Bugar

Makanan Ini Tidak Boleh Dipanaskan Ulang, Cek Daftarnya Moms!

Makanan Ini Tidak Boleh Dipanaskan Ulang, Cek Daftarnya Moms!

MOMSMONEY.ID - Moms, tahukah bahwa ada beberapa makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang, lo. Apa saja ya?

Memasak makanan dalam jumlah besar dan menyimpan sisa makanan untuk dikonsumsi kemudian merupakan praktik umum di banyak rumah tangga. Ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, tidak semua makanan cocok untuk dipanaskan ulang, karena proses ini dapat mengubah struktur kimia makanan, mengurangi nilai nutrisinya, bahkan dapat menyebabkan keracunan makanan.

Menyadur dari Dokter Sehat, berikut adalah daftar makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang untuk menjaga kesehatan keluarga Anda.

1. Ayam

Daging ayam kaya akan protein, dan saat dipanaskan ulang, struktur proteinnya dapat berubah. Hal ini tidak hanya membuat daging lebih sulit dicerna tetapi juga bisa berisiko menyebabkan gangguan pencernaan. Jika perlu memanaskan ayam, pastikan dipanaskan hingga benar-benar panas dan hanya satu kali saja.

Baca Juga: Makanan Penyebab Haus saat Puasa, Sebaiknya Hindari ya

2. Nasi

Nasi yang telah didinginkan dan disimpan bisa menjadi sarang bakteri Bacillus cereus, yang bertahan hidup selama proses pemasakan. Memanaskan nasi tidak selalu membunuh bakteri ini atau spora yang telah terbentuk, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Pastikan nasi disimpan dengan benar segera setelah dimasak dan dipanaskan hingga suhu yang cukup tinggi jika ingin dikonsumsi lagi.

3. Bayam

Mengandung nitrat dalam jumlah tinggi, bayam bisa menghasilkan senyawa karsinogenik bila dipanaskan ulang, yang berpotensi meningkatkan risiko kanker. Proses pemanasan juga dapat mengoksidasi zat besi dalam bayam yang dapat memicu pembentukan radikal bebas.

Baca Juga: Daftar Makanan Tinggi Lemak yang Tak Baik untuk Kesehatan Anda

4. Wortel

Mirip dengan bayam, wortel juga kaya akan nitrat. Pemanasan berulang dapat menyebabkan pembentukan radikal bebas yang berisiko menyebabkan kondisi kesehatan serius seperti arthritis, hipertensi, aterosklerosis, Alzheimer, hingga kanker.

5. Telur

Kaya akan protein, memanaskan telur berulang kali dapat menurunkan kualitas dan kuantitas proteinnya. Proses pemanasan juga bisa mengoksidasi nitrogen dalam protein, memicu serangan radikal bebas yang berpotensi menyebabkan kerusakan sel dan penyakit berbahaya termasuk kanker.

Baca Juga: Bisa Bikin Gagal Diet, Ini Makanan yang Harus Dihindari saat Diet

6. Jamur

Konsumsi jamur sebaiknya dilakukan pada hari yang sama. Pemanasan ulang dapat mengubah struktur proteinnya, yang berisiko menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah kesehatan serius lainnya, seperti penyakit jantung.

7. Kentang

Kentang yang dipanaskan ulang berpotensi menghasilkan Clostridium Botulinum, bakteri penyebab botulisme, sebuah kondisi medis darurat yang bisa berakibat fatal. Simpan kentang di lemari es atau buang saja jika tidak ingin dikonsumsi lagi.

Baca Juga: Rendah Kalori, Coba Resep Mashed Potato untuk Diet Ini, yuk!

8. Lobak

Kaya akan nitrat, lobak yang dipanaskan lebih dari dua kali dapat berubah menjadi senyawa karsinogenik yang beracun. Hal tersebut dapat memicu radikal bebas dan meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti kanker.

9. Seledri

Kandungan nitrat yang tinggi pada seledri bisa berubah menjadi nitrit ketika dipanaskan. Ini akan  meningkatkan risiko methemoglobinemia, kondisi di mana darah tidak dapat membawa oksigen ke seluruh tubuh, serta berpotensi menyebabkan kejang hingga kematian.

Baca Juga: Camilan Sehat untuk Diet Turunkan Berat Badan, Yuk Coba!

10. Ubi Bit Merah

Sama seperti seledri, ubi bit merah mengandung nitrat yang bisa berubah menjadi nitrit ketika dipanaskan ulang, yang berisiko memicu methemoglobinemia.

Nah, itulah makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang, Moms. Walaupun memanaskan makanan bisa tampak seperti solusi cepat untuk makanan sisa, penting untuk mengetahui makanan mana yang aman untuk dipanaskan ulang dan mana yang sebaiknya dihindari.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan dan keracunan makanan, serta menjaga keluarga Anda tetap sehat dan aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News