MOMSMONEY.ID - Pahami dulu cara pilih investasi terbaik yang aman untuk pemula yuk, cek 7 langkah ini sebagai panduan untuk keputusan finansial lebih cerdas.
Sekarang semakin banyak orang sadar bahwa mengatur keuangan itu wajib, bukan pilihan. Apalagi di tengah biaya hidup yang terus merangkak naik setiap tahun.
Investasi akhirnya jadi solusi untuk bantu uang berkembang dan membuka peluang masa depan yang lebih stabil. Tapi faktanya, memulai investasi tidak sesederhana menaruh uang di instrumen yang sedang populer.
Perlu strategi dan pemahaman supaya tidak salah langkah. Melansir dari OCBC, banyak pemula justru terjebak membeli aset hanya karena ikut tren tanpa tahu risiko yang dibawa.
"Banyak pemula membeli aset hanya karena ikut tren tanpa benar-benar paham risikonya ujar seorang analis keuangan," mengutip laman OCBC.
Nah, biar tidak ikut-ikutan buta, yuk pelajari panduan lengkap berikut ini.
Baca Juga: Cara Orang Sukses Menyusun Investasi Jangka Panjang untuk Amankan Finansial
Tentukan tujuan investasi sejak awal
Sebelum memilih instrumen apa pun, kamu perlu tahu jelas tujuan investasimu. Apakah ingin mempersiapkan dana pensiun, biaya sekolah anak, atau sekadar menambah pemasukan tambahan.
Dengan tujuan yang jelas, kamu akan lebih mudah menentukan jangka waktu dan strategi investasi yang cocok. Misalnya, kebutuhan jangka pendek lebih cocok instrumen dengan risiko rendah, sementara target besar seperti pensiun atau rumah butuh jangka panjang.
Pahami kondisi keuanganmu
Jangan buru-buru investasi kalau kondisi keuangan masih semrawut. Prioritaskan lunasi utang konsumtif dan punya dana darurat minimal tiga sampai enam bulan pengeluaran.
Kalau sudah aman, barulah alokasi untuk investasi bisa dilakukan tanpa bikin hidup keteteran. Ingat, investasi seharusnya bikin stabil, bukan bikin stres.
Kenali profil risiko pribadi
Setiap orang punya batas kenyamanan berbeda ketika menghadapi risiko. Ada yang tenang-tenang saja meski pasar naik turun tajam, ada juga yang tidak tahan lihat grafik merah.
Profil risiko umumnya terbagi jadi sangat konservatif, konservatif, moderat, dan agresif. Konservatif cocok dengan instrumen stabil seperti deposito atau reksa dana pasar uang, sedangkan agresif lebih pas dengan saham atau aset pertumbuhan.
Mengetahui profil risiko membantu kamu memilih instrumen yang sesuai ritme psikologimu.
Pelajari instrumen investasi sebelum membeli
Jangan pernah taruh uang di instrumen yang kamu tidak mengerti. Pelajari cara kerja, potensi imbal hasil, risiko, dan likuiditasnya.
Cari laporan kinerja, baca ulasan, dan lihat riwayat performanya. Ini penting supaya tidak terseret hype atau penawaran yang terlalu muluk yang kemudian berakhir penyesalan. Pengetahuan adalah tameng terkuat dalam dunia investasi.
Baca Juga: 5 Alasan Penting Mengapa Investasi Jangka Panjang Wajib Dimulai dari Sekarang
Mulai kecil dulu, yang penting konsisten
Banyak pemula menunda investasi karena merasa modal masih kecil. Padahal sekarang banyak platform yang memungkinkan investasi mulai Rp10.000 saja.
Kuncinya bukan besar kecilnya uang, tapi konsistensi. Dengan rutin menambah saldo investasi setiap bulan, efek penggandaan atau compounding akan terasa dalam beberapa tahun ke depan.
Diversifikasi supaya lebih aman
Pepatah lama tetap relevan: jangan menaruh semua telur di satu keranjang. Sebar investasi ke berbagai instrumen supaya kalau satu turun, yang lain bisa menopang.
Misalnya kombinasi saham, emas, dan reksa dana pasar uang. Cara sederhana ini bisa bantu portofolio tetap stabil meski kondisi ekonomi berubah-ubah.
Evaluasi berkala dan sesuaikan strategi
Investasi itu perjalanan panjang. Kondisi ekonomi, kebutuhan hidup, dan target tujuan bisa berubah kapan saja. Karena itu, cek portofolio minimal setiap enam bulan.
Kalau ada instrumen yang performanya menurun, bisa dikurangi porsinya, dan sebaliknya. Ini penting supaya rencana tetap selaras dengan tujuan keuanganmu.
Memulai investasi untuk pemula tidak harus rumit. Selama kamu punya tujuan jelas, kondisi finansial sehat, memahami profil risiko, belajar instrumennya, konsisten menambah investasi, melakukan diversifikasi, dan rutin evaluasi, kamu sudah berada di jalur yang tepat menuju masa depan finansial yang lebih stabil.
Ingat, investasi bukan ajang cepat kaya, tapi proses panjang yang butuh ketekunan.
Selanjutnya: Dari Balet Hingga Miliarder Muda, Simak Kisah Luana Lopes Lara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News