga turut memperkenalkan berbagai produk UMKM Indonesia ke pasar internasional.

Hal ini tentu membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk mengakses pasar yang lebih luas, meningkatkan daya saing dengan kualitas produk, serta memberikan dampak langsung terhadap perekonomian Indonesia.

"Setiap transaksi melalui aplikasi Master Bagasi, memberikan kontribusi positif terhadap devisa negara, khususnya di bidang ekspor nasional dan meningkatkan visibilitas produk Indonesia di mata dunia," sebutnya.

"Diaspora Indonesia kini dapat berbelanja kebutuhan sehari-harinya langsung dari tanah airnya," imbuh dia.

Baca Juga: Master Bagasi Fokus Penuhi Kebutuhan Para Diaspora

Diakui Hamzah, Master Bagasi tidak hanya bertujuan sebatas etalase produk Nusantara semata, tetapi juga bersama diaspora Indonesia ikut berperan aktif dalam pengembangan ekonomi digital Indonesia.

Hal ini ditandai dengan sambutan positif dari setiap kunjungan Master Bagasi ke diaspora, KBRI ataupun PPI di beberapa negara di Eropa, Amerika, dan Asia.

Inovasi yang dibawa oleh Master Bagasi juga sejalan dengan program pemerintah yang bertujuan mengembangkan ekonomi digital.

Dengan memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan produk Indonesia dengan pasar global melalui diaspora, Master Bagasi mendukung agenda nasional untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM dan ekspor digital.

Ke depan, Master Bagasi berencana untuk memperluas layanan mereka dengan menambah lebih banyak kategori produk dan mengembangkan jaringan pengiriman ke negara-negara baru.

Ekosistem digital yang dibangun oleh Master Bagasi akan terus berkembang, memberdayakan lebih banyak diaspora Indonesia, serta mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kontribusi mereka di pasar global.

Selanjutnya: Jasnita Telekomindo (JAST) Yakin Target Pertumbuhan Pendapatan 20% di 2024 Tercapai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News