M O M S M O N E Y I D
HOME, Keluarga

Kucing Jantan Sangat Berisiko Menderita FLUTD, Apa itu FLUTD?

Kucing Jantan Sangat Berisiko Menderita FLUTD, Apa itu FLUTD?
Reporter: Anggi Miftasha  |  Editor: Anggi Miftasha


MOMSMONEY.ID - Memelihara hewan seperti kucing tak selalu menjadi hal yang menyenangkan. Sebab, ada banyak hal yang selalu dikhawatirkan oleh para pemilik kucing. Misalnya, cedera, penyakit, dan kelainan lain yang mungkin diderita kucing. Salah satunya adalah penyakit FLUTD yang sering terjadi pada kucing.

Apa itu FLUTD?

FLUTD merupakan singkatan dari Feline Idiopathic Lower Urinary Tract Disease. Ini adalah gangguan kandung kemih bagian bawah yang dulunya disebut FUS (Felince Urologic Syndrom). FLUTD bukanlah penyakit khusus, tetapi istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi yang dapat memengaruhi kandung kemih atau uretra (saluran kemih bagian bawah) kucing.

Baca Juga: Ini Jenis-Jenis Rumput yang Disukai dan Bermanfaat untuk Kucing

Dikutip dari Wikipedia.org, FLUTD meliputi beberapa kondisi yang terjadi pada saluran urinaria kucing. Sindrom yang terjadi pada kucing ini ditandai dengan  pembentukan kristal (paling sering struvite) di dalam VU (kandung kemih). Kristal tersebut kemudian akan menyebabkan inflamasi, pendarahan pada urin, kesulitan buang air kecil, serta beberapa kasus dapat menyebabkan obstruksi aliran normal urin keluar dari VU yang dapat menyebabkan kematian.

Penyakit yang disebabkan oleh akumulasi kristal mineral pada saluran urinaria antara lain: peradangan kandung kemih cystitis akibat iritasi dan kristal pada dinding VU, urolithiasis (pembentukan batu VU), pembentukan sumbat pada uretra (blockade uretra), dan uremia.

Kucing jantan dan betina sama-sama berisiko menderita FLUTD, tetapi kucing jantan berisiko lebih besar. Sebab, kucing jantan memiliki struktur uretra yang berbentuk seperti tabung dan memiliki bagian yang menyempit, sehingga sering menimbulkan penyumbatan urin dari kandung kemih ke luar tubuh.

Dilansir dari Dkpp.jabarprov.go.id, kejadian FLUTD banyak terjadi pada jenis kelamin jantan (91%) yang belum dikastrasi (71%), bukan ras spesifik (57%), usia 1-3 tahun (66%), hanya diberikan pakanan kering (80%), dan pemilik memiliki kucing lebih dari satu (66%). Selain itu, FLUTD juga dapat terjadi pada kucing berusia setengah baya, kelebihan berat badan yang jarang berolahraga, menggunakan kotak pasir dalam ruangan, memiliki sedikit atau tanpa akses ke luar ruangan, serta perubahan mendadak dalam rutinitas sehari-hari.

Anda mungkin akan bertanya-tanya kenapa pakanan kering dan memiliki kucing lebih dari satu dapat menyebabkan FLUTD. Pakanan kering akan meningkatkan pH urin, sehingga menjadi alkalosis (basa). Ini akan menyebabkan terbentuknya Kristal di kandung kemih (urolith). Sementara itu, kucing yang dipelihara lebih dari satu ekor akan meningkatkan risiko stres akibat berkelahi dan sebagainya. Namun, stres pada kucing juga dapat terjadi dari berbagai hal yang menekannya.

Baca Juga: Ini Takaran Porsi Makanan untuk Kucing Peliharaan

Tanda-tanda utama penyakit FLUTD pada kucing melansir dari AVMA.org, meliputi:

  • Mengejan untuk buang air kecil.
  • Buang air kecil dalam jumlah sedikit.
  • Upaya yang sering dan/atau berkepanjangan untuk buang air kecil.
  • Menangis saat buang air kecil.
  • Menjilat area genital secara berlebihan.
  • Buang air kecil sembarangan.
  • Darah dalam urin.
  • Perhatikan kucing mengalami obstruksi uretra (penyumbatan di uretra).

Bagaimana Cara Mengatasi FLUTD?

Perawatan atau pengobatan FLUTD biasanya akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Secara umum, meningkatkan asupan air minum dan mendorong lebih sering buang air kecil adalah solusi yang baik untuk mengatasi FLUTD. Ini juga dapat dibantu dengan memberi makanan-makanan basah, mencegah obesitas, mendorong olahraga, dan menggunakan kotak kotoran yang selalu bersih. Namun, bila sudah terlanjur parah, kucing Anda perlu mendapatkan perawatan medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

BMKG Deteksi Bibit Siklon Baru di Timur Indonesia, Hujan Sangat Lebat Provinsi Ini

BMKG mendeteksi bibit siklon baru yang terpantau di wilayah Laut Arafura barat Papua Selatan dan berdampak hujan sangat lebat di provinsi ini.

Selain Kopi, Ini 7 Makanan dan Minuman yang Harus Anda Hindari sebelum Tidur

Sederet makanan dan minuman ini harus dihindari sebelum tidur. Kandungannya bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu istirahat.

4 Tanda-Tanda Serum Vitamin C Telah Teroksidasi, Segera Buang!

Wajib tahu, kenali 4 tanda-tanda serum vitamin C telah teroksidasi ini sebelum menggunakannya sampai habis.

14 Cara Turunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi secara Alami

Bagaimana cara turunkan kadar gula darah yang tinggi secara alami, ya? Intip di sini, yuk!            

Sribu Ajak Pekerja Pertahankan Karir Di Tengah Perubahan Industri

Sribu membekali freelancer untuk berkembang di tengah ketidakpastian ​dan dinamika industri Tanah Air.  

Menu Diet Turun Berat Badan Tanpa Nasi untuk Seminggu, Coba yuk!

Intip beberapa menu diet turun berat badan tanpa nasi untuk seminggu di sini, yuk! Tertarik coba?   

5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kulit, Atasi Jerawat hingga Flek Hitam

MomsMoney akan membagikan informasi tentang 5 manfaat mengurangi konsumsi gula untuk kulit. Simak, ya.

Potensi Santa Claus Rally, IPOT Rekomendasi 3 Saham Pekan Ini

IPOT merekomendasikan saham-saham yang siap melaju tertopang fenomena window dressing dan santa claus rally dengan teknikal yang menarik.

Penjualan Tiket Kereta untuk Nataru Capai 1,44 Juta, 41% dari Kapasitas

Penjualan tiket kereta api pada masa angkutan nataru periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 telah mencapai 1.441.421 tiket.

Awas! Ini 12 Makanan yang Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

Ternyata ini, lho, makanan yang bisa tekanan darah naik. Kira-kira ada apa saja, ya?