MOMSMONEY.ID - Sukses memasarkan produk hingga mancanegara jadi impian banyak pengusaha. Kisah inilah yang dialami pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM kuliner Lado Cuisine lo.
Makanan pedas khas Minang ini kini berhasil menembus pasar internasional lewat platform cross-border e-commerce Master Bagasi.
Didirikan pada masa pandemi, Lado Cuisine awalnya hanya menyasar teman-teman diaspora Indonesia yang sedang mudik ke tanah air. Berbekal keberanian untuk bangkit di masa sulit, usaha ini perlahan berkembang hingga kini dikenal di mancanegara.
Namun, perjalanan menuju pasar luar negeri tentu tidak mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan regulasi ekspor makanan, terutama ke Australia yang justru menjadi negara dengan basis pelanggan terbesar Lado Cuisine.
Founder sekaligus CEO Master Bagasi Amir Hamzah menyebutkan, karena tantangan tersebutlah, Master Bagasi hadir di tengah-tengah pemilik brand atau produk asli Indonesia, yakni sebagai jembatan yang menghubungkan produk asli Indonesia dengan diaspora di luar negeri.
Hamzah bilang, Master Bagasi tidak hanya berfokus untuk menjual produk Indonesia, tetapi memastikan rasa rindu diaspora akan produk Indonesia dapat tersampaikan.
Baca Juga: Cerita Keripik Tempe Buatan UMKM Menembus Pasar Ekspor via Master Bagasi
Sebaliknya produk Indonesia bisa hadir di panggung dunia karena kita semua tahu bahwa produk lokal juga bisa bersaing dengan produk luar.
"Kami akan selalu berusaha mendampingi pemilik brand lokal agar produknya bersinar tidak hanya di Indonesia, tetapi sampai mancanegara," ungkapnya dalam keterangan resmi Senin (13/10).
Sekedar informasi saja Moms, Master Bagasi merupakan platform crossborder e-commerce yang bisa diunduh melalui Google Play Store maupun App Store.
Saat ini, lebih dari 20.000 diaspora dan warga dunia dari 130 negara dapat berbelanja lebih dari 10.000 produk terbaik Indonesia dari lebih dari 400 brand lokal melalui Master Bagasi.
“Pertama kali saya mengenal Master Bagasi ketika sedang mencari jasa kargo untuk reseller Lado di Gold Coast, Australia. Dari situ saya memutuskan menggunakan layanan Master Bagasi karena terpercaya, komunikatif, dan memiliki harga flat door delivery,” ungkap Agung Kinshasa Oktriana, Pemilik Lado Cuisine.
Peran Master Bagasi sangat krusial bagi Lado Cuisine. Bukan hanya sekadar mitra logistik, Master Bagasi juga membantu meningkatkan brand awareness lewat jejaring dan kanal digital yang dimilikinya.
Baca Juga: Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Ini Langkah Master Bagasi dan Rumah BUMN
Dampaknya terasa signifikan: semakin banyak pelanggan dari berbagai negara yang kini mengenal Lado Cuisine.
“Alhamdulillah, tanggapan pelanggan internasional positif. Mereka senang bisa tetap menikmati cita rasa asli Indonesia, meski tinggal jauh di luar negeri,” tambah pria yang akrab dipanggil Shahsa ini.
Saat ini, Australia menjadi pasar utama Lado Cuisine. Namun, Shahsa optimistis memperluas jangkauannya ke negara-negara lain.
Menurut Shahsa, keunggulan Master Bagasi dibanding platform lain adalah layanan yang memuaskan, komunikasi tim yang lancar, serta dukungan teknologi cross-border e-commerce yang membuat proses penjualan dan pengiriman produk ke luar negeri semakin mudah.
“Harapannya, ke depan Lado Cuisine bisa semakin sukses dan melakukan upselling lebih gencar lagi,” kata Shahsa.
Kisah Lado Cuisine ini menjadi bukti nyata bahwa UMKM Indonesia mampu menembus pasar global dengan dukungan teknologi, logistik, dan ekosistem yang tepat.
Selanjutnya: Daftar Proyek Baru dan yang Dihapus dari Proyek Strategis Nasional Prabowo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News