MOMSMONEY.ID - Prudential berbagi program preventif untuk mengurangi lonjakan kasus demam berdara deunge atau DBD di Indonesia.
Pasalnya, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terjadi peningkatan kasus DBD dua kali lipat dibanding tahun lalu dan klaim Prudential melonjak 68%.
Sektor kesehatan di Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan besar seiring kenaikan signifikan jumlah kasus DBD hingga pertengahan tahun 2024.
Menurut data Kemenkes, peningkatan kasus DBD naik sebesar 2 kali lipat dari 57.884 kasus dengan angka kematian sebanyak 422 orang menjadi 119.709 kasus dengan angka kematian sebanyak 777 orang.
Hal ini menunjukkan, DBD bukan penyakit yang bisa dianggap biasa. Gejalanya mulai dari demam, sakit kepala, dan nyeri otot, dan bisa berkembang menjadi lebih parah dan berakibat fatal, yang berisiko untuk menyebabkan kematian.
Baca Juga: Nasabah Prudential Bisa Maksimalkan Manfaatkan Pengobatan Kanker Payudara
Di Prudential Indonesia, tercatat pada kuartal I 2024, total klaim asuransi kesehatan yang dibayarkan khusus untuk penyakit DBD mengalami peningkatan volume klaim sebesar 69% dan peningkatan nilai klaim yang dibayarkan sebesar 130% atau Rp 51,2 miliar dari periode yang sama tahun lalu.
Melihat peningkatan kasus DBD yang terjadi di Indonesia, menjadi tantangan di bidang medis bagaimana upaya pencegahan dini hingga penyembuhan bagi orang yang terkena penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Oleh karena itu, agar bisa melakukan pencegahan penyebarannya, perlu dipahami apa saja faktor yang menjadi penyebab dari penyakit DBD ini muncul.
Selain gigitan nyamuk yang telah terinfeksi virus dengue, seseorang dapat terkena DBD karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga lebih rentan terhadap infeksi virus ini.
Lalu, orang yang pernah mengidap DBD sebelumnya juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi kembali dan bahkan mengalami gejala yang lebih parah. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah virus DBD ini dipengaruhi cuaca dan kondisi lingkungan tempat tinggal yang kurang higienis.
Baca Juga: Prudential Membidik Pasar Milenial dan Gen Z, Perkenalkan Produk dengan Video
Selain menggalakan gerakan 3M yaitu menguras, menutup rapat tempat penampunga, dan memanfaatkan kembali limbah daur ulang, ada upaya Plus yang digunakan untuk pencegahan tambahan.
Misalnya, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, gotong royong membersihkan lingkungan, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan lain-lain.
Selain itu, pemerintah juga memperkenalkan serangkaian upaya tambahan untuk memberantas wabah DBD secara berkelanjutan.
Mulai dari menanam tanaman penangkal nyamuk, memelihara ikan pemantik jentik nyamuk, menggunakan kawat kasa pada jendela/ventilasi di rumah, hingga program penerapan Teknologi Wolbachia sejak tahun 2023 sebagai kemajuan dalam melawan penyakit DBD ini.
Kemenkes menyebutkan, seluruh program ini dilakukan demi mewujudkan target pemerintah untuk menurunkan angka kasus DBD di Indonesia, yakni kurang dari 10 per 100.000 penduduk pada 2024 sampai 2030 dengan angka kematian nol persen.
Baca Juga: Bank UOB dan Prudential Luncurkan Produk Asuransi Syariah
Sementara Prudential Indonesia menghadirkan layanan tambahan yang merupakan hasil kerja sama dengan PRUPriority Hospitals bagi seluruh nasabah sebagai tindakan preventif untuk mencegah penyakit.
Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, mengatakan, salah satunya ialah program diskon Vaksinasi DBD sebesar 18%.
Vaksin ini dapat menjadi salah satu upaya preventif dalam melindungi diri dari virus dengue, baik pada orang yang belum ataupun sudah pernah terinfeksi virus penyebab DBD tersebut.
Meski tidak sepenuhnya menjamin terbebas dari risiko DBD, vaksinasi bisa mengendalikan penyebaran penyakit menular ini di tengah masyarakat melalui penguatan kekebalan tubuh penerimanya
"Tidak hanya itu, nasabah yang membutuhkan perawatan dapat menikmati layanan dari PRUPriority Hospitals dengan transparansi estimasi biaya medis yang dapat diketahui di awal dan inovasi percepatan proses penjaminan cashless rawat inap," ujar Karin.
Baca Juga: Lakukan Kerjasama, PRUHospital Protection Optima Akan Tersedia Bagi Nasabah Bank Neo
Selain itu, untuk mencegah meluasnya penyakit DBD, setiap individu hendaknya mulai menyadari peran pentingnya masing-masing dalam mencegah penyebaran DBD. Salah satunya melalui penerapan gaya hidup sehat.
Komitmen ini dapat dimulai dengan menyisihkan waktu 15-30 menit setiap harinya untuk berolahraga, memastikan pemenuhan asupan gizi seimbang, memastikan tubuh cukup terhidrasi, mengutamakan tidur berkualitas setiap malam, dan juga selalu menjaga kebersihan rumah
Ke depannya, dengan semangat #SehatPangkalBisa, Prudential Indonesia mendorong masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan berkelanjutan.
Dengan kesadaran akan biaya medis yang meningkat serta langkah-langkah antisipatif yang diambil, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup dan menjaga stabilitas keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News