CLOSE [X]
M O M S M O N E Y I D
HOME, Keluarga

Ketahui Fakta Seputar Mental Illness yang Bisa Menyerang Anak Sebelum Terlambat

Ketahui Fakta Seputar Mental Illness yang Bisa Menyerang Anak Sebelum Terlambat
Reporter: Ana Risma  |  Editor: Ana Risma


MOMSMONEY.ID - Mental illness atau gangguan mental tidak hanya bisa menghantui orang dewasa. Karena, tak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini pun bisa menyerang anak-anak kapan saja.

Dibandingkan orang dewasa, mengidentifikasi gangguan mental pada anak-anak mungkin terasa lebih rumit. Pasalnya, anak masih dalam proses belajar serta kemampuannya tidak sama dengan orang dewasa dalam hal mengatasi masalah, beradaptasi, serta berkomunikasi dengan orang lain di sekitar mereka.

Sebagai pengetahuan, sangat dianjurkan lho bagi para orang tua untuk mencari informasi seputar mental illness pada anak-anak.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Imun Anak, Supaya Tidak Gampang Sakit!

Melansir WebMD, inilah jenis, gejala, serta penyebab gangguan mental yang sangat mungkin terjadi pada anak-anak yang harus Moms ketahui.

Jenis gangguan mental yang dapat menyerang anak

1. Anxiety Disorder

Anak dengan Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan akan merespons berbagai hal atau situasi tertentu dengan penuh ketakutan yang disertai tanda-tanda fisik seperti detak jantung yang cepat dan berkeringat.

2. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Anak dengan ADHD umumnya memiliki masalah dalam hal memerhatikan atau berkonsentrasi. Anak yang mengidap gangguan ADHD akan tampak tidak dapat mengikuti petunjuk serta mudah mengalami bosan dan frustasi terhadap tugas. Mereka juga cenderung bergerak terus-menerus dan impulsif atau tidak berpikir sebelum bertindak.

3. Disruptive Behavior Disorder

Anak dengan gangguan ini cenderung menentang aturan dan sering bersikap mengganggu di lingkungan yang terstruktur, misalnya sekolah.

4. Pervasive Developmental Disorder

Anak yang mengidap Pervasive Developmental Disorder rentan merasa bingung dalam berpikir. Umumnya, mereka memiliki masalah dalam memahami dunia di sekitar mereka.

5. Eating Disorder

Eating Disorder melibatkan emosi dan sikap yang intens. Gangguan ini menunjukkan perilaku yang tidak biasa terkait dengan berat badan dan/atau makanan.

6. Elimination Disorder

Elimination Disorder adalah gangguan yang memengaruhi perilaku berkaitan dengan penggunaan kamar mandi. Enuresis atau mengompol menjadi suatu hal yang paling umum terjadi akibat gangguan ini.

7. Learning and Communication Disorder

Anak dengan Learning and Communication Disorder memiliki masalah dalam menyimpan dan memproses informasi. Mereka juga akan sulit untuk menghubungkan pikiran dan ide yang mereka miliki.

Baca Juga: Simak Gejala Depresi yang Mungkin Terjadi pada Anak-Anak

8. Affective Disorder

Affective Disorder melibatkan perasaan sedih secara terus-menerus dan/atau suasana hati yang dapat berubah dengan cepat, termasuk depresi dan gangguan bipolar.

9. Schizophrenia

Gangguan ini melibatkan persepsi dan pikiran yang menyimpang dari seharusnya. Schizophrenia dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik.

10. Tic Disorder

Tic Disorder dapat menyebabkan seseorang melakukan gerakan dan suara yang berulang, tiba-tiba, tidak disengaja, dan sering kali tidak berarti. Anak dengan gangguan ini akan mengalami kesulitan untuk mengontrol gerakan dan suara tersebut.

Gejala umum mental illness pada anak

  • Melakukan penyalahgunaan obat-obatan dan/atau alkohol
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi masalah dan aktivitas sehari-hari
  • Perubahan pola tidur dan/atau makan
  • Adanya keluhan penyakit fisik yang berlebihan
  • Menentang otoritas, bolos sekolah, mencuri, atau merusak properti
  • Ketakutan yang intens untuk menambah berat badan
  • Suasana hati negatif yang bertahan lama disertai dengan nafsu makan yang buruk serta pikiran tentang kematian
  • Ledakan kemarahan yang sering terjadi
  • Perubahan kinerja sekolah, misalnya mendapatkan nilai yang buruk meski sudah belajar dengan baik
  • Kehilangan minat terhadap teman dan aktivitas yang biasanya disukai
  • Peningkatan yang signifikan dalam menyendiri
  • Kekhawatiran atau kecemasan yang berlebihan
  • Hiperaktif
  • Sering mimpi buruk
  • Ketidaktaatan yang berlangsung terus-menerus atau melakukan perilaku agresif
  • Mendengar suara-suara atau melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada (halusinasi)

Penyebab gangguan mental pada anak

1. Keturunan atau genetik

Gangguan mental pada anak tidak jarang disebabkan oleh generasi terdahulunya. Hal ini menunjukkan bahwa kerentanan terhadap gangguan mental dapat diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen.

2. Biologi

Sama halnya dengan orang dewasa, banyak gangguan mental pada anak yang dikaitkan dengan fungsi abnormal dari daerah otak tertentu yang mengontrol emosi, pemikiran, persepsi, dan perilaku.

Trauma kepala terkadang juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan kepribadian.

3. Trauma psikologis

Beberapa gangguan mental mungkin dipicu oleh trauma psikologis seperti kekerasan emosional, fisik, atau seksual yang parah. Kehilangan orang-orang tersayang seperti orang tua juga dapat menyebabkan psikologis anak terguncang.

4. Stres akibat lingkungan

Lingkungan yang kacau atau tidak sehat bisa menimbulkan stres dan trauma. Ketika peristiwa stres dan traumatis melanda, anak pun akan mengalami kerentanan terhadap gangguan mental.

Nah Moms, apabila Moms menjumpai beberapa gejala yang sudah disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera membawa anak ke tenaga profesional ya Moms. Hal ini dilakukan supaya kondisi anak dapat terdiagnosis secara akurat untuk kemudian diberikan perawatan yang tepat sesuai dengan apa yang mereka alami. Adapun beberapa perawatan yang biasanya diberikan kepada anak dengan mental illness antara lain pemberian obat-obatan, psikoterapi, dan terapi kreatif.

Apabila anak dengan mental illness tidak mendapatkan perawatan khusus, kemungkinan besar gangguan mental yang mereka alami akan berlanjut hingga dewasa. Selain itu, risiko perilaku bermasalah, penyalahgunaan alkohol atau narkoba, kekerasan, serta bunuh diri pada anak pun akan meningkat.

Selanjutnya: Catat, 9 Nutrisi yang Penting Dikonsumi Anak

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

6 Dampak Konsumsi Makanan Ultra Proses Terlalu Sering bagi Tubuh

Penting untuk diketahui! Ini dia beberapa dampak konsumsi makanan ultra proses terlalu sering bagi tubuh.

Mau Liburan ke Luar Negeri? Yuk, ke Klook Travel Fest 2025

Klook Travel Fest 2025 hadir perdana di Indonesia, ajak wisatawan Unlock Your Dream Holiday.         

The Rain Ciptakan Single Baru Cerita yang Tersimpan Jelang Ulang Tahun ke-24

The Rain merilis single baru berjudul Cerita yang Tersimpan. Grup Band ini masih berformasi lengkap sejak awal berdiri

6 Alasan Minum Air Putih Menurunkan Gula Darah Tinggi secara Alami

Ada beberapa alasan minum air putih menurunkan gula darah tinggi secara alami. Yuk, simak pembahasannya di sini.

Begini Tren Penipuan Lowongan Kerja, Catat Kategori Pekerjaan yang Jadi Target Penipu

SEEK merilis temuan terbaru mereka soal tren penipuan lowongan di dunia kerja di seluruh Asia Pasifik.       ​

11 Tren Rumah yang Diprediksi bakal Menghilang di 2026, Ini Dia Cara Menjaganya

Simak tren rumah yang diprediksi akan hilang pada 2026 agar dekorasi tetap relevan dan sesuai kebutuhan hunian masa kini.

Tren Warna Netral Rumah Ini Hadir di 2026, Intip Cara Sesuaikan untuk Hunian Anda

Simak beberapa tren warna netral baru untuk rumah Anda di tahun 2026 yang akan naik daun lagi dan cari tahu cara memadukannya.

Cek Tabel Angsuran KUR 2025 dan Cara Pilih Cicilan yang Tepat untuk UMKM

Berikut ini informasi terbaru soal tabel angsuran KUR 2025 yang lengkap dengan syarat, cara ajukan, dan kisaran cicilan untuk UMKM.

Cara Cerdas Punya Rumah Tanpa KPR yang Cocok untuk Generasi Sekarang

Berikut strategi terbaru wujudkan rumah impian tanpa KPR dengan cara cerdas yang lebih fleksibel untuk generasi masa kini.

Riset Menemukan: Wisatawan Indonesia Banyak Manfaatkan AI Ketika Berlibur

Wisatawan Indonesia tercatat sebagai yang paling antusias dalam memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan pengalaman menginap di hotel.