Keluarga

Marak Kasus KDRT, KPAI Soroti Perlunya Perlindungan Anak

Marak Kasus KDRT, KPAI Soroti Perlunya Perlindungan Anak

MOMSMONEY.ID - Belum lama ini, kasus kekerasan yang luar biasa telah terjadi kepada selebgram dan anaknya sejak tahun 2020, menambah daftar kelam KDRT. Kekerasan di ruang tersembunyi yang tidak bisa di akses siapapun, kecuali anda mampu bangkit, memberanikan diri menjadi pelopor dan pelapor kekerasan di sekitar anda.

Anda bisa bayangkan selama 4 tahun, Ibu dan anak menelan sendiri ancaman yang bertaruh nyawa tersebut. Tidak ada satupun selama 4 tahun yang bisa memastikan kondisi ibu dan anak bisa selamat, yang sewaktu waktu bisa kehilangan nyawa. Kita bersyukur, Polres Bogor bergerak cepat, menghentikan perilaku membahayakan tersebut.

Situasi keluarga yang berada dalam konflik, seringkali sulit sekali di intervensi, karena terjadi di ranah privat, yang sulit ditembus. Yang sulit disentuh siapapun. Apalagi dilapisi ikatan suci sebuah pernikahan, tentu siapapun tidak pernah membayangkan akan  terjadi sebaliknya.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan agar peristiwa kekerasan dalam rumah tangga tidak dibiarkan bertahun tahun, apalagi di dalamnya ada anak anak yang sangat lemah dan di lemahkan. Ini sangat mengerikan.

Sehingga pemerintah perlu memikirkan solusi, angka kekerasan anak di ruang ruang privat, yang jika terlambat sedikit saja, maka taruhannya nyawa ibu dan anak.

Baca Juga: Cut Intan Nabila dan 5 Selebriti Dunia Ini Pernah Menjadi Korban KDRT

"KPAI mendorong sistem perlindungan anak, dilengkapi dengan sistem pengasuhan anak. Keduanya kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan. Karena saling menunjang," kata Jasra dalam keterangan tertulisnya.

Karena selama masalah dalam rumah tidak dapat di intervensi baik, maka masalah yang terjadi, selalu saja masalah puncaknya. Dan serasa peristiwa diluar nalar , kenapa bisa terjadi? Yang berujung butuh pengobatan lebih panjang, pemulihan lebih panjang dan ancaman pertumbuh kembang di masa depan, yang saya kira akan sangat terlambat ya.

Bagaimana menghadirkan afirmasi negara dalam situasi keluarga yang terancam KDRT. Karena ini tidak bicara faktor ekonomi, atau keluarga kaya dan miskin, bisa terjadi pada siapa saja. Tentu kita tidak berkeinginan penanganannya terlambat.

Sehingga sangat penting kita kembali duduk, membicarakan bagaimana melapisi rumah tangga dengan pengasuhan anak yang berlapis, agar tidak terlepas dan menjadi persoalan berdampak semakin buruk di masa depan.

Baca Juga: 5 Tontonan Film yang Menampilkan Kisah KDRT Tragis Penuh Kekerasan

Selanjutnya: Promo Hokben x Think Yup 16-18 Agustus 2024, Paket Ayam Harga Spesial Rp 17.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News