MOMSMONEY.ID - JAKARTA. Masa liburan hari raya Lebaran sudah datang, lalu lintas keluar Jakarta semakin padat. Berikut laporan realisasi volume lalu lintas keluar Jakarta akumulasi H-7 hingga H3 atau 15-20 April 2023 pukul 06.00 pagi tadi.
Berdasarkan rilis dari Jasa Marga, realisasi volume lalu lintas keluar Jakarta di 4 GT Utama hingga pagi tadi adalah 973.804 kendaraan. Kepadatan lalu lintas naik 2,6% terhadap Lebaran 2022, atau naik 46,5% terhadap kondisi normal.
Proyeksi volume lalu lintas yang belum mudik atau H-2 sampai dengan H-1 adalah 374.146 kendaraan di 4 GT Utama. Jadi, diperkirakan, masih ada sekitar 27,8% dari total proyeksi arus mudik sebanyak 1.347.950 kendaraan.
Sampai H-3 pagi ini, realisasi volume lalin keluar Jakarta di KM 66 Japek ke Arah Timur adalah 557.499 kendaraan. Angka inio naik 6,6% dibandingkan Lebaran 2022, atau naik 95,1% terhadap normal.
Sejauh ini, realisasi volume lalin tertinggi selama Periode Arus Mudik Lebaran 2023 yang Keluar Jakarta di 4 GT Utama terjadi Rabu (19/4) yaitu 259.010 kendaraan. Begitu juga di KM 66 Japek ke Arah Timur, yang mencapai 163.829 kendaraan.
Tol Jakarta- Semarang
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga melakukan evaluasi pelaksanaan arus mudik di jalan Tol Jakarta ke arah timur yaitu ke Cikampek, Cipali hingga Kalikangkung, Semarang. Hasilnya, Hingga Rabu malam (19/4) atau H-3 jelang Lebaran, lonjakan kendaraan yang melintas naik 15% dari arus mudik lebaran Tahun 2022 lalu.
“Alhamdulillah sekalipun ada lonjakan kendaraan, namun rata-rata kecepatan kendaraan dari Tol Jakarta ke Semarang juga meningkat dari tahun 2022 lalu yaitu dari 69 Km/jam menjadi 71 Km/jam. Ini membuktikan kita improve dibanding tahun lalu. Besok dan besok lusa (20 dan 21 April 2023) masih menantang, kita harus lebih kompak untuk menghadapinya,” ujar Menhub saat meninjau Gerbang Tol Cikampek Utama, Rabu malam (19/4), seperti tertulis di rilisnya.
Atas hasil ini, Menhub menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR, Korlantas, Jasa Marga, dan pihak terkait lainnya yang telah melakukan persiapan dengan baik sejak awal untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan.
Beberapa upaya antisipasi yang dilakukan di antaranya yaitu: menambah infrastruktur jalan tol yang semula hanya 6 lajur (3 lajur arah Jakarta dan 3 lajur arah Cikampek) menjadi 8 lajur (4 lajur arah Jakarta dan 4 lajur arah Cikampek) sampai dengan Km 70.
Selain itu, menambah sistem counting (penghitungan) baik dari SDM maupun fasilitas pendukungnya, sehingga penghitungan menjadi lebih cepat.
Kemudian, menambah fasilitas dan kapasitas di rest area, seperti yang dilakukan oleh Astra sebagai pengelola Tol Cipali yang menambah fasilitas toilet dari 150 menjadi 300 unit dan kapasitas parkir dari 300 kendaraan menjadi 1.000 kendaraan.
“Ini menjadi pelajaran yang baik bahwa kita harus terus meningkatkan prasarana jalan dan meningkatkan kecanggihan sistem penghitungan. Insha Allah pelaksanaan arus mudik dan balik Tahun depan akan lebih baik lagi,” ucap Menhub.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News