MOMSMONEY.ID - Moms, yuk cek risiko besar jika keluarga tidak punya asuransi pendidikan, terutama di tengah biaya sekolah yang terus naik setiap tahun.
Banyak orang tua belum menyadari bahwa pendidikan anak membutuhkan strategi keuangan khusus agar tidak mengganggu stabilitas keluarga.
Melansir dari OCBC, muncul fakta bahwa risiko keuangan bisa datang tanpa aba-aba dan langsung menggerus rencana pendidikan yang sudah disusun.
“Masa depan anak bisa terhambat hanya karena orang tua tidak siap secara finansial,” kutip laman OCBC.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Selasa 9 Desember 2025: Finansial Stabil
Dana pendidikan tidak siap saat waktunya tiba
Biaya sekolah dan kuliah terus meningkat setiap tahun, sementara pendapatan keluarga belum tentu bergerak seiring kenaikan inflasi.
Tanpa asuransi pendidikan, orang tua hanya mengandalkan tabungan atau gaji bulanan yang sering kali tidak cukup untuk lonjakan biaya saat anak naik jenjang.
Pada akhirnya, rencana sekolah anak bisa tertunda atau berubah arah karena dana tidak tersedia sesuai kebutuhan.
Rencana pendidikan anak mudah terganggu ketika terjadi krisis
Kehilangan pekerjaan, penurunan pendapatan, atau kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat langsung mengganggu keuangan keluarga.
Tanpa perlindungan pendidikan, dana yang seharusnya disiapkan untuk anak terpaksa dialihkan ke kebutuhan mendesak.
Dampaknya, anak bisa kehilangan kesempatan melanjutkan pendidikan tepat waktu, bahkan menurunkan peluang perkembangan akademisnya di masa depan.
Tidak ada perlindungan ketika orang tua sakit atau meninggal dunia
Asuransi pendidikan tidak hanya menyiapkan dana sekolah, tetapi juga perlindungan ketika pencari nafkah utama menghadapi risiko seperti sakit berat, kecelakaan, atau meninggal dunia.
Jika keluarga tidak memiliki asuransi, pendidikan anak bergantung pada bantuan keluarga besar atau utang, sehingga masa depan akademiknya menjadi tidak menentu.
Terjebak utang demi menutup biaya pendidikan
Ketika dana tidak tersedia, banyak keluarga memilih meminjam uang. Utang bisa berasal dari pinjaman pribadi, kredit, hingga layanan keuangan lain.
Tanpa perhitungan matang, beban bunga membuat pengeluaran semakin berat. Pada akhirnya, cicilan menumpuk dan membuat kondisi keuangan keluarga semakin sulit.
Kesempatan pendidikan terbaik untuk anak bisa hilang
Keterbatasan dana sering membuat orang tua memilih sekolah berdasarkan kemampuan finansial saat itu, bukan berdasarkan minat atau potensi anak.
Akibatnya, peluang masuk ke sekolah unggulan atau universitas berkualitas bisa hilang. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memengaruhi peluang karier dan masa depan anak.
Baca Juga: Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil
Rasa aman finansial keluarga ikut menurun
Tanpa perlindungan pendidikan, kecemasan tentang biaya sekolah selalu membayangi orang tua. Kekhawatiran ini bisa memengaruhi pengambilan keputusan keuangan lain dan mengganggu produktivitas.
Dengan perlindungan yang tepat, orang tua memiliki rasa tenang karena mengetahui pendidikan anak sudah memiliki fondasi yang aman.
Tidak siap menghadapi kenaikan biaya pendidikan yang tinggi
Inflasi pendidikan di Indonesia bisa mencapai lebih dari 10 persen per tahun. Tabungan biasa tidak mampu mengimbangi kenaikan tersebut karena bunganya jauh lebih rendah.
Tanpa perencanaan pendidikan yang tepat, keluarga bisa terpaksa mengorbankan keuangan penting lain seperti dana darurat atau tabungan pensiun hanya untuk menutup biaya sekolah anak.
Cara orang tua mulai mempersiapkan dana pendidikan anak
Memulai perencanaan pendidikan tidak harus menunggu sampai dana besar tersedia. Beberapa langkah sederhana ini bisa dilakukan sejak dini
- Mencatat perkiraan biaya pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi
- Menghitung estimasi inflasi pendidikan tiap tahun
- Menyiapkan alokasi khusus untuk dana pendidikan meskipun kecil
- Memilih instrumen keuangan yang sesuai profil risiko keluarga
- Melakukan evaluasi setiap tahun untuk menyesuaikan perubahan kebutuhan
Pendekatan ini membantu orang tua melihat gambaran jangka panjang dan membuat keputusan yang lebih matang.
Baca Juga: Cara Orang Sukses Menyusun Investasi Jangka Panjang untuk Amankan Finansial
Tidak memiliki asuransi pendidikan bukan sekadar risiko kecil, tetapi bisa berdampak besar pada masa depan anak dan stabilitas keluarga.
Setelah memahami risiko dan mulai menyiapkan strategi sejak dini, orang tua dapat memberikan kepastian pendidikan yang lebih aman meski kondisi ekonomi berubah.
Setiap langkah kecil yang konsisten hari ini adalah investasi terbaik untuk masa depan anak.
Selanjutnya: Permata Bank Optimistis Kredit Tumbuh Positif di 2026, Ini Sektor yang Diincar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News