MOMSMONEY.ID - Utusan Sekertaris Jenderal PBB untuk Isu Air sekaligus mantan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyatakan, jumlah penduduk dunia yang kekurangan akses terhadap sanitasi layak dan air minum aman masih sangat tinggi.
Saat ini, sebanyak 3,5 miliar orang tidak memiliki akses terhadap sanitasi yang dikelola dengan baik, sedang sekitar 2,2 miliar orang masih kekurangan akses terhadap air minum aman.
Menurut Retno, angka tersebut mengkhawatirkan lantaran akses air bersih dan sanitasi merupakan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), tepatnya dalam SDG nomor 6.
“Saat ini, hanya 11 dari 17 tujuan SDGs yang mencapai 15% dari target. Sisanya, target dan indikatornya tidak on track, termasuk SDG ke-6,” kata Retno di Jakarta, Rabu (26/3).
Ia juga memaparkan, berdasarkan data PBB, 3 miliar orang hidup dengan risiko kesehatan karena air yang terkontaminasi.
Selain itu, jika masalah kekurangan air tak kunjung teratasi, diperkirakan sebanyak 3/4 populasi dunia akan terdampak kekeringan pada tahun 2050.
Kondisi ini, menurutnya, akan berdampak paling besar pada negara berkembang dan kelompok rentan. Jika tidak ada tindakan nyata, cita-cita SDGs untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif terancam tidak tercapai.
Baca Juga: Retno Marsudi Ditunjuk Jadi Direktur Perusahaan Energi Asal Singapura
"Dunia hanya punya lima tahun lagi untuk mencapai target SDGs, termasuk air bersih dan sanitasi layak untuk semua,” lanjutnya.
Retno menekankan, untuk mencapai target SDGs pada 2030, upaya global harus ditingkatkan hingga 5 hingga 6 kali lipat dari yang dilakukan saat ini.
Oleh karena itu, menurutnya, aksi nyata secara kolektif sangat dibutuhkan. "Yang dibutuhkan saat ini adalah aksi. Aksi tidak dapat dilakukan oleh satu pihak, tetapi semua. Pemerintah, swasta, stakeholders, harus bersama-sama menangani krisis air," tuturnya.
Tak hanya pemerintah dan pemangku kepentingan, masyarakat pun memiliki kontribusi penting. Menurut Retno, tanpa bantuan dari masyarakat, pemerintah dan stakeholders pun tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
Ia mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat, termasuk generasi muda, adalah efisiensi penggunaan air.
“Misalnya saat kita membuka keran, kita biasanya membuka dengan maksimal. Padahal, jika kita buka separuh saja, itu sudah bisa menghemat air cukup banyak. Jadi, mulailah dari diri kita sendiri,” tuturnya.
Baca Juga: Laris Manis, Retno Marsudi Diangkat Jadi Komisaris dan Direktur di Sejumlah Korporasi
Selanjutnya: Profit 33,69% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (27 Maret 2025)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News