MOMSMONEY.ID – Punya gaji kecil apa bisa memiliki rumah lewat kredit pemilikan rumah (KPR)? Harga rumah yang begitu tinggi menjadi alasan orang memilih KPR untuk memiliki rumah. Dengan KPR, seseorang bisa memiliki rumah dengan mencicil kepada bank dalam jangka waktu 10 hingga 25 tahun.
Meskipun terlihat lebih ringan, pengajuan KPR bukan perkara sederhana. Salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangan bank adalah besaran gaji atau penghasilan calon debitur. Pasalnya, kemampuan membayar cicilan bulanan sangat erat kaitannya dengan pendapatan.
Ketika mengajukan KPR, bank tidak serta-merta memberikan persetujuan. Profil keuangan calon debitur akan ditinjau secara menyeluruh. Untuk memastikan cicilan yang dibayarkan setiap bulan tidak akan memberatkan dan meminimalkan risiko gagal bayar.
Ada beberapa alasan mengapa gaji menjadi syarat utama, berikut informasinya yang dilansir oleh PT Bank Simarmas Tbk :
1. Menentukan kemampuan membayar
Gaji bulanan adalah indikator utama seberapa besar cicilan yang bisa ditanggung. Bank biasanya memiliki batasan tertentu agar cicilan tidak melebihi 30–40% dari penghasilan bulanan.
2. Mengurangi risiko kredit macet
Dengan mengetahui gaji calon peminjam, bank bisa memperkirakan kemampuan finansialnya.
3. Menyusun skema cicilan yang sesuai
Besaran gaji memengaruhi tenor (jangka waktu) dan jumlah pinjaman yang bisa diberikan. Semakin besar gaji, semakin fleksibel pilihan kredit yang ditawarkan.
Baca Juga: Promo KPR Bank Mandiri: Suku Bunga 1,27% & Cashback 2,7 Juta
Syarat Minimal Gaji untuk Mengajukan KPR
Tidak ada angka baku yang berlaku untuk semua bank. Namun, umumnya syarat minimal gaji KPR di Indonesia sebagai berikut:
- Gaji minimal Rp 3 juta per bulan untuk KPR bersubsidi (FLPP atau Tapera) yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
- Gaji minimal Rp 4 juta – Rp 5 juta per bulan untuk KPR non-subsidi di kota-kota besar.
- Gaji minimal Rp 7 juta – Rp 10 juta per bulan untuk KPR di wilayah metropolitan dengan harga rumah lebih tinggi.
Besarnya gaji yang disyaratkan juga bergantung pada:
- Harga rumah yang diajukan.
- Jumlah uang muka (DP) yang dibayarkan.
- Tenor cicilan yang dipilih.
Contoh sederhana:
Jika seseorang berpenghasilan Rp 5 juta per bulan, maka batas aman cicilan KPR yang bisa disetujui bank adalah maksimal 30% dari gaji, yaitu Rp 1,5 juta per bulan. Artinya, ia bisa mengajukan KPR untuk rumah dengan harga menengah, tergantung tenor dan DP yang dimiliki.
Baca Juga: Cara Akurat Menghitung Bunga KPR dan Kredit Lain agar Keuangan Tetap Aman
Faktor Lain Selain Gaji yang Dipertimbangkan Bank
Meskipun gaji adalah faktor penting, bank tidak hanya melihat angka penghasilan saja. Ada sejumlah aspek lain yang turut diperhitungkan:
1. Riwayat kredit
Bank akan mengecek skor kredit melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Jika pernah menunggak cicilan kartu kredit atau pinjaman lain, peluang KPR disetujui akan menurun.
2. Uang muka (DP)
Semakin besar DP yang diberikan, semakin kecil risiko bagi bank. Beberapa bank menetapkan DP minimal 10–20% dari harga rumah.
3. Stabilitas pekerjaan
Pekerja tetap dengan status karyawan kontrak panjang atau pegawai negeri biasanya dianggap lebih aman dibanding pekerja lepas.
4. Beban utang lain
Jika penghasilan sudah banyak terserap untuk cicilan kendaraan, kartu kredit, atau pinjaman lain, bank bisa menolak pengajuan KPR.
5. Usia peminjam
Umumnya, usia maksimal ketika KPR lunas adalah 55 tahun untuk karyawan dan 65 tahun untuk wiraswasta.
Selanjutnya: Indonesia's Waste-to-Energy Plan for 33 Cities May Require US$ 5.5 Billion in Funding
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News