MOMSMONEY.ID - Dalam melayani kebutuhan berinvestasi, Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dalam mendistribusikan reksadana share-class terbaru, Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas Income 2 (MONI II Kelas Income 2).
Nah, reksadana MONI II Kelas Income 2 menawarkan fitur pembagian dividen bulanan yang stabil dan terprediksi kepada investor, dirancang khusus bagi mereka yang mencari stabilitas pendapatan jangka panjang.
Sebagai Trusted Wealth Management Partner, Bank DBS Indonesia menghadirkan Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas Income 2 bersama MAMI sebagai salah satu upaya untuk mendukung nasabah Bank DBS Indonesia memperkuat portofolio investasi mereka melalui diversifikasi, terutama di era penurunan suku bunga.
Dengan beragam keuntungan, seperti dividen bulanan, nasabah pun dapat menikmati potensi imbal hasil yang stabil sehingga memperluas potensi untuk mendapatkan keuntungan. Kemitraan dengan MAMI ini juga menghadirkan insight yang dipersonalisasi dengan teknologi data untuk tiap nasabah, serta solusi investasi yang bernilai dan relevan dengan kebutuhan nasabah di tengah kondisi pasar yang dinamis.
Tidak hanya pembayaran dividen bulanan, Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas Income 2 juga dapat diakses tanpa biaya pembelian sehingga nasabah dapat memaksimalkan investasinya sejak awal tanpa adanya potongan. Nasabah pun dapat menikmati keuntungan penuh dari investasinya karena produk ini dilengkapi dengan fitur bebas biaya pencairan dengan mempertahankan portofolio reksa dana hingga periode yang ditentukan.
Baca Juga: Mau Bunga Deposito 5,00%, Bank Mega Menawarkan Bunga Tinggi di M-Smile
Nantinya, reksadana Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas Income 2 ini menjadi langkah strategis MAMI dalam memperluas akses ke solusi keuangan yang inklusif dan berkualitas. Produk ini akan menjadi solusi yang tepat bagi nasabah yang menginginkan fleksibilitas dalam mengelola portofolionya, memastikan arus kas dan pendapatan bulanan yang stabil dan terprediksi, sesuai dengan profil risiko mereka dalam mencapai tujuan investasi jangka menengah 5-7 tahun.
Saat ini, industri reksadana di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif, dengan jumlah investor mencapai 13,1 juta investor (data Kustodian Sentral Efek Indonesia, per September 2024), tumbuh 20%.
Selain itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2024 mencatat, total asset under management (AUM) reksadana industri sebesar Rp 503,5 triliun, dengan reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual fund) memberikan kontribusi terbesar dengan AUM mencapai Rp 155,9 triliun, atau sebesar 31% dari AUM reksa dana industri. Angka ini menunjukan bahwa reksa dana pendapatan tetap menjadi salah satu instrumen investasi reksa dana yang diminati masyarakat.
Baca Juga: Mau Bunga Deposito 5,25%, UOB Indonesia Tawarkan Bunga Tinggi di TMRW
Selanjutnya: Ruben Amorim Ngebet Perpanjang Kontrak Bintang Muda MU Berstatus Free Agent Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News