InvesYuk

Kalah Tenaga, Rupiah Ditutup Melemah di Rp 15.955 per dollar

Kalah Tenaga, Rupiah Ditutup Melemah di Rp 15.955 per dollar

MOMSMONEY.ID - Mata uang rupiah kurang tenaga untuk mempertahankan laju penguatan terhadap dollar AS. Rupiah berbalik melemah di tengah otot dollar yang lebih tangguh. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (17/5), kurs rupiah ditutup di level Rp 15.955 per dollar AS, melemah 31,50 poin atau 0,20% dibandingkan kemarin. 

Di eksternal, indeks dollar menguat pada hari ini. Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, mengatakan pemulihan mata uang greenback terjadi setelah beberapa pejabat The Fed, khususnya anggota komite penetapan suku bunga, mengatakan bahwa mereka butuh lebih banyak keyakinan bahwa inflasi akan turun, selain beberapa pelonggaran inflasi pada bulan April. 

Hal ini menyebabkan para pedagang mengurangi taruhannya pada penurunan suku bunga di bulan September, menurut CME Fedwatch. 

Meski begitu, minggu ini, dollar melemah sekitar 0,7%, menyusul data indeks harga konsumen yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan April. Angka tersebut, ditambah dengan data penjualan ritel yang lemah, meningkatkan harapan bahwa inflasi akan mereda dalam beberapa bulan mendatang.

Di Asia, data produksi industri tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada bulan April. Namun, data lain menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel melambat tajam.

Baca Juga: BJB Syariah Resmi Gabung di LINK

Sedangkan, di internal, indikator ekonomi kurang mendukung bagi rupiah. Ekspor Indonesia terus dalam tren melambat dalam beberapa tahun terakhir. Pada April 2024 misalnya, nilai ekspor turun 12,97% secara bulanan menjadi US$ 19,62 miliar. Perlambatan disebabkan berbagai faktor, termasuk penurunan pertumbuhan ekonomi di negara-negara mitra dagang dan penurunan harga komoditas.

Pemerintah perlu mencari mitra bisnis baru, terutama di Asia, khususnya Asia Tenggara dan Timur Tengah. Wilayah ini masih memiliki prospek pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan negara maju seperti Eropa, Amerika Serikat, dan China.

Selain itu, potensi sektor pertanian dan produk turunannya sebagai peluang untuk dikembangkan lebih lanjut dalam upaya meningkatkan ekspor.  

Ibrahim memprediksi, pada awal pekan depan, Senin (20/5), mata uang rupiah fluktuatif, namun berpeluang ditutup menguat di rentang  Rp 15.900 sampai Rp 15.990 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News