Keluarga

Jangan Asal Pakai, Inilah 5 Kondisi Kulit yang Tidak Boleh Pakai Face Oil

Jangan Asal Pakai, Inilah 5 Kondisi Kulit yang Tidak Boleh Pakai Face Oil

MOMSMONEY.ID - Perhatian, face oil tidak boleh digunakan sembarangan, ya. Sebab, formula atau kandungan face oil belum tentu cocok untuk setiap kondisi kulit.

Face oil memang menyimpan beragam manfaat yang luar biasa untuk kulit, termasuk menghidrasi, menjaga keseimbangan kulit, mengurangi tanda-tanda penuaan kulit, hingga membuat kulit tampak lebih glowing.

Walaupun telah terbukti bagus, face oil tidak boleh digunakan sembarangan karena formula atau kandungannya belum tentu cocok untuk setiap kondisi kulit.

Melansir healthshots.com, Ahli Dermatologi Dr Amit Bangia memaparkan beberapa kondisi kulit yang tidak boleh menggunakan face oil karena produk ini cenderung memperparah gejala dari kondisi kulit tersebut.

Berikut 5 kondisi kulit yang tidak boleh memakai face oil, menurut Dr Amit Bangia:

Baca Juga: 6 Tips untuk Mencegah Foundation Mengalami Oksidasi, Yuk Cari Tahu!

1. Berjerawat

Penggunaan face oil mungkin tidak akan efektif untuk kulit yang berminyak atau acne-prone. Pasalnya, face oil berpotensi menyebabkan jerawat tambahan.

Jika kulit Anda berminyak atau rentan berjerawat, sangat disarankan bagi Anda untuk menghindari face oil karena produk ini bisa menyumbat pori-pori yang sudah tersumbat, membuat kulit menjadi padat, serta menimbulkan lebih banyak jerawat.

Atau, pilihlah face oil yang ringan seperti jojoba oil, hemp oil, rosehip oil, atau pomegranate oil jika kulit Anda tampak aman saat dioleskan face oil. Namun, pastikan Anda tidak mengoleskan face oil tersebut secara berlebihan ya moms.

2. Rosacea

Orang yang memiliki kondisi kulit rosacea harus menghindari penggunaan face oil karena minyak dapat mengiritasi dan mengeringkan kulit yang halus.

Penggunan face oil juga berisiko memperparah gejala rosacea seperti kemerahan, iritasi, peradangan, dan jerawat.

3. Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik merupakan kondisi kulit yang paling umum menyerang kulit kepala. Meskipun begitu, dermatitis seboroik juga dapat menyerang bagian tubuh lain yang menghasilkan minyak seperti wajah, telinga, alis, hidung, dan dada.

Ketika dermatitis seboroik hinggap pada kulit Anda, kemungkinan Anda akan memiliki bintik-bintik bersisik, kulit kemerahan, kulit mengelupas, kulit kering, kulit bersisik, dan ketombe yang tak kunjung hilang.

Alih-alih menggunakan face oil yang dapat memperburuk gejala dermatitis seboroik, alangkah baiknya Anda menggunakan basic skincare saja untuk membantu meredakan kondisi kulit ini.

4. Dermatitis kontak alergi

Reaksi alergi terhadap suatu zat tertentu dapat menyebabkan kondisi ruam gatal yang dikenal sebagai dermatitis kontak. Berbagai hal termasuk minyak wajah, aroma, dan kosmetik diketahui sebagai penyebab reaksi ini dan bisa menyebabkan alergi pada kulit jika digunakan secara langsung.

Jika Anda memiliki gejala dermatitis kontak seperti kemerahan, gatal, kulit mengelupas, dan kulit bengkak, pastikan untuk menghindari penggunaan face oil karena dapat memperburuk gejala-gejala tersebut.

Selain itu, hindari pula suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, gesekan, serta kelembaban yang rendah (udara kering).

5. Pori-pori tersumbat

Pori-pori tersumbat merupakan kondisi kulit yang disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati, minyak, atau kotoran. Kondisi ini bisa memicu timbulnya jerawat atau breakout jika terus dibiarkan.

Kendati cukup mudah diobati, permasalahan pori-pori tersumbat dapat menimbulkan masalah kulit baru apabila Anda bersikeras untuk menggunakan face oil.

Pori-pori tersumbat yang menggunakan face oil akan menghasilkan produksi sebum berlebih yang dapat membuat kulit menjadi sensitif dan berminyak.

Sebagai solusi, pilihlah produk minyak non-comedogenic yang melembabkan dan menutrisi seperti argan oil, sesame oil, pumpkin oil, evening primrose oil, dan grapeseed oil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News